5 Fakta Tentang Transplantasi Mr. P. Ini Bukan Buat Kamu yang Nggak Puas Dengan Milikmu Sendiri!

Untuk kaum adam, Mr. P adalah aset yang sungguh berharga. Tanpa hal itu, wah bisa gawat urusannya. Tak hanya kesehatan yang terganggu, kebahagiaan hidup pun bisa terancam. Tapi namanya juga hidup, seringkali ada kejadian-kejadian tak terduga, seperti kecelakaan yang mengancam aset berharga pria tersebut.

Tapi berterimakasihlah kepada teknologi. Sama seperti jantung dan organ vital lainnya, kini Mr. P bisa juga ditransplantasi! Ya semoga sih jangan sampai terjadi apa-apa sih, tapi bila hal terburuk terjadi pada “adikmu”, perkembangan teknologi ini akan memberimu harapan yang dulunya belum pernah ada. Yuk, langsung disimak beritanya!

Pertengahan tahun lalu, operasi transplantasi Mr. P Berhasil dilakukan di Amerika. Pasiennya kini bisa hidup normal dan bahagia

Thomas Manning via www.nytimes.com

Kabar heboh ini sebenarnya sudah lumayan lama. Pertengahan tahun 2016 lalu, Thomas Manning , menjadi pria pertama di Amerika Serikat yang menjalani operasi transplantasi Mr. P di Massachusetts General Hospital. Dan, berhasil! Manning yang sudah berusia 64 tahun ini harus diamputasi organ vitalnya karena kanker. Setelah operasi, Manning mengaku bisa buang air kecil dengan normal, sedangkan fungsi seksualnya masih dalam proses penyembuhan.

Operasi ini bisa dibilang percobaan banget. Pasalnya, selain Manning, hanya ada dua pasien lain di dunia. Yaitu seorang pria 21 tahun di Afrika Selatan di tahun 2014, dan seorang pria berusia 44 tahun di Cina di tahun 2005.

Operasi ini termasuk operasi berat. Tapi, jika berhasil, ini bisa mengubah hidup seseorang

Banyak yang harus disambung via www.nytimes.com

Di mana-mana operasi transplantasi adalah operasi tingkat berat. Prosedurnya rumit dan membutuhkan waktu berjam-jam. Operasi Thomas Manning melibatkan 7 ahli bedah, 6 dokter residen, dan 30 ahli lain yang membantu. Wow! Kebayang nggak bagaimana ramainya ruang operasi? Butuh waktu 15 jam operasi untuk menyambungkan semua pembuluh darah, syaraf, kulit, hingga saluran uretra. Manning harus tinggal di rumah sakit selama 3 minggu untuk memastikan nggak ada pendarahan, baru diperbolehkan pulang.

Sebagaimana operasi transplantasi lainnya, salah satu resiko besarnya adalah organ vital gak cocok meski sudah tersambungkan!

Risikonya besar via abcnews.go.com

Transplantasi Mr. P bisa memakai organ donor dari orang yang sudah meninggal atau bisa memakai Mr. P buatan. Tapi yang terakhir itu belum pernah dicoba ke manusia. Nah, sebagaimana proses transplantasi lainnya, risikonya jelas besar. Bisa saja organ donor ditolak oleh sistem tubuh penerima. Atau mungkin saja pendarahan terjadi karena menyambung syaraf dan pembuluh darah yang super rumit itu jelas bukan hal yang sederhana. Kabel aja kalau salah sambungannya bisa konslet, apalagi syaraf manusia ya?

Bukan berarti gak puas dengan apa yang kamu punya bisa langsung diganti dengan yang baru. Mencari donornya juga susah lhoo~

Tak sembarang orang bisa menjalani transplantasi via news.vice.com

Ada yang bilang size doesn’t matter. Tapi ini nggak menutup kemungkinan kalau banyak pria yang kurang puas dengan miliknya. Mungkin karena itu juga jadi banyak agen-agen jualan pil biru atau iklan-iklan pembesar kemaluan. Lalu, apakah kalau kamu nggak puas dengan milikmu lalu bisa dengan mudah mengajukan transplantasi? Jelas nggak dong. Transplantasi Mr. P ini diutamakan untuk mereka-mereka yang mengalami masalah medis dan veteran-veteran perang. Lagipula, mencari pendonor organ bukan hal yang gampang.

Yang paling bahaya tentu faktor psikologisnya. Kan gimana pun juga, Mr. P itu punya orang lain yang gak tau sudah buat apa aja!

Bisa menimbulkan masalah psikologis keluarga via www.today.com

Pria di Cina yang menerima donor Mr. P tahun 2005, nggak lama kemudian kembali ke rumah sakit. Bukan karena ada masalah medis, melainkan untuk minta organ yang sudah ditransplantasikan dicopot lagi. Lho? Pasalnya suami-istri itu mengaku kalau mereka mengalami masalah psikologis dengan Mr. P baru. Yah, wajar sih. Jelas bukan hal yang mudah untuk menerima sesuatu yang sebelumnya milik orang lain untuk sebuah hubungan yang sangat privat. Mungkin sang suami merasa Mr. P itu bukan miliknya. Sementara sang istri merasa Mr. P itu bukan milik suaminya. Wah, rumit juga ya?

Sebenarnya meski sudah berhasil pada 3 pasien, transplantasi Mr. P ini masih menjadi kontroversi. Soalnya dianggap nggak penting-penting amat dan nggak menentukan keselamatan jiwa seseorang. Tapi kalau bagi pria, soal Mr. P jelas bukan hal yang sederhana kan?

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penikmat kopi dan aktivis imajinasi