15 Cara Menciptakan Pertengkaran Berkualitas dengan Pasangan

Dalam sebuah hubungan, pertengkaran adalah hal yang wajar dihadapi. Tidak peduli berapa lamapun kalian bersama konflik dan perbedaan kerap tidak bisa dihindari. Memang sih kadang pertengkaran jadi momok yang menakutkan bagi kelanggengan sebuah hubungan.

Advertisement

Tapi jika bisa dihadapi secara sehat pertengkaran justru bisa meningkatkan kualitas hubungan kalian, loh. Mau tahu bagaimana cara bertengkar yang sehat dengan pasanganmu? Nih Hipwee coba kasih tahu cara-caranya ya.

1. Tetaplah Tenang, Terimalah Konflik Sebagai Hal yang Wajar dalam Hubungan

Saat dihadang masalah jangan langsung berpikir, “Aduuuh ini kalau berantem pasti putus deh!“. Tenangkan dirimu. Masalah dan ketegangan adalah bumbu dari setiap hubungan. Hadapilah konflik dengan kepala dingin, tidak perlu langsung berpikir aneh-aneh jika satu masalah akan menjadi hukuman mati bagi hubungan kalian. Jika memang kalian memiliki keyakinan yang kuat akan hubungan yang sedang dijalani maka masalah apapun akan bisa dilewati.

2. Walaupun Sedang Bertengkar, Ingatlah Untuk Tetap Menghormati Pasanganmu

Tetap hormati pasanganmu

Tetap hormati pasanganmu via 500px.com

Semarah apapun kalian tetaplah ingat bahwa orang yang sedang membuatmu kesal adalah orang yang sama yang mampu membuatmu jatuh cinta. Jangan lupa untuk tetap menghormatinya. Bagaimana caranya? Cobalah untuk selalu mendengarkan apa yang dia katakan. Jangan memutar mata dan mengacuhkan perkataannya.

Advertisement

Kalau kalian punya nama panggilan kesayangan bagi masing-masing, usahakan tetap menggunakan nama itu dalam pertengkaran yang sedang kalian hadapi. Tetap memanggil pasangan dengan nama kesayangan akan mampu meredakan amarah dan menjadi pengingat bahwa dia adalah orang yang biasa kamu panggil dengan manja saban harinya.

3. Jadilah Pendengar yang Baik

Menjadi pendengar yang baik

Menjadi pendengar yang baik via 500px.com

Buka telingamu untuk mendengar apa yang pasanganmu sedang berusaha sampaikan. Berusaha mendengar dengan baik bukan berarti kamu harus mencatat semua yang ia katakan, namun justru berupaya memahami masalah dari sudut pandangnya. Jangan katakan bahwa kamu mengerti apa yang ia rasakan sebelum selesai mendengar seluruh penjelasannya.

Biarkan dia mengeluarkan seluruh perasaan dan uneg-uneg nya yang terpendam sebelum kamu mulai menyampaikan pendapatmu. Jika kamu memang betul-betul perhatian pada orang ini, maka berusaha perhatian dan mendengarkannya seharusnya tidak menjadi hal yang sulit bukan?

Advertisement

4. Pastikan Kamu Mendapatkan Poin yang Benar

Jangan sampai salah paham

Jangan sampai salah paham via sambeddall.com

Terkadang karena sedang terlalu dikuasai emosi kita bisa salah menangkap hal yang sedang pasangan kita berusaha sampaikan. Misalnya, saat dia menjelaskan keberatannya melihatmu selalu pulang malam– dimatamu itu justru menjadi larangan yang mengekang kehidupan sosialmu. Padahal, maksud pasanganmu sebenarnya hanya khawatir akan keselamatanmu di jalan dan sebagai pengingat agar kamu berhati-hati.

Untuk menghindari kesalahpahaman ini tidak ada salahnya jika kamu berusaha memastikan bahwa poin yang kamu terima sesuai dengan apa yang sesungguhnya pasanganmu ingin sampaikan. Caranya, setiap dia menyampaikan sesuatu cobalah untuk mengulanginya dengan kata-katamu dan pastikan kebenarannya. Semisal,

X: “Aku kurang suka sama kebiasaan kamu belakangan. Kamu tuh jangan pulang malam terus, kan bahaya!”

Y: “Jadi maksudmu kamu ngelarang aku pulang malam, atau gak suka aku pulang malam karena bahaya?”

X: “Aku gak ngelarang, cuma jangan terlalu sering. Kan bahaya”

X: “Oke, lain kali kalau pulang malam aku akan pastikan lebih hati-hati”

See? Beda kan dari berantem yang cuma adu urat leher aja?

5. Gunakan Kata Ganti “Aku” atau “Kita”

Saat bertengkar, pakai kata ganti yang tepat

Saat bertengkar, pakai kata ganti yang tepat via 1.bp.blogspot.com

Ternyata kata ganti orang yang tepat bisa berpengaruh pada kualitas pertengkaran kalian. Cobalah untuk menggunakan kata ganti “Aku” atau “Kita” untuk menyampaikan hal yang ingin kamu utarakan. Hindarilah penggunaan kata “Kamu”, yang langsung menunjuk pasangan.

Saat orang mendengar kata “Kamu”, ia akan cenderung merasa disudutkan. Seakan dirinyalah yang menjadi penyebab dari pertengkaran kalian. Selanjutnya ia bisa menunjukkan sikap defensif dan enggan mendengarkan apa yang sedang berusaha kamu sampaikan. Untuk menghindari hal ini terjadi, sampaikan maksudmu dengan menggunakan kata ganti dari sudut pandangmu.

Daripada mengatakan,

“Kamu tuh nyebelin, gak ada perhatiannya!”

Cobalah ganti dengan,

“Aku kok merasa kamu kurang perhatian ya?”

Atau,

“Kita kayaknya bisa lebih baik deh kalau kamu mau lebih perhatian sedikiiit saja”

Dengan menerapkan cara ini kalian akan lebih saling mendengarkan satu sama lain. Lihatlah bagaimana pertengkaran kalian akan lebih komunikatif dan mencapai kesepakatan yang ingin diraih.

6. Semarah Apapun, Usahakan Tetap Bicara Dengan Lembut

Tetap bicara dengan lembut

Tetap bicara dengan lembut via oliphoph.files.wordpress.com

Naiknya nada suara adalah hal yang amat wajar terjadi saat kamu sedang marah. Itu menunjukkan keinginan seseorang untuk lebih didengar serta memperlihatkan bagaimana ia merasa bahwa hal yang sedang disampaikan adalah sesuatu yang penting, sehingga perlu disampaikan dengan menggebu-gebu.

Namun pertengkaran tidak akan membawa hubungan kalian kemana-mana jika tidak ada yang mau sedikit mengalah dan menurunkan emosinya saat bicara. Yang ada malah cuma sekedar debat kusir saja. Jika pasanganmu bicara dengan nada tinggi, tariklah nafas dan berusahalah untuk membalas perkataannya dengan datar dan lembut. Berbicara dengan lembut akan meredakan ketegangan diantara kalian serta membuat kalian lebih mau mendengar satu sama lain.

7. Pertengkarkanlah hal yang spesifik

Bertengkarlah untuk hal spesifik

Bertengkarlah untuk hal spesifik via www.notrecinema.com

Sering gak sih kamu dan pasanganmu bertengkar karena hal yang absurd? Tentang kebiasaan pasangan terlambat menjemputmu, misalnya, yang membuatmu kesal menunggu. Hindarilah menggunakan kata “selalu” dan sering” yang kurang bisa menunjukkan masalah apa sebenarnya yang sedang kalian bicarakan.

Bandingkan pola pertengkaran ini:

Pola A: “Kamu selalu telat jemput aku, kesel tau gak sih nunggunya!”

Pola B: “Kemarin kamu telat lagi jemput aku. Kamu tau gak sih kalau itu merusak jadwal kegiatan? Aku jadi terlambat masuk kantor dan terpaksa pulang malam“.

Menambahkan keterangan waktu dan contoh bagaimana kesalahan yang pasangamu lakukan mempengaruhi kehidupanmu akan membuatnya lebih memahami maksudmu.

8. Jujur Dengan Apa yang Kalian Rasakan

Jujur akan masa lalunya via logancoleblog.com

Katakan apa yang ingin kamu katakan dan apa yang ingin kamu sampaikan ke pasangan. Lupakan dulu bagaimana reaksinya, lupakan ketakutanmu akan kemungkinan bahwa pertengkaran ini bisa mempengaruhi hubungan yang sedang kalian jalani. Ungkapkan apa yang benar-benar sedang kamu rasakan saat itu.

Pemahaman dan penerimaan adalah kunci dalam setiap hubungan. Jika kamu dan pasangan benar-benar ingin menyelesaikan pertengkaran dan membawa hubungan kalian kearah yang lebih baik maka kejujuran dari masing-masing justru akan membantu cepatnya penyelesaian masalah tersebut.

9. Bertengkarlah di tempat yang netral

Tempat pertengkaran juga bisa mempengaruhi bagaimana ketegangan akan berdampak pada hubungan kalian. Jangan lakukan pertengkaran ditengah teman-temannya, hindari juga untuk bertengkar ditempat kerja. Intinya, jangan sampai pertengaran pribadimu dan pasangan menjadi konsumsi orang.

Pilihlah tempat dimana kalian paling bisa nyaman dan membuat kalian mampu mengeluarkan perasaan yang sedang dirasakan. Bisa di rumah, maupun di kafe langganan yang cenderung sepi. Dengan berada ditempat yang netral maka kalian bisa lebih terbuka atas perasaan masing-masing.

10. Jangan Bertengkar Saat Lapar dan Lelah

Lapar dan lelah akan semakin memperkeruh suasana

Lapar dan lelah akan semakin memperkeruh suasana via media.trusper.net

Pertengkaran yang dilakukan dengan perut kosong atau ditengah keletihan tidak akan membawa kalian kemana-mana. Bukannya mendapatkan solusi, justru cuma saling bentak karena kesal. Jika kamu tidak suka pada hal yang dilakukan pasanganmu dan hendak mengungkapkannya, lihatlah dulu bagaimana kondisinya saat itu. Kalau dia tampak sedang sangat capek karena beban pekerjaan, maka tunggulah hingga ia lebih rileks. Menunggu sejenak untuk mendapatkan solusi yang bisa menguntungkan kalian berdua tentu tidak ada salahnya, bukan?

11. Alihkan Kemarahanmu

Alihkan kemarahanmu

Alihkan kemarahanmu via 500px.com

Saat kamu sedang sangat marah dan bentakan untuk pasangan sudah berada di ujung lidah, cobalah untuk mengalihkannya ke hal lain. Banyak orang mengalihkan kemarahan mereka dengan melucu saat sedang emosi-emosinya. Dengan begitu kamu bisa meredakan gelegak emosi, plus pasanganmu juga bisa lebih tenang dan tidak lagi tegang. Kamu juga bisa mengalihkan emosimu dengan menyentuh pasanganmu saat bicara. Berusahalah melakukan sesuatu agar perkataan yang kamu sampaikan tidak menyakiti pasanganmu.

12. Temukan Kesepakatan Dalam Perselisihan

Temukan kesepakatan dalam masalah

Temukan kesepakatan dalam masalah via 500px.com

Sebuah pertengkaran bisa merambat ke masalah-masalah yang terjadi 2 juta triliun tahun lalu dalam hubunganmu dan dia (iya ini lebay, tapi benar kan?). Untuk menghindari hal ini cobalah tentukan bersama, permasalahan apa yang kalian ingin selesaikan saat itu?

Setelah mendengar sudut pandang dan perasaan masing-masing, kalian bisa menetukan berdua sebenarnya masalah apa yang paling mengganggu hubungan kalian. Menyepakati sumber masalah menjadi pertanda bahwa kalian telah menjadi pendengar yang baik, serta menunjukkan bahwa kamu dan pasangan memiliki keinginan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

13. Cari Alternatif Penyelesaian Masalah

Mencari alternatif jalan keluar

Mencari alternatif jalan keluar via 500px.com

Setelah menentukan kesepakatan masalah apa yang akan kalian berusaha hadapi dan selesaikan, akhirilah pertengkaran dengan mencari alternatif penyelesaian masalah itu. Tanyakan pada pasanganmu bagaimana menurutnya masalah itu harus diselesaikan. Berikan pula pendapat dan masukan darimu. Jika pendapat kalian tidak bisa disatukan, temukan alternatif lain yang bisa kalian sepakati bersama. Pertengkaran akan selesai saat kesepakatan telah tercapai.

14. Buat Kesepakatan, Dan Berkorbanlah

Buat kesepakatan

Buat kesepakatan via 500px.com

Untuk menghindari hal yang sama kembali terjadi, kamu perlu membuat kesepakatan dengan pasangan. Menciptakan kesepakatan bukan selalu berarti kamu dan dia setuju untuk melakukan hal yang 100% sama. Bisa jadi kamu melakukan lebih banyak hal, bisa pula dialah yang lebih banyak berusaha untuk menyelesaikan permasalahan itu.

Jika kamu yang berada dalam posisi yang dituntut memberikan usaha lebih agar permasalahan selesai, maka berbesar hatilah untuk berkorban. Memberikan usaha lebih banyak tidak berarti kamu kalah dalam perundingan. Konsesi yang besar akan menciptakan tingkat kompromi yang sama besarnya. Walau kamu berkorban, jika dengan itu hubunganmu jadi lebih hangat dan nyaman maka kamu juga yang akan jadi orang yang paling bahagia kan?

15. Berdamai, Berhenti Menghitung Nilai

Berdamailah

Berdamailah via www.filmweb.no

Pertengkaran yang sehat adalah ketidaksepahaman yang tidak meninggalkan jejak luka bagi dirimu, pasangan serta hubungan kalian berdua. Setelah seluruh perasaan diutarakan, selepas kesepakatan disepakati dan berusaha dijalankan — berdamailah dengan permasalahan tersebut. Terimalah kenyataan bahwa hubunganmu dan pasanganmu tidak sempurna, hingga kalian perlu mengalami perselisihan.

Maafkan dirimu dan pasanganmu, letakkan permasalahan tersebut di sisi rel perjalanan hubungan kalian. Jangan pernah kembali membawa permasalahan yang sudah lewat dalam perselisihan selanjutnya. Kamu tidak perlu menghitung siapa yang paling banyak berkorban, siapa yang paling sakit, siapa yang kecewa dan mengecewakan. Hey, ingatlah kalau kamu sedang menjalin hubungan cinta. Bukan dalam sebuah pertandingan bola.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penikmat puisi dan penggemar bakwan kawi yang rasanya cuma kanji.

CLOSE