Honey Dee

Penulis yang telah menghasilkan lebih dari 30 judul karya ini masih berusaha menjadi orang baik. Kalau bertemu dengannya di media sosial, jangan lupa tepuk bahunya dan ingatkan kalau dia juga butuh pelukan.
Urut berdasarkan

Ephemeral #13 – Manhattanhenge

Kisah cinta Ben di masa lalu bukanlah romansa yang indah. Sakitnya meninggalkan bekas dan kehadiran Ivy perlahan-lahan menyembuhkannya. Namun, saat Ivy sudah membuat pilihan, bagaimana Ben bisa benar-benar melepaskan harapan yang baru saja ia dapatkan?

Ephemeral #12 – Eventually

Ivy menelepon ponsel Oliver, dan ia terkejut saat yang menjawabnya adalah seorang perempuan. Di mana Oliver dan siapa perempuan itu?

Ephemeral #11 – Everly

Ancaman Ben membuat Ivy tak punya pilihan lain. Lagi pula, Ivy juga merasa bahwa keputusannya untuk pergi begitu saja dan kabur dari masalah juga kurang tepat. Akhirnya Ivy memutuskan untuk menghubungi Oliver, dan mendapati kejutan yang tak terduga!

Ephemeral #10 – Beautiful Liar

Ivy tidak menyangka Ben akan sangat marah atas kebohongan kecil yang ia lakukan. Bahkan, pria itu mengancam akan melaporkan Ivy ke kantor polisi. Apa yang harus Ivy lakukan? 

Ephemeral #9 – We Can Try

Baik Ivy maupun Ben tak mampu memungkiri bahwa ada kenyamanan yang dihadirkan oleh satu sama lain. Ketika keduanya berusaha jujur, sebuah rahasia tentang Oliver terkuak. 

Ephemeral #8 – If You Only Knew

Cerita Ivy tak hanya membuat Ben akhirnya mengetahui bagaimana perempuan itu bisa berakhir terlunta-lunta di New York tanpa dokumen resmi. Tak hanya itu, Ben juga dipaksa untuk mengenang kembali pernikahannya sendiri, membuat rasa bersalahnya kembali menyeruak.

Ephemeral #7 – The Irony of Fate

Sikap Ben membuat Ivy nyaman bercerita tentang permasalahan rumah tangganya dengan Oliver. Satu demi satu kenangan ia sibak, hingga akhirnya Ivy mulai memahami dari mana semua masalah ini bermula.

Ephemeral #6 – Let’s be Honest

Bagi Ivy, kehadiran Ben menjadi satu-satunya tempat ia mencurahkan isi hatinya di negeri dan orang-orang yang asing ini. Bagi Ben, kehadiran Ivy dan Delilah menjadi pemicu ingatan tentang masa lalunya sendiri yang tak kalah menyedihkan.

Ephemeral #5 – Wrong Direction

Tinggal di apartemen yang sepi bersama bayi, tidak punya uang, dan tidak punya koneksi di kota megapolitan ini, membuat Ivy teringat nasihat ibunya di Jakarta. Apakah ini semua karma akibat ia tidak mendengarkan kata-kata ibunya?

Ephemeral #4 – A New Way

Tanpa identitas dan dokumen resmi, Ivy kesulitan membuktikan bahwa Delilah memang putrinya. Apalagi secara fisik Delilah memang cenderung lebih mirip Oliver. Namun, Ivy juga tak mungkin menceritakan alasan mereka tidak punya tempat tinggal. Akankah pria bernama Ben ini membawanya ke polisi?