Nanti Kalau Pandemi Usai dan Kita Masih Bertahan Hidup, Ingat Pelajaran Penting ini, ya!

Pelajaran penting dari pandemi

Setiap tragedi selalu terjadi dengan meninggalkan banyak hal, mulai dari kehilangan, kekecewaan, kesedihan, duka mendalam, dan pelajaran bagi kita semua. Terdengar begitu naif dan klasik, namun memang begitu kenyataannya, begitu pula pandemi yang kita lewati dengan susah payah selama dua tahun belakangan. Rasa sedih karena kehilangan banyak orang yang dicintai, ditambah lagi dengan perasaan kesal kepada orang-orang yang abai dengan tanggung jawabnya. Dua hal yang sungguh menjadi perpaduan paling menyakitkan saat ini.

Advertisement

Jangankan punya impian muluk-muluk untuk bisa melewati masa pandemi ini dengan baik-baik saja, bisa keluar rumah dengan tenang aja rasanya seperti sebuah hal yang mustahil. Meski begitu, bukan berarti nggak ada harapan lebih untuk tetap waras di tengah karut-marut ini. Nanti, jika saatnya tiba dan kita masih bisa bertahan hidup, ingatlah pelajaran penting di bawah ini.

1. Di masa sulit, warga saling bantu dengan warga, sedangkan politisi sibuk sikut-sikutan cari panggung. Jadi, besok kalau tiba harinya pemilihan umum, jangan pada fanatik apalagi sampai musuhan, ya!

Ilustrasi warga bantu warga / Credit: Pexels Sarwer e Kainat Welfare

Pandemi kali ini mengajarkan kita bahwa waktu-waktu paling menyusahkan, yang benar-benar bisa kita harapkan adalah bantuan dari sesama masyarakat. Lihat aja, dari awal hingga saat ini yang paling sibuk menggalang bantuan, mendirikan dapur umum, membagikan sembako, pasar gratis, atau makanan untuk bertahan hidup sehari-hari mereka yang tidur di jalanan adalah sesama masyarakat.

Alih-alih bikin gerakan biar nggak malu sama warganya, para politisi kita malah sibuk sikut-sikutan untuk cari panggung. Udah tahu, kan, besok kalau saatnya tiba pemilihan umum, kita nggak perlu berantem satu sama lain, wong yang dipilih isinya begitu semua.

Advertisement

2. Politisi pada akhirnya hanya akan melihat kita sebagai angka dalam suara waktu pemilu. Nggak lebih dari itu~

Ilustrasi jatuh sakit karena pandemi / Credit: Pexels Andrea Piacquadio

Jangan lupa persoalan ini juga, bahwa ternyata para politisi itu pada akhirnya hanya melihat kita nggak lebih dari deretan angka saat pemungutan suara berlangsung. Bagi mereka, kita hanyalah bilangan 1, 2, 3, 4, 5, 100, 500, dan seterusnya. Jadi, jika salah satu atau beberapa dari kita bertumbangan saat menghadapi kerasnya pandemi ini, jangan pernah berharap kita akan dilihat sebagai manusia secara utuhnya.

3. Indonesia ini ternyata hebat banget, buktinya bisa produksi vaksin sendiri, meski ujungnya nggak jelas juga sih

Membuat vaksin sendiri / Credit: Pexels RF._.studio

Siapa sangka jika ternyata berkat pandemi ini bangsa Indonesia mampu menunjukkan taringnya sebagai bangsa yang super keren dibandingkan dengan bangsa-bangsa dari negara lain. Bahkan, di saat negara-negara maju mengimpor vaksin dari negara lainnya, kita sebagai bangsa Indonesia mampu menciptakan vaksin sendiri untuk masyarakatnya. Ingat, hal ini akan terus terekam dalam sejarah kita semua, meski sebenarnya nggak jelas juga sih.

4. Ternyata nasi kucing terbukti nggak bisa menangkal virus, jadi jangan coba-coba lagi untuk meremehkan sains

Advertisement

Ilustrasi virus / Credit: Pexels CDC

Salah satu pelajaran berharga yang juga harus diingat dari pandemi kali ini adalah kita harus paham jika pada kenyataannya nasi kucing terbukti nggak bisa menangkal virus. Tempo lalu sempat ada, kan, seorang menteri yang berkelakar bahwasannya masyarakat Indonesia ini kebal dengan pandemi karena hobi makan nasi kucing? Masih ingat?

Besok-besok lagi, jika ada situasi yang benar-benar serius dan menyangkut kehidupan banyak pihak, tapi ada orang di pemerintahan yang punya pernyataan ngaco begini, udah tahu harus bagaimana, kan? Benar banget, tandain mukanya dan jangan pernah dipilih lagi saat dia mencalonkan diri. Lagian sains kok dilawan dengan pernyataan ngaco begitu.

5. Mulai dari tahun 2019 lalu, kita layak dinobatkan sebagai spesies paling hebat di muka bumi. Buktinya, kita bisa bertahan dengan semua ini selama 2 tahun

Spesies paling hebat / Credit: Pexels cottonbro

Bertahan di tengah situasi yang serba nggak jelas, ibaratnya seperti menunggu giliran, memang bukan hal yang mudah. Dua tahun lebih kita bertahan dengan naik turunnya gelombang pandemi, dan sepertinya sejak tahun 2019 lalu kita layak dinobatkan sebagai spesies paling hebat yang pernah ada di muka bumi.

Lumayanlah buat cerita anak cucu kita nanti jika kita pernah melewati semua ini selama dua tahun. Itu pun kalau dua tahun ini pandeminya benar-benar sudah selesai, kalau tiga atau lima tahun lagi baru selesai mah tinggal menyesuaikan aja~

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Kadang menulis, kadang bercocok tanam

CLOSE