Ungkapkan Kekesalan, Tere Liye Gegerkan Jagat Maya. Cuma Cari Sensasi atau Memang Bikin Emosi, Bang?

Nama Tere Liye tentu sudah nggak asing lagi bagi ‘pecinta’ novel fiksi Indonesia. Tere Liye adalah satu dari sekian penulis beken yang sedang naik daun karena sejumlah karyanya berhasil memikat penikmat buku di tanah air. Selain produktif menulis buku, Tere Liye juga aktif di media sosial. Berbagai kutipannya dapat kita temui di berbagai lini media.

Advertisement

Bicara soal Tere Liye, kebetulan Selasa (22/11) kemarin, namanya tengah menggegerkan jagat maya. Bukan karena ia hendak menelurkan karya lagi, melainkan kekesalan-kekesalannya yang ia kemukakan dalam akun Facebook-nya. Berikut Hipwee akan mengulasnya.

Postingan kekesalan Tere Liye di akun Facebook miliknya menuai kontroversi. Kenapa lagi sih?

Woles, Bang. via www.facebook.com

Berawal dari postingannya di fans page Facebook miliknya pada Senin (21/11), warganet dihebohkan dengan isi dari status penulis asal Medan tersebut. Pasalnya, dalam postingan itu ia terlihat gerah dan risih dengan perilaku warganet. Ia menuturkan bahwa kutipan-kutipan miliknya itu dipakai oleh orang-orang begitu saja untuk menghiasi foto yang diunggah ke Instagram, Twitter, Facebook, dan platform lainnya.

Nggak cuma warganet, para selebgram juga nggak lepas dari kekesalannya. Ia menganggap aktivitas mereka itu nggak ubahnya hanya berlandaskan keinginan untuk pamer saja. Memangnya kenapa, sih, Bung kok sampai marah cuma karena hal sepele begitu?

Advertisement

Kekesalannya itu ditujukan pada kids zaman now dan selebgram yang mengutip tulisannya

Postingan Tere Liye. via www.facebook.com

Sehari setelah postingan kontroversialnya menjadi viral, penulis berusia 38 tahun ini mengemukakan alasan di balik pendapatnya itu. Ternyata ia merasa risih jika tulisannya dijadikan caption postingan warganet—khususnya kids zaman now—yang mengumbar kemesraan di media sosial, karena ia ikut merasa berdosa karena tingkah laku yang nggak sepantasnya dilakukan anak-anak itu.

Kemudian, ia juga nggak rela tulisannya dijadikan caption oleh para selebram. Kedua hal tersebut nggak direstui olehnya karena ia menganggap postingan keduanya nggak nyambung atau nggak sesuai dengan konteks tulisan miliknya. Singkatnya, ia merasa dirugikan.

Nggak pelak, status Tere Liye ini mendapat berbagai respons dari warganet. Ada yang mendukung, banyak pula yang merundung

Advertisement

Permasalahan sepele yang dilebih-lebihkan via www.facebook.com

Ada beberapa netizen yang menyesalkan pernyataan Tere Liye yang mereka ungkapkan dalam postingan akun @neng_jepret yang memposting fenomena serupa..

@rafaniabella Wahh.. Sombong kali yaa..
@fadilayuniar Serius tere liye ini baperan bgt dah,dl juga merong2 gt.Pdhl cowo loh.
@rzkicha16 Agak kecewa sama sikapnya beliau, padahal kan makin banyak quote nya digunakan namanya makin terkenal, tapi yadah deh terserah beliaunya…

Namun ada juga yang membelanya dengan menjelaskan maksudnya..

@ariiennadiia Ini Bang Tere nulis kayak gini beliau emosi karna banyak yang pake quotenya tapi pose poto ciuman, peluk2an, padahal belum HALAL. Jadi beliau ini ga terima, nanti seakan2 orang beranggapan kalo dia dukung hal2 yang ga bermoral kayak begitu. Andaikata caption dengan memakai Tere Liye tapi pictnya hanya berupa view ataupun poto sopan, beliau masih terima2 aja. Jangan hanya percaya sama potongan caption. Baca FP Tere Liye. Jadilah pembaca dan komentator bijak. 🙂

Kalau kamu cermati maksud dari postingan Tere Liye nggak lain nggak bukan adalah anjuran untuk—membaca bukunya terebih dahulu—memahami terlebih dahulu kutipan miliknya sebelum digunakan sebagai caption foto. Agar ada kesesuaian antara foto dan dan caption-nya gitu.

Meskipun begitu, sejatinya penulis buku “Negeri Para Bedebah” ini juga nggak perlu berlebihan dalam menyikapi perilaku warganet, karena bukankah sudah menjadi risiko bagi penulis, jika tulisannya dibaca dan dikutip oleh pembaca? Selama namanya masih diturut-sertakan dalam postingan mereka, semua sah-sah saja, bukan? Toh, aktivitas mengutip itu juga bisa membuat tulisannya makin dikenal banyak orang. Tapi kalau memang nggak pengen dikutip, ya, jangan jadi sastrawan penulis yang berhasil menelurkan buku-buku best seller.

Ya, sudahlah, nggak usah berlarut-larut dalam fenomena ini. Kalau misalnya kamu punya pendapat berbeda, kamu bisa menuliskannya di kolom komentar, ya.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Fiksionis senin-kamis. Pembaca di kamar mandi.

CLOSE