Wakili Indonesia di Ajang Miss International Queen 2018, Dinda Syarif Curi Perhatian. Cantiknya Itu Lho!

Bulan Oktober tahun lalu, kita sempat mendengar pemberitaan tentang ajang Miss Grand International di Vietnam. Dalam ajang tersebut wakil Indonesia, Dea Rizkita menggondol dua piala sebagai best national costume dan juga finalis dengan suara tertinggi di aplikasi Miss Grand International 2017. Prestasi yang diraih wakil Indonesia itu tentunya cukup membuat kita bangga memiliki perempuan berprestasi di Indonesia.

Bicara soal ajang kecantikan, selama ini kamu mungkin hanya mengenal ajang bergengsi semacam Miss World atau Miss Universe dan Miss Grand Internasional. Padahal sebenarnya masih ada lagi lho ajang kecantikan serupa. Sebut saja, Miss Supranational, Miss International, dan yang sebentar lagi akan digelar yaitu Miss International Queen 2018. Khusus nama terakhir, menarik untuk dibicarakan seputar kontes kecantikan tersebut, sebab ternyata ada wakil dari Indonesia juga yang ikut serta. Yuk, simak ulasannya!

Meski jarang terekspos media, Miss International Queen adalah satu dari sekian kontes kecantikan terbesar dan cukup bergengsi di dunia

Miss Internasional Queen via www.youtube.com

Miss Internasional Queen ini kontes kecantikan yang diadakan rutin tiap tahun di Kota Pattaya sejak tahun 2004. Kontes ini diorganisasi oleh Tiffany’s Show Pattaya Co. Ltd. dan memperoleh sponsor dari Otoritas Pariwisata Thailand.

Sama halnya kontes kecantikan lain, semua peserta akan dikarantina dan tinggal bersama selama 1 pekan serta diwajibkan berpartisipasi dalam kegiatan yang telah ditentukan penyelenggara. Pemenang akan mendapatkan uang tunai US$12.500, 1 unit apartemen di Woodland Hotel and Resort di Kota Pattaya selama 1 tahun, dan hadiah lainnya dari sponsor.

Pada mulanya, kontes kecantikan ini diadakan dengan tujuan menumbuhkan kesadaran hak transgender di kalangan masyarakat internasional, penggalangan dana untuk disumbangkan ke yayasan AIDS Kerajaan Thai, membangun persahabatan, sikap sportif, dan bertukar ide antarkomunitas LGBT internasional. Ya, tahu sendiri, kan Thailand?

Beberapa wakil dari negara-negara yang pernah mengikuti ajang kecantikan ini

wakil dari Thailand memenangi kontes ini tahun lalu via www.huffingtonpost.com

Kontes kecantikan ini sejatinya terbuka untuk semua negara. Syaratnya terbilang ‘mudah’. Para peserta harus terlahir sebagai laki-laki, bisa belum atau sudah operasi ganti kelamin, dan berusia sekitar 18-36 tahun. Peserta hanya dapat mewakili negara tempat kelahirannya yang terdaftar di paspor.

Beberapa negara seperti Amerika Serikat, Venezuela, Brasil, Korsel, dan lainnya pernah memenangi kontes kecantikan ini. Di ajang Miss International Queen tahun lalu Indonesia diwakili oleh Lily Bakrie untuk menyemarakkan kontes ‘kecantikan’ tersebut. Sayangnya, transgender berusia 28 tahun itu nggak berhasil lolos ke 10 besar. Sedangkan, yang keluar sebagai pemenang kontes kecantikan waria tahun lalu ini adalah Jiratchaya “Mo” Sirimongkolnawin, wakil dari tuan rumah Thailand.

Di ajang Miss International Queen 2018 Indonesia akan diwakili oleh Dinda Syarif. Kenalan dulu, yuk!

Fokus, Boys! via style.tribunnews.com

Sejatinya, Dinda Syarif bukanlah sosok baru di dunia hiburan. Walaupun nggak pernah terlihat tampil di layar kaca, wajah cantik Dinda sudah kerap sering dijadikan model pemotretan. Penggemar Selena Gomez itu juga sering mengunggah foto hasil pemotretannya ke Instagram. Nggak jarang fotonya itu menuai banyak kontroversi karena kerap menampilkan lekuk tubuh seksi.

Di pertengahan tahun 2017 lalu sosok kelahiran 2 Juli 1996 itu juga menghebohkan ranah hiburan Indonesia, setelah video kedekatannya dengan Kiki Farel beredar luas di media sosial. Sontak, hal itu kemudian memicu berbagai perbincangan publik. Pasalnya, Dinda Syarif ini sejatinya bukanlah perempuan tulen, melainkan transgender. Melihat perawakannya yang ayu dan tinggi semampai, mungkin nggak banyak yang mengira Dinda sebenarnya adalah laki-laki, terlebih setelah Dinda mengubah total fisiknya menjadi seorang perempuan tulen.

Meski ia adalah seorang transgender, Dinda nggak malu mengakui bahwa dirinya dulu dilahirkan sebagai laki-laki. Bahkan Dinda nggak segan memperlihatkan penampilannya sebelum memutuskan berubah menjadi wanita. Dinda tetap percaya diri dan melanjutkan perjuangannya untuk meraih mimpinya menjadi model profesional. Kini, wajah Dinda pun kerap menjadi langganan untuk dijadikan model foto.

Nggak mudah hidup sebagai transgender. Kegigihan Dinda dalam mengejar cita-cita yang bisa diapresiasi

sebelumnya, Dinda memenangi kontes Miss Waria Indonesia tahun 2016 via www.bintang.com

Namun yang menarik untuk kita perbincangkan adalah bagaimana perjuangan Dinda Syarif hingga sampai bisa mewakili Indonesia dalam ajang Miss International Queen 2018. Tentu nggak mudah bukan? Contohnya begini, sebagian besar kamu mungkin agak geli—atau bahan mungkin miris—mendengar ada kontes waria semacam ini, terlebih ada wakil dari Indonesia. Dari sana bisa kebayang dong, bagaimana Dinda menempuh perjalanan panjang hingga ia berhasil mengikuti kontes tersebut. Pasti berat, berliku, dan penuh sinisme dari lingkungan. Keteguhan tekad dan kerja keras Dinda Syarif bisa ditakar dari sana—ini terlepas dari dari benar atau salah keputusannya mengubah gendernya lho, ya.

Kegelian dan kebelumsiapan kita menerima sepenuhnya fenomena transgender, memang sangat wajar. Hal ini sangat erat kaitannya dengan latar belakang sosial kita yang masih kental akan budaya timur. Lain halnya dengan negara-negara liberal di luar sana, sebut saja, Amerika Serikat, Australia, Belanda, Thailand, dan sebagainya yang sudah melegalkan adanya transgender. Ya, memang nggak perlu sama juga sih. Mereka, ya mereka, kita, ya kita. meskipun kalau ditelaah lebih jauh lagi sebenarnya fenomena transgender ini telah marak di sekitar kita. Intinya, bijak-bijaklah menyikapinya.

Yups, itulah sedikit ulasan tentang ajang Miss International Queen 2018 dan wakil dari Indonesia. Sekali lagi, ulasan ini bukanlah bentuk dukungan adanya kontes waria tersebut, apalagi pembenaran atas keputusan Dinda Syarif dalam pilihannya untuk menjadi transgender. Benar atau salah kembalikan kepada masing-masing.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Fiksionis senin-kamis. Pembaca di kamar mandi.