Halaman Persembahan Skripsi Adalah Saksi Bisu Perjuangan dan Kisah Cinta yang Kandas. Setuju?

Bagi anak kuliahan, skripsi adalah salah satu perjuangan berat yang mau nggak mau harus dilalui untuk menuju kelulusan. Ibarat perjuangan hidup dan mati, tak sedikit pula orang-orang yang akhirnya mundur di tengah jalan dalam proses pengerjaannya. Tapi memang nggak dimungkiri lagi, biasanya godaan terberat dan cobaan yang ada-ada aja itu banyak terjadi ketika skripsi tengah berlangsung. Padahal juga konsekuensinya banyak banget, mulai dari mengulang dan tentunya biaya kuliah yang makin membengkak.

Kembali ke perkara skripsi, bagi yang udah pernah mengerjakan pasti paham jika di dalamnya terdapat halaman persembahan. Nah, di halaman khusus tersebut biasanya kita menuliskan rasa syukur dan terima kasih kepada orang-orang terdekat yang dianggap berjasa. Bahkan, tak jarang pula kita menuliskan pesan kasih sayang buat orang yang lagi dicintai. Walaupun terkadang akhirnya juga kandas di tengah jalan. Udah repot-repot ditulis di halaman persembahan, akhirnya juga pupus. Ini banyak terjadi lo!

Menulis halaman persembahan skripsi itu bebannya lebih berat dibandingkan dengan menulis skripsi itu sendiri

Halaman persembahan skripsi / Credit: Twitter Kaztangel via twitter.com

Pernyataan ini mungkin terlihat alay, lebay, dan nggak realistis sekali. Tapi, memang begitulah faktanya. Sering kali menulis kalimat demi kalimat di halaman persembahan itu rasanya lebih berat dan susah dibandingkan dengan menulis isi skripsi itu sendiri. Bener sih, menulis skripsi juga nggak ada yang bilang mudah. Kita harus cari bahan ini dan itu, penelitian yang menghabiskan banyak duit, harus wara-wiri, cari tanda tangan dosen yang susahnya kayak mencari keadilan di negeri ini, sampai ngerjain revisi demi revisi yang nggak ada habisnya mulai dari awal hingga akhir. Tapi, beban untuk menuliskan nama-nama orang di halaman persembahan itu rasanya ada tekanan mental tersendiri.

Jika diibaratkan, kita berasa punya tanggung jawab kepada orang-orang yang namanya kita tulis di halaman tersebut. Seperti misalnya orang tua, nggak enak juga tuh udah dibantu banyak hal, dididik sedemikian rupa hingga bisa mencapai detik ini, tapi skripsinya amburadul. Berat, pokoknya beraaat~

Bisa menuliskan nama-nama orang yang punya banyak jasa dalam kehidupan kita di lembar skripsi adalah kebahagiaan tersendiri

Menuliskan nama-nama orang tercinta / Credit: Kumpuancontohsoalpopuler39 via kumpuancontohsoalpopuler39.blogspot.com

Meski memang punya tekanan mental tersendiri, tapi bisa menuliskan beberapa nama orang yang dianggap punya banyak jasa dalam kehidupan kita itu rasanya seneng banget. Di dalam masa-masa sulit ngerjain skripsi, nulis di halaman persembahan itu berasa kayak dikelilingin orang yang peduli banget sama kita. Mulai dari teman kuliah, orang-orang yang rela waktunya habis buat nemenin kita ngerjain skripsi tiap hari, tempat-tempat yang jadi saksi kita ngeluh sambil marah-marah saat terima revisian dari dosen, gebetan, pacar, hingga orang-orang rumah. Tapi tetep aja, nggak bisa semuanya bisa ditulis di halaman tersebut daripada kena revisian. Udah kesal kena revisi setiap bab, halaman persembahan juga jadi masalah pula. Hal-hal kayak gitu tuh yang terkadang bikin jengkel dan nggak mood di tengah jalan.

Walaupun bahagia, ada tekanan batin tersendiri saat menulis nama-nama tersebut. Apalagi terkait mitos kalau hal itu bikin gampang putus cinta 🙁

Persoalan halaman persembahan skripsi / Credit: Twitter Wiranagara via twitter.com

Nah, kalau persoalan yang satu ini sih bisa dibilang jadi poin terberat dan bikin dilema saat menulisnya. Bayangin aja, kamu lagi dekat sama orang biar dia tahu kalau dia spesial, biasanya namanya bakal ditulis di halaman persembahan tersebut. Kalau nggak ditulis nggak enak aja dong rasanya, masa iya spesial, tapi namanya nggak ditulis di sana? Tapi giliran ditulis, ada mitos yang mengatakan jika menuliskan nama pacar di halaman persembahan skripsi itu bisa bikin hubungan jadi kandas. Namanya juga mitos, percaya nggak percaya, banyak yang udah merasakan hal tersebut.

Mau bagaimanapun, halaman persembahan skripsi memang menjadi saksi bisu perjuangan, pertarungan batin, dan kisah-kisah cinta banyak orang yang kandas di tengah skripsi. Ada bahagia dan duka tersendiri di dalamnya yang mungkin hanya bisa dirasakan oleh penulisnya sendiri.

Buat sobat-sobat bucin di luar sana, nggak semua nama pacar yang ditulis di halaman itu bakal kandas di tengah jalan kok, tenang! Ayo, kita lawan mitos menyesatkan tersebut. Satu lagi, buat mbaknya dan masnya yang sekarang nggak tahu udah di mana, terima kasih banyak udah pernah ada selama masa skripsi. Ternyata mitosnya juga kadang-kadang terasa bener. 🙁

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Kadang menulis, kadang bercocok tanam

Editor

Kadang menulis, kadang bercocok tanam