Ephemeral #12 – Eventually

Ephemeral Honey Dee

Ivy menelepon ponsel Oliver, dan ia terkejut saat yang menjawabnya adalah seorang perempuan. Di mana Oliver dan siapa perempuan itu?
***

Saat pertama kali tahu kalau suaminya menikah lagi, ibunya histeris. Sekalipun berusaha untuk tetap tenang di depan orang lain, perempuan itu histeris sendiri di kamar. Dia meraung dan meronta di tempat tidurnya sendiri. Saat Ivy datang, dia buru-buru memeluk Ivy dan berkata, “Sakit, Nak. Rasanya sakit banget. Jangan sampai kamu atau siapa pun di keturunanku merasakan ini. Ibu pernah disakiti. Ibu pernah kecelakaan. Ibu pernah berdarah, tapi rasanya nggak ada yang sesakit ini. Ibu nggak kuat, Vy. Ibu nggak kuat.”

Lalu, Ivy memberikan bahu untuk ibunya. Ivy membiarkan ibunya menangis di bahunya sambil menceritakan semua yang terjadi. Suara ibunya tidak terdengar jelas, tapi Ivy tidak bertanya atau menyela. Ivy membiarkan saja perempuan itu berbicara apa adanya, toh Ivy juga tidak ingin tahu yang terjadi. Baginya, berita kalau bapaknya menikah lagi itu sudah cukup. Dia tidak perlu yang detail dan lebih menyakitkan lagi.

Kini, dia merasakannya lagi. Tusukan sakit di dadanya saat mendengar suara perempuan menerima panggilannya dengan menggunakan ponsel Oliver. Bagus sekali. Rasa sakitnya tepat sama dengan rasa sakit yang dihasilkan oleh ayahnya dulu. Ivy terkejut akhirnya dia bisa merasakan tepat sama seperti yang dirasakan ibunya.

Dia ingin sekali membanting telepon itu dan memutuskan untuk tidak mengatakan apa pun lagi tentang Oliver. Namun, ada banyak yang harus dia selesaikan, terutama dengan desakan Ben.

“Halo?” Ivy menarik napas dalam-dalam. “Halo, siapa ini?”

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penulis yang telah menghasilkan lebih dari 30 judul karya ini masih berusaha menjadi orang baik. Kalau bertemu dengannya di media sosial, jangan lupa tepuk bahunya dan ingatkan kalau dia juga butuh pelukan.

Editor

Penikmat kopi dan aktivis imajinasi