ADVERTISEMENTS
Duka Mendalam untuk Kepergian Gusti Irwan Wibowo Musisi Unik yang Tak Tergantikan
Kabar kepergian Gusti Irwan Wibowo, yang dikenal luas sebagai Gustiwiw, meninggalkan duka mendalam di dunia musik. Di usia 25 tahun, ia berpulang pada Minggu, 15 Juni 2025, secara mendadak akibat serangan jantung di Lembang, Jawa Barat.
Meski kepergiannya mengejutkan banyak pihak, karya-karya Gusti Irwan Wibowo justru semakin diputar, dikutip, dan dibicarakan. Musiknya yang ganjil, jujur, dan menyentuh kini menjadi warisan yang tak ternilai.
ADVERTISEMENTS
Siapa Gustiwiw? Sosok Jenius di Balik Lagu-Lagu Absurd Penuh Makna
Lahir di Bekasi pada 28 November 1999, Gusti Irwan Wibowo bukan hanya musisi, tapi juga penulis lagu, produser, dan performer yang tampil dengan gaya orisinal. Karya-karyanya sering disebut nyeleneh, tapi justru itulah daya tariknya.
Lewat kanal digital seperti TikTok dan YouTube, Gustitiw memperkenalkan istilah “musik endikup”, alias musik yang ‘enak di kuping’ tapi tidak mainstream. Pendekatannya minimalis, sering hanya menggunakan gitar akustik dan lirik jujur yang terasa seperti surat terbuka untuk siapa pun yang mendengarkan.
Berikut adalah 7 Karya Jenius Gusti Irwan Wibowo yang wajib kamu dengarkan:
ADVERTISEMENTS
1. “Pertanyaan” – Lagu yang Tak Memberi Jawaban
Dirilis pada 2018, “Pertanyaan” menjadi karya pertama yang menandai langkah awal Gustiwiw di dunia musik. Meskipun belum sepopuler karya-karyanya setelah itu, lagu ini justru menyimpan pondasi cara berkaryanya: jujur, tenang, dan penuh renungan.
Alih-alih menulis tentang cinta yang manis atau patah hati dramatis, Gustiwiw mengajak pendengar menyelami keraguan yang muncul dalam hubungan.
Dengan aransemen sederhana dan vokal yang terdengar seolah sedang berbicara langsung ke hati, lagu ini menjelma menjadi semacam catatan harian yang lirih, pelan, tapi justru membekas lama.
ADVERTISEMENTS
2. “Padahal Ada Teknologi” – Kritik Halus Tentang Jarak di Era Digital
Ditulis saat menjalani isolasi mandiri selama pandemi, lagu ini lahir dari kerinduan yang tak bisa dilampiaskan secara langsung. Gustiwiw menyadari betapa teknologi sebenarnya bisa mempermudah komunikasi di tengah keterbatasan.
Dengan sentuhan musik klasik, ia menyampaikan bahwa walau tak bisa bertemu, kita tetap bisa terhubung dan menjaga hubungan lewat layar. Lagu ini jadi pengingat sederhana untuk lebih menghargai kemudahan yang sering kita anggap biasa.
ADVERTISEMENTS
3. Diculik Cinta – Saat Cinta Datang Bagaikan Razia Satpol PP
Bayangkan lagi santai, tiba-tiba ada yang “menculik” perasaanmu — itu vibe “Diculik Cinta”. Lagu ini dirilis pada 26 Juli 2024 dan menjadi OST film GJLS: Ibuku Ibu‑Ibu, yang baru tayang 12 Juni 2025 di bioskop.
Dengan irama pop yang ringan, hentakan dangdut Melayu, dan sedikit sentuhan elektronik, lagu ini seperti pesta kecil di hati.
ADVERTISEMENTS
4. “Lanjutkan Perjuangan Kita!” – Ajakan Semangat yang Justru Bikin Pengen Tidur
Jangan terkecoh sama judulnya. Lagu ini bukan motivasi penuh semangat, tapi sindiran untuk kata-kata penyemangat yang terlalu sering dilontarkan tanpa empati. Diiringi suara marching band, efek ketikan laptop, dan teriakan penuh semangat yang malah bikin capek, Gustitiw justru menertawakan absurditas dunia produktif hari ini. Kalau kamu lelah dengan orang yang suka bilang, “yuk semangat”, lagu ini akan membuatmu merasa lebih dimengerti.
5. “Hai Kamu” – Cinta, Terima Kasih, dan Cara Bangkit dari Titik Terendah
Tak semua lagu cinta harus soal pasangan. Di “Hai Kamu”, Gustiwiw bercerita lewat tokoh laki-laki yang hampir kehilangan segalanya. Dalam gelap, ia menemukan cahaya—bukan dari dunia luar, tapi dari orang terdekat.
Musiknya membawa kita ke era 80-an, lengkap dengan suasana retro yang menghangatkan. Tapi maknanya tetap relevan: bahwa cinta dan rasa terima kasih bisa diungkapkan dalam bentuk apa pun. Bahkan lewat bahasa isyarat, seperti yang ditampilkan dalam video klipnya yang melibatkan komunitas teman tuli.
Lagu ini bukan sekadar nostalgia, tapi penghormatan pada mereka yang diam-diam selalu di garis depan hidup kita.
6.“Rumah Impian” – Lagu Tentang Tempat yang Ingin Kita Pulang, Tapi Tak Selalu Ada
Dalam kolaborasinya bersama Natasya Elvira, Gustiwiw mengajak kita menyusuri lorong-lorong batin manusia urban yang sering terlihat sibuk, tapi dalamnya kosong. “Rumah Impian” bukan soal tembok dan genteng—melainkan tentang tempat di mana hati merasa cukup.
Lewat aransemen yang tenang tapi menghantui, lagu ini seperti pelan-pelan menuntun kita untuk bertanya: selama ini kita sibuk ke mana, dan pulang ke mana? Sebab, tak semua orang tahu di mana “rumah” mereka berada. Kadang rumah hanya ada dalam angan, atau diam-diam tinggal di orang yang selalu kita rindukan.
7. “Icik Icik Bum Bum” – Saat Lelucon Jadi Legenda Viral
Tak ada yang menyangka, lagu dengan judul seaneh “Icik Icik Bum Bum” bisa mengantar nama Gustiwiw ke radar pendengar yang lebih luas. Dirilis pada 12 Maret 2025, lagu ini awalnya terdengar seperti candaan—judulnya seperti bunyi mainan, musiknya seperti parade kartun pagi minggu. Tapi justru itulah kekuatannya.
Di TikTok, potongan lirik dan iramanya yang jenaka meledak. Dalam waktu singkat, lagu ini merajalela jadi backsound segala konten. Tak ada lirik berat, tak ada makna rumit. Hanya kesenangan murni yang membuat orang tertawa dan merasa ringan.
Lucunya, di balik gaya komedi yang absurd, lagu ini memperlihatkan sisi lain Gustiwiw—bahwa ia tahu persis bagaimana musik bisa menyentuh lewat cara yang tidak biasa. Dan dari semua karyanya, “Icik Icik Bum Bum” menjadi bukti bahwa karya endikup-nya layak viral karena bisa dinikmati dan dinyanyikan semua kalangan.
Dari ke-7 karya unik almarhum Gusti Irwan Wibowo, mana yang paling membekas buatmu? Apakah lagu viral seperti “Icik Icik Bum Bum” yang sempat jadi anthem penuh gaya, atau justru “Rumah Impian” yang tenang dan menghangatkan?
Setiap karyanya seperti potongan mozaik yang menggambarkan isi kepala dan isi hati anak muda zaman sekarang—jujur, absurd, kadang lucu, kadang bikin mikir. Kalau kamu punya cerita tentang bagaimana lagu-lagu almarhum menemanimu di masa-masa tertentu, jangan ragu untuk membagikannya.
Karena sejatinya, seorang musisi tidak pernah benar-benar pergi. Ia hidup terus lewat karya-karyanya, lewat lagu yang tiba-tiba terputar di tengah malam, atau lirik yang muncul di kepala saat hati sedang kacau.
Terima kasih, almarhum Gusti Irwan Wibowo, sudah mengisi dunia ini dengan musik yang bukan hanya terdengar, tapi juga terasa.