Perubahan Gaya Foto Cewek dari Masa ke Masa. Kira-Kira Tahun Depan Bakal Seperti Apa, Ya?

Foto merupakan media pengabadian momen paling valid untuk segala urusan. Foto digunakan di banyak bidang, mulai dari urusan kenangan hingga penyelidikan kasus. Sejak teknologi ini ditemukan, foto sudah jadi bagian nggak terpisahkan dari hidup manusia. Saat ini, berfoto sudah seperti salah satu kegiatan paling biasa yang sering dilakukan banyak orang. Perubahan nilai foto ini sangat terkait dengan budaya manusia yang juga berubah dari tahun ke tahun.

Nah, ada satu hal yang unik dari permasalahan foto ini. Adalah gaya yang orang-orang peragakan di depan kamera. Karena ini Hipwee Boys, kita akan membahas gaya atau pose foto cewek-cewek, ya! Tanpa adanya tendensi ke mana pun, kita akan fokus pada pembahasan atas perubahan berbagai pose cewek dari masa sebelum maraknya media sosial, hingga menjamurnya masyarakat di dunia maya. Kalau diamati secara mendalam, rasanya meresahkan juga, ya, pose mereka ini. Yuk, disimak seperti apa perubahannya!

Pose paling baku bagi semua cewek sebelum menjamurnya media sosial. Bibir monyong dengan gestur jari …

Jari dan bibir harus berdekatan. via dindadwi041099.blogspot.co.id

Gaya swafoto dengan memonyongkan sedikit bibir dengan ditempelkannya jari telunjuk sempat menjadi tren anak-anak muda ketika munculnya media sosial bernama Friendster. Selain itu, gaya foto dengan menunjukkan tanda perdamaian (peace dengan dua jari) dan menjulurkan lidah dengan mata sedikit merem, juga pernah meramaikan model foto di tahun 2000-an. Bahkan pose ini juga terbawa hingga ke media sosial baru bernama Facebook. Nggak usah dimungkiri, pasti kamu pernah bergaya seperti ini, kan?

Pasti hampir semua orang pernah melakukan pose semacam ini di studio foto. Biasanya buat album kenang-kenangan sih

pose agak normal via www.destinasibandung.co.id

Sebelum memasuki tahun 2010 ke atas, mengabadikan momen di studio foto juga menjadi fenomena yang sempat ngetren pada masanya. Mungkin sampai saat ini juga masih ngetren. Ya, meski sekadar untuk mengabadikan momen wisuda atau lebaran, misalnya. Nah, untuk posenya sendiri bisa kamu lihat dalam gambar. Pose saling merangkul dengan membungkukkan badan dan disertai kaki yang melipat menjadi andalan pada masa itu. Biasanya ini dilakukan dalam rangka untuk membuat buku tahunan atau album kenang-kenangan setelah lulus SMA. Hmmm. Rasanya semua orang juga pernah melakukan hal ini, nggak cuma cewek. :p

Masa di mana Instagram belum ada, foto di depan cermin sudah mulai ramai. Tahun 2011, semua pose aneh bermula

Foto di depan cermin, udah ada dari dulu. via wahyuprajast29.wordpress.com

Jangan dikira, foto di depan cermin dengan memperlihatkan seluruh badan adalah pose terbaru abad ini. Jauh sebelum ada Instagram, model seperti ini sudah marak dilakukan oleh orang-orang yang mayoritas adalah cewek. kalau anak sekarang pasti menganggap pose ini alay. Tapi, pada masanya, pose ini adalah satu pose paling hits yang bisa dilakukan.

Tapi ada juga di tahun 2010, pose foto ‘normal’ sering digunakan oleh anak-anak muda. Biar jadi kenangan yang nggak terlalu memalukan gitu deh

Ini paling normal.

Ini paling ‘normal’. via www.lakeybanget.com

Bisa dibilang, bergaya model berjajar ini yang paling normal. Sebab, ketika mereka dewasa, foto-foto dengan gaya aneh akan dibilang alay. Ya, paling nggak, setiap orang pernah berfoto dengan gaya ‘normal’ seperti ini. Biasanya foto dengan gaya seperti ini dilakukan beramai-ramai bersama teman sekolah atau teman satu geng. Biar kelihatan kompak!

Ada yang cukup unik dari perubahan pose foto cewek di era sekarang. Akhir tahun 2015, foto tukeran baju jadi tren paling marak di media sosial

Nggak paham deh. via www.instagram.com

Begitu banyak pro dan kontra untuk pose macam ini. Ada juga pose cewek dengan mencium ketek dari cowoknya. Mereka bilang relationship goal, tapi lebih banyak yang menyebutnya bodoh. Entahlah, tren anak zaman sekarang. Semakin modern, nampaknya hal-hal yang berkembang jadi semakin aneh.

Bergaya seolah mengidap penyakit tulang belakang atau paha membentuk huruf V, beginilah tren foto cewek tahun 2016 ini. Hmmm!

Ini namanya lordosis.

Ini namanya lordosis. via www.mystudyworld.com

Di awal tahun 2016, foto cewek dengan gaya agak menungging atau menonjolkan pantat menjadi fenomena paling mencuri perhatian, bagi cowok. Gimana nggak, pose ini berhasil mengundang ribuan akun cowok untuk memberi love pada foto tersebut. Makin ke sini, makin meresahkan. Tapi, lagi-lagi mungkin ini yang namanya tren; mengikuti perkembangan zaman. Entah zaman yang seperti apa maksudnya.

Masuk tahun 2017, pose foto cewek kian berkembang. Satu yang jadi andalan, tatapan fokus pada lantai atau ujung kaki

Fokusmu ke mana, Mbak? via www.instagram.com

Pose seolah-olah nggak melihat pada kamera alias candid masih diminati hingga tahun 2017. Namun yang paling mencuri perhatian adalah pose ketika mereka memalingkan wajahnya dan tertuju pada lantai atau kaki. Kalau yang ini sudah nggak meresahkan, justru memberikan efek lucu nan menggemaskan. Setuju, ya?

Bukan nggak mungkin mereka akan memiliki pose foto yang makin aneh. Kalau sudah begitu, apa kita nggak kangen dengan gaya foto yang begini?

Pose yang lebih normal.

Pose yang lebih normal. via smansalingga82.wordpress.com

Ya, bukan nggak mungkin, di tahun 2020 nanti, semakin banyak pose foto para cewek yang kian nyeleneh. Mungkin maksud mereka hanya untuk gaya-gayaan dan membuktikan eksistensi mereka di dunia maya. Tapi bagi beberapa cowok yang usil, foto mereka bisa disalahgunakan. Sayang aja sih sebenarnya. Kalau mau jujur, mungkin kita begitu merindukan gaya foto semacam ini.

Nah, itulah beberapa perubahan pose cewek ketika di depan kamera dari masa ke masa, dengan perkembangan teknologi yang kian menggila. Kalau cuma pengen mendapatkan popularitas dan pembuktian eksistensi, cobalah untuk berpose yang lebih mementingkan estetika dan sopan santun budaya Timur. Kamu tinggal di Indonesia, bukan? Lalu, kira-kira pose seperti apa yang bakal ngetren di tahun 2018, ya?

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Senois.