Alasan Upin-Ipin Menggeser Posisi Doraemon Jadi Kartun Favorit. Setuju?

Mengangkat banyak pesan, kartun Upin-Upin kini nggak kalah tenar dibanding Doraemon

Bagi anak 90-an, Doraemon tentu jadi kartun yang melekat di hati. Bagiamana tidak, setiap pagi hari Doraemon selalu jadi tontonan anak 90-an di akhir pekan. Film kartun yang menceritakan kisah persahabatan antara robot kucing yang sakti dengan Nobita plus teman-temannya si Suneo, Giant, dan Shizuka ini sukses merajai film kartun pada masanya bersama dengan Crayon Shincan dan yang lainnya.

Namun, sejak Doraemon tak lagi tayang, posisinya sedikit tergeser oleh kartun Upin Ipin yang berasal dari Malaysia. Cerita kehidupan bocah kembar yang identik dengan kaus warna biru yang dikenakan Ipin dan kuning yang dikenakan Upin bersama dengan teman-teman kampungnya ini punya daya tarik yang sukses menarik perhatian anak zaman sekarang.

1. Memberi gambaran sekolah yang menyenangkan dan suasananya relate banget sama di dunia nyata. Bisa bikin anak-anak pengin buru-buru sekolah

Upin Ipin

Upin Ipin sekolah | Credit: YouTube
KIDS ENTERTAINMENT CHANNEL

Pada film Doraemon, mungkin kita juga mengetahui gambaran sekolah si Nobita. Namun, kamu akan diajak untuk mengimajinasikan sekolah di Jepang yang nyatanya nggak sama dengan sekolahanmu. Pasti tahu kan, kalau anak kecil punya keahlian dasar meniru? Apa yang dilakukan Nobita di sekolahnya belum tentu kamu bisa lakukan di sekolah semasa kecilmu.

Sementara itu, sekolah Tadika Mesra di kartun Upin Ipin benar-benar menggambarkan sekolah yang bisa dibilang mirip dengan sekolahan masa kecil kita semua. Keaktifan Upin Ipin di sekolah juga mengajarkan anak untuk sering aktif menjawab pertanyaan guru saat di sekolah. Selain itu, pelajaran seperti membaca, berkreasi dari kertas, seperti membuat pesawat atau kapal pun bisa banget ditiru oleh anak-anak zaman sekarang.

2. Suasana hangat Upin Ipin bersama teman-temannya juga bisa jadi salah satu daya tarik dari film kartun asal Malaysia ini

Upin Ipin

Upin Ipin | Credit: YouTube Musicolaborasi

Masih ingat kalau Nobita kerap kali kesal bahkan hingga menangis karena ulah jahil Suneo dan Giant? Kalau sudah begitu, pasti mereka nggak melanjutkan permainan mereka. Atau terkadang Nobita juga kerap kali meminta Doraemon memberinya benda-benda yang unik dari kantong ajaib si robot kucing itu agar dia bisa kembali bermain dengan Suneo dan Giant.

Sementara itu, persahabatan Upin Ipin dengan Fizi, Mail, Jarjit, Ehsan, Mei-Mei, dan Susanti digambarkan sangat hangat. Dalam percakapannya sehari-hari, kartun ini juga kerap kali memberikan pesan moral untuk berbuat baik dan saling peduli satu sama lain. Selain itu, Upin Ipin juga mengajarkan tentang keberagaman, seperti Mei Mei yang merupakan keturunan Tionghoa, Jarjit yang berasal dari keluarga keturunan India, juga Susanti yang merupakan ekspatriat asal Indonesia. Namun, mereka tetap hidup berdampingan dan saling menghargai.

3. Bahasa Melayu yang digunakan dalam film ini menjadi pengetahuan baru bagi anak-anak. Tapi, tetap saja yang diingat pasti “Betul, betul, betul”

Upin Ipin

Bahasa Upin Ipin | Credit: YouTube

Kalau Doraemon telah diadaptasi dan menggunakan Bahasa Indonesia agar lebih mudah dipahami oleh anak-anak, berbeda dengan Upin Ipin yang menyuguhkan Bahasa Melayu. Meskipun berbahasa Melayu, tetapi memang tak jauh beda dari Bahasa Indonesia, sehingga mudah dimengerti. Tak heran kalau anak yang hobi banget nonton Upin Ipin pasti seringkali menirukan cengkok-cengkok bahasa Melayu seperti Upin Ipin.

Namun, yang sudah pasti diingat semua anak yang menonton Upin Ipin ini adalah kata-kata “betul, betul, betul” yang kerap kali diucapkan oleh anak kembar itu. Kata-kata persetujuan ini juga kerap kali diadaptasi oleh anak zaman sekarang.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Editor

Kadang menulis, kadang bercocok tanam