Film Parasite baru saja menyabet 4 penghargaan Piala Oscar 2020. Film garapan Bong Joon Ho itu memenangi skenario asli terbaik, film terbaik, sutradara terbaik, dan film internasional terbaik. Raihan ini menjadi sejarah akhirnya film Asia berjaya di perhelatan Piala Oscar.
Kabar kemenangan film Parasite ini membuat warganet heboh. Ada yang memuji, ada pula yang berandai-andai ada film Indonesia yang memenangkan penghargaan Oscar. Sebelum sampai sana, bagaimana kalau kita bayangkan dulu, andai film Oscar buatan Indonesia. Mungkin begini jadinya.
ADVERTISEMENTS
1. Jika ada Starvision yang ingin mewujudkan Parasite versi Indonesia, sutradara yang ditunjuk pertama kali jelas Hanung Bramantyo
ADVERTISEMENTS
2. Dan kalau ngomongin siapa yang pantas jadi tokoh utama, nama Reza Rahadian nggak bisa dilewatkan begitu saja. Reza lagi.. Reza lagi..
ADVERTISEMENTS
3. Kalau yang jadi Ki-Woo Reza Rahadian, maka nggak afdol rasanya kalau Adinia Wirasti nggak jadi Ki-Jung. Biar dapet chemistry kakak adiknya
ADVERTISEMENTS
4. Salah satu yang ikonik dari film Parasite ialah rumah orang kaya yang jadi setting tempat. Nah kalau versi Indonesianya mungkin seperti ini
ADVERTISEMENTS
5. Kalau pagi mungkin keluarga Park sarapannya roti sama jus jeruk atau susu. Mirip sinetron 😀
ADVERTISEMENTS
6. Di film Parasite ada pembantu dan suaminya yang tinggal di bawah tanah. Nah kira-kira dua orang ini yang cocok memerankannya
7. Nggak ada tokoh lain yang lebih lucu dari Ery Makmur ketika jadi supir. Biar ada sentuhan komedi gitu sepertinya lucu juga
8. Saat ada peristiwa pembunuhan, maka polisi yang menyelediki kasusnya ialah Pak Mukhlis. Raja dari para pemeran polisi di Indonesia
9. Dan kalau film itu ternyata sukses di dunia Internasional, pasti ada aja headline berita begini dari media-media mainstream 😀
Andai skenario di atas benar terjadi, nggak kebayang betapa kocak dan serunya film tersebut. Ada sentuhan drama dan komedinya.
Kemenangan film Parasite menjadi secercah harapan dari sinema Asia. Kalau film Korea saja bisa, kenapa Indonesia enggak? Jelas bisa, namun perjalanan masih panjang. Makanya dukung terus film Indonesia.