Asumsi Orang Tentang Vapor, Rokok, dan Sisha Perlu Diubah. Banyak yang Salah Paham Tentang Ini!

Rokok emang selalu menjadi salah satu permasalahan yang susah diselesaikan di Indonesia. Belum selesai pemerintah menangani masalah rokok dan tembakau, kini muncul dua hal baru yang cukup meresahkan di masyarakat. Meski sejatinya sudah lahir dan tenar dari beberapa tahun terakhir. Yang menjadi permasalahan baru adalah, pemahaman masyarakat yang masih terbatas mengenai vapor dan sisha yang konon lebih aman daripada rokok. Untuk membuktikannya, mari kita simak ulasan berikut. Siapa tahu kamu bisa lebih tercerahkan!

Selama ini ada banyak debat mengenai hal ini. Nah, semoga apa yang akan diangkat oleh Hipwee Boys ini mampu memberi pengetahuan pada orang awam yang sering terpengaruh dengan statement yang tak berdasar di luar sana. Yuk, langsung disimak aja!

Ada yang bilang, lebih baik shisha daripada rokok dan vapor. Lalu, apa sih bedanya? Toh, sama-sama mengeluarkan asap!

Fogging?

Fogging? via www.ibtimes.co.uk

Stop smoking, start vaping!

Ada yang salah dengan slogan di atas. Entah bagaimana maksudnya, yang jelas, rokok, vapor, dan shisha adalah tiga hal yang sama secara teknis. Ketiganya sama-sama diisap dan mengeluarkan asap. Lalu, apa bedanya? Untuk rokok, mungkin kita semua sudah pada tahulah, ya?

Nah, kalau vapor itu pada dasarnya, merupakan rokok elektronik yang kini telah menjadi alternatif bagi sebagian para perokok dan ada pula yang menjadikannya bagian dari gaya hidupnya. Secara konsep, vapor merupakan penguapan dari cairan yang diteteskan pada kapas yang dipanaskan oleh listrik. Sementara shisha atau hookah merupakan alat pengisap tembakau dari India yang pamornya mulai menyebar ke seluruh dunia. Untuk cara kerjanya nyaris sama dengan vapor, cuma bedanya, shisha memiliki filter yang lebih kompleks, karena menggunakan air sebagai media penyaringnya.

Bagaimana cara kerja vapor dan shisha? Hampir sama dengan rokok, cuma berbeda dari segi filterisasinya aja

Udah kayak botol Om Jin ~

Udah kayak botol Om Jin ~ via syacya.blogspot.com

Kalau kamu mengisap rokok, paling mentok hasil pembakaran yang kamu sesap hanya melalui sebuah busa kecil di salah satu ujung rokokmu. Sementara vapor, lebih kompleks.

Dalam vapor terdapat semacam lilitan kawat yang dialiri oleh listrik yang dapat menghasilkan panas untuk merangsang atau memanaskan liquid sehingga menghasilkan uap air yang akan memunculkan asap seperti orang merokok. Cara kerjanya cuma menggunakan sensor yang terdeteksi akibat adanya udara (ketika diisap). Udara itu akan mengaktifkan atomizer yang seketika akan menyemprotkan isi dalam tabung. Nah, untuk memunculkan asap seperti orang merokok, perlu bantuan propylene glycol yang terdapat dalam isi tabung. Begitulah.

Sedangkan shisha, jauh lebih kompleks. Alat untuk shisha menyerupai sebuah tabung atau lampu minyak yang cukup tinggi kalau ditaruh di atas meja. Di bagian bawah tabung terdapat sebuah bagian untuk air dingin yang difungsikan sebagai penyaring. Sementara bagian tubuh yang lebih ramping sebagai jalur pembakaran. Dan di bagian paling atas adalah bara api yang digunakan untuk membakar tembakau. Nah, karena filter shisha berupa air, banyak yang mengira shisha ini lebih aman dan baik untuk kesehatan, daripada rokok dan vapor. Heeem.

Rokok lebih aman? Beginilah efek yang bisa menghantuimu setelah mengisap ketiga benda berasap itu!

Bukan pengisap vs pengisap.

Bukan pengisap vs pengisap. via www.emaze.com

Rokok

Banyak orang yang meninggal gara-gara rokok. Itu fenomena yang sangat sangat lumrah terjadi di Indonesia, bahkan di dunia. Karena mengingat konsumen di Indonesia begitu marak, dan lebih parahnya lagi, usia mereka variatif; dari anak-anak, remaja, hingga orangtua! So, sudah tahu, ‘kan, dampak rokok bagi kesehatan?

Vapor

Bedah isi vapor.

Bedah isi vapor. via gaxhax.net

Meski sejatinya vapor merupakan alat yang berfungsi untuk mengubah zat-zat kimia menjadi uap ke paru-paru, tetap aja vapor ini bahaya. Karena sebenarnya, komponen dari vapor ini terdiri dari komponen penguap, baterai, pengatur elektronik, dan wadah untuk cairan yang akan diuapkan. Efek samping yang nggak kalah seramnya, yakni harga alat ini bisa ngalahin biaya hidupmu selama sebulan di kosan! Mending buat beli makan. :(((

Untungnya, sampai saat ini belum ada penelitian resmi yang objektif. Kabar baiknya adalah, vapor nggak mengandung tar seperti rokok tradisional. Tapi sayangnya, zat-zat dalam vapor ini diduga kuat dapat menyebabkan penyakit dalam jangka panjang, seperti kanker. Sebab, propilen glikol, gliserin, nikotin, dan perasa (aroma) juga berkontribusi dalam nikmatinya vapor.

Shisha

Hookah!

Hookah! via plus.google.com

Sebenarnya, dilansir dari Live Science, sebuah penelitian dari American Journal of Preventive Medicine mengungkapkan bahwa shisha menghasilkan asap yang lebih banyak daripada rokok. Hal inilah yang menyebabkan sesak napas. Karena kandungan karbon monoksida dalam asap shisha lebih banyak, maka bukan nggak mungkin paru-paru seketika akan padat akan CO2 itu.

Sebagai catatan, beberapa hal ini bisa menjelaskan kenapa shisha jauh lebih berbahaya. Pertama, shisha biasanya menggunakan tembakau pilihan dengan kualitas tinggi. Maka dari itu, bukan nggak mungkin, kadar nikotinnya pun lebih tinggi. Kedua, untuk asapnya yang terkesan lebih tipis dan mudah burai di udara itu bukan karena keberhasilannya dalam filterisasi, melainkan karena kelembaban tinggi yang dipengaruhi oleh air. FYI, kadar asap nggak ada hubungannya dengan kadar racun yang terkandung di dalamnya. Ketiga, jangan dikira filterisasi menggunakan media air dapat menyaring racun secara signifikan. Cuma sedikit, iya. Keempat, aroma buah yang terkandung dalam shisha hanya sebagai kamuflase rasa. Sebenarnya itu hanya aroma yang nggak berpengaruh pada kesehatan.

Sebenarnya, nggak ada yang lebih baik dari ketiganya, apalagi kalau kebanyakan. Semuanya mematikan

Nggak ada untung sih.

Nggak ada untung sih. via blog.gaijinpot.com

Sebenarnya sama aja, bukan? Jangan kira karena alat yang vapor dan shisha gunakan jauh lebih rumit, kandungan nikotin atau racun dari tembakau akan lebih aman daripada rokok biasa atau rokok linting dewe. Dengan kamu mengonsumsi ketiga benda isap tersebut, berarti kamu sudah siap dengan segala sesuatu yang menjadi risikonya. Termasuk kesehatan dan keuangan!

Nah, kalau sudah tahu risikonya, apa masih mau mengonsumsi rokok, vapor, dan shisha? Ya, kalau kamu sudah siap meninggalkan orang-orang yang kamu cintai gara-gara pilihanmu sendiri sih, nggak masalah. Tentukan pilihanmu, Boys!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Senois.