Saat mengerjakan sebuah karya atau proyek, biasanya kita akan menuangkan seluruh kreativitas, pikiran, dan tenaga demi hasil yang memuaskan. Begitupun dengan sutradara film. Karya visual yang mereka garap biasanya mencerminkan idealisme, kreativitas, dan kerja keras mereka bersama tim produksi. Nggak heran kalau pada akhirnya, sutradara begitu bangga dengan film buatannya sendiri karena dia paham betapa besarnya pengorbanan yang sudah dia berikan untuk merilis film itu.
Namun, siapa sangka tak semua sutradara memperlakukan film mereka seperti itu. Ada sejumlah sutradara yang justru membenci filmnya. Kedengarannya memang aneh, tapi coba deh simak apa alasan mereka di balik itu.
ADVERTISEMENTS
1. Sekuel kedua Transformers, Revenge of The Fallen mendapat banyak pujian dari penonton. Namun, sutradara Michael Bay mengaku membenci filmnya itu karena menyesal telah memasukkan unsur mistis ke dalamnya
“Kesalahan dari filmnya adalah karena menghadirkan dunia mistis. Karena saya melihat kembali (Revenge of The Fallen), itu adalah omong kosong.”
ADVERTISEMENTS
2. Fantastic Four bukanlah film yang bisa dibanggakan Josh Trank. Dia sendiri mengakui tak puas dengan hasil akhir film tersebut dan menyalahkan studio Fox karena telah ikut campur dalam proses produksinya
ADVERTISEMENTS
3. Siapa sangka Alan Taylor, sutradara Thor: The Dark World juga membenci film buatannya itu. Hasil akhir film itu tak sesuai ekspektasi awalnya. Dia memang diberikan kebebasan saat syuting, tapi pihak studio Marvel malah ikut campur dalam proses pascaproduksi
ADVERTISEMENTS
4. Sutradara Joel Schumacher sampai minta maaf kepada publik saking buruknya film Batman & Robin. Film tersebut memang terkenal sebagai film superhero terburuk dan mendapat kritik tajam dari kritikus film dan penggemar DC
ADVERTISEMENTS
5. Lalu ada Mathieu Kassovitz yang membenci karyanya dalam film Babylon A.D. Meskipun diperankan deretan aktor dan aktris berbakat, film itu tak sesuai ekspektasi Kassovitz dan dia membenci film yang dirilis tahun 2008 itu
“Film itu seharusnya mengajarkan kita bahwa pendidikan untuk anak-anak kita akan sangat berarti bagi masa depan bumi. Tetapi film itu hanya murni tentang kekerasan dan kebodohan.”
ADVERTISEMENTS
6. Saat tiba pada proses editing, Thomas Alfredson baru sadar kalau masih banyak bagian cerita yang kurang dari film The Snowman. Menurutnya, hal itu terjadi karena kekurangan waktu untuk syuting
“Waktu syuting kami terlalu singkat. Kami tidak bisa menampilkan keseluruhan cerita dan ketika kami memulai editing, kami menyadari bahwa banyak yang hilang.”
7. Lalu ada David Lynch yang membenci film Dune. Ia membencinya karena tak diberi kebebasan kreatif selama proses produksi. Akibatnya dalam beberapa versi film selanjutnya, Lynch mengganti namanya di bagian kredit sebagai bentuk protes karena sudah dikekang
8. Guillermo de Toro membenci film garapannya yang berjudul Mimic. Alasannya karena pada saat proses produksi dia dipasangkan dengan seorang produser yang berkelakuan buruk. Bahkan ia merasa ‘dikutuk’ karena harus bekerja dengan orang seperti itu
9. David Fincher juga membenci film Alien 3. Soalnya, Fincher sering beradu argumen terkait proses kreatif selama proses produksi. Namun puncaknya, dia dilarang masuk ke ruang editing filmnya sendiri. Akhirnya, dia nggak pernah mengakui Alien 3 sebagai film buatannya
“Banyak orang benci Alien 3, tapi nggak ada yang lebih membencinya dibanding saya.”
10. Ti West membenci film perdananya yang berjudul The Cabin Fever. Dia merasa nggak punya kebebasan untuk menentukan jalan cerita. Bahkan, Ti West menolak namanya dicantumkan di bagian kredit
Nah, itu dia sejumlah sutradara yang ternyata membenci film buatannya sendiri. Meskipun begitu, sebagian besar dari mereka tetap menyelesaikan proses produksi secara profesional hingga filmnya resmi tayang. Dari deretan nama sutradara di atas, mana yang paling kamu nggak sangka, SoHip?