Review Kursi Legendaris dalam Sejarah Dunia Angkot. Pernah Merasakan Duduk di Sini Nggak?

Meski pamornya sudah nggak sebesar zaman dulu, angkutan umum atau yang dikenal dengan nama angkot hingga saat ini masih tetap eksis di banyak daerah di Indonesia. Baik di pedesaan maupun di kota besar, kita masih bisa menemukan moda transportasi umum yang satu ini. Bagi orang-orang yang pernah merasakan era kejayaan angkot di Indonesia, tentunya udah nggak asing lagi dengan sederet kenangan khas yang ditinggalkan oleh masa-masa kejayaannya kala itu.

Advertisement

Mulai dari sensasi nunggu angkotnya jalan dari tempat ngetem, berdesak-desakan di dalamnya, saling menulis pesan lewat coretan yang ada di kursi paling belakang, hingga yang nggak kalah bikin kita nostalgia adalah keberadaan kursi legendaris. Bentuknya memang kecil, biasanya hanya muat diduduki oleh satu penumpang, dan seringnya terletak di dekat pintu masuk. Kalau kamu pernah duduk di kursi legendaris tersebut, pasti pernah juga merasakan hal-hal di bawah ini.

Tempat duduk favorit penumpang angkot

1. Sering disebut sebagai kursi orang terpandang. Pasalnya, siapa pun yang duduk di sini biasanya bakalan jadi sorotan banyak orang

Mau siapa pun kamu, apa pun latar belakangmu, kalau udah duduk di kursi tersebut biasanya akan menjadi sumber sorotan semua penumpang. Apalagi kalau saat itu isi angkotnya penuh sampai bagian belakang, duduk di kursi itu berasa duduk di kursi panas. Sepanjang perjalanan pasti bakalan dilihatin semua orang yang ada di dalam angkot. Hitung-hitung merasakan gimana rasanya jadi artis sih~ 😀

2. Kalau angkotnya masih longgar, seringkali kita nggak dibolehin abangnya buat duduk di situ. Takutnya banyak yang mengira kalau angkotnya udah penuh

Nggak dimungkiri lagi bahwa kursi yang satu itu biasanya menjadi tempat duduk favorit banyak orang, terlebih anak-anak sekolahan. Masalahnya, sering kali kalau angkotnya masih longgar alias penumpangnya masih sedikit, kita nggak akan dibolehkan duduk di kursi ternyaman itu. Bukan tanpa alasan, karena kalau kita duduk di kursi tersebut nantinya orang yang baru mau naik akan mikir kalau di dalam udah penuh. Hmmm, bener juga sih.

Advertisement

3. Paling males kalau sopir angkotnya udah ngebut. Duduk di situ auto masuk angin, apalagi kalau pintunya nggak boleh ditutup

Karena menjadi tempat duduk paling favorit, nggak heran jika banyak orang yang menginginkan area tersebut. Tapi, bukan berarti duduk di kursi itu nggak ada nggak enaknya. Tetap ada kok! Males banget kalau misalnya sang sopir udah ngebut ugal-ugalan, karena mau kejar setoran, udah gitu pintunya nggak ditutup.

Kebayang nggak sih, gimana rasanya duduk di kursi samping pintu yang pintunya nggak ditutup, sedangkan angkotnya melaju dengan kecepatan tinggi? Pulang-pulang dijamin masuk angin.

4. Biasanya, yang diperbolehkan duduk di situ minimal anak-anak SMP. Kalau masih bocah SD takutnya nanti nyungsep pas si supir ngerem dan ngegas mendadak

Salah satu hal yang paling diingat dari keberadaan kursi legendaris di angkot ini adalah sebuah peraturan unik yang dibuat oleh abang angkotnya. Biasanya, anak SD jarang ada yang diperbolehkan untuk duduk di kursi tersebut, melainkan dibatasi minimal anak SMP. Bukan tanpa alasan, karena jika sewaktu-waktu sopir angkotnya butuh ngerem mendadak, takutnya anak-anak yang duduk di situ bakalan nyungsep. Repot juga nih urusannya kalau sampai kejadian begitu. Tapi, pada kenyataannya seringkali banyak bocah SD yang duduk di kursi itu juga sih.

Advertisement

5. Meski bisa merasakan hembusan angin, duduk di situ juga paling repot sih. Apalagi kalau ada yang mau naik atau turun

Hal lainnya yang nggak kalah bikin kesel saat duduk di kursi legendaris tersebut adalah ketika kita harus duduk-bangun ketika ada penumpang lain yang hendak naik dan turun. Ada penumpang mau naik, kita harus berdiri dulu. Ada penumpang mau turun pun kita harus berdiri dulu. Pokoknya sama sekali nggak bisa tinggal duduk sepanjang perjalanan jika kondisi angkot sedang ramai.

Saat ini mungkin kita masih bisa menjumpai angkot dengan mudah di jalanan, terlebih bagi yang tinggal kota-kota kecil atau di pedesaan. Tapi, kenangannya nggak akan sama dengan masa kejayaan angkot beberapa tahun silam. Jadi kangen masa-masa itu nggak sih?

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Kadang menulis, kadang bercocok tanam

Editor

Kadang menulis, kadang bercocok tanam

CLOSE