7 Momen Kritis Satu Tahun Pacaran. Perlu Waspada Agar Tak Ada Orang Ketiga Ganggu Hubungan

Mempertahankan hubungan itu susah-susah gampang. Kalau sudah sama-sama klik dan selow, mungkin akan ada sedikit kemudahan, tapi kalau dari awal sudah drama, sulit sekali rasanya. Sampai akhirnya kamu dan dia bisa melalui itu semua. Kalian berhasil tiup lilin atas keberhasilan membawa hubungan sampai tahun yang pertama. 365 hari bersama, sudah banyak hal-hal yang dilalui. Mulai dari masa jaim-jaiman, belajar saling terbuka, dikenalkan ke masing-masing orangtua, hingga sekarang sudah mulai nyaman.

Satu tahun hubungan ini pun seakan jadi jenjang baru. Masalah yang nantinya kalian hadapi, akan lebih bervariasi lagi. Bukan karena pesan yang telat dibalas, tapi sudah yang menyangkut keseriusan dan masa depan. Salah satunya adalah kemungkinan hadirnya orang ketiga saat kalian tengah menghadapi masa-masa kritis berdua. Untukmu yang baru melangkah ke hubungan satu tahunan, hal-hal ini perlu kalian perhatikan. Biar orang ketiga dalam hubungan tak punya celah untuk melangkah.

1. Sama-sama diam setelah kalian bertengkar hebat. Tak hanya sejam dua jam tapi bisa berhari-hari

Sama-sama diam via redsheepphotocinema.com

Di satu tahun pacaran ini, pertengkaran jelas masih ada, yang berbeda hanya penyebabnya. Bukan lagi masalah sepele, tapi masalah yang lebih besar, seperti saat membahas pekerjaan. Dia terlalu pemilih dalam pekerjaan, sehingga banyak kesempatan terlewatkan. Sementara menurutmu, ambil saja apa yang ada di depan mata. Sembari menyiapkan diri pada pekerjaan idaman. Perbedaan pendapat ini buat kalian bertengkar hebat. Bahkan sampai diam-diaman dalam jangka waktu yang lama. Diam-diaman kalian inilah yang perlu diwaspadai. Sebab membuka celah untuk orang ketiga memasuki.

2. Ada kalanya kamu dan dia merasa biasa saja saat peluk dan kecup bertemu. Letupan di dada tak sehebat dulu

Tak sehangat dulu via nouba.com.au

Dulu pelukan dan kecupan di kening selalu menjadi candu, tapi herannya, dunia suka bercanda. Dua hal yang sempat jadi candu itu tak lagi ampuh untuk menimbulkan letupan di dada. Kalaupun ada, letupannya kecil sekali dan tak sehebat dulu. Padahal letupan-letupan inilah yang menjadi warna dari hubungan kalian. Hambarnya hubungan kalian ini perlu kamu dan dia waspadai. Sebab begitu terendus oleh orang ketiga, hubungan kalian bisa dalam bahaya.

3. Kebohongan kecil mulai bermunculan. Tujuannya sih untuk kebaikan bersama tapi justru buat hubungan kalian rapuh dari dalam

Nggak apa-apa kok via nouba.com.au

Aku nggak apa-apa. Kamu gimana?

Berawal dari keinginan untuk tak membuat dia khawatir dan kebaikan bersama. Lalu kamu jadi ketagihan sendiri. Kebohongan kecil ini lantas memicu terjadinya kebohongan kecil lainnya. Tujuan awal untuk tak membuat pacar khawatir, justru tak lagi sama. Hubunganmu justru rapuh dari dalam. Sebab potongan-potongan kecilnya mulai hilang bersamaan dengan kebohongan yang terjadi.

4. Menganggap masalah sudah selesai karena malas berdebat. Padahal bukannya membaik tapi malah menumpuk rasa kecewa

Menganggao semua udah selesai via nouba.com.au

Trus kamu maunya gimana?

Ya gitu. Udah ah, males ngomong sama kamu!

Masalah hanya bisa diselesaikan dengan berbicara berdua. Dari hati ke hati, dengan tatapan yang meneduhkan. Tapi ada kalanya kalian stuck dan malas untuk menyelesaikan masalah itu. Saling diam beberapa saat dan menganggap masalah itu selesai dengan sendirinya. Mungkin di pikiran kalian, masalah itu akan menguap sendiri. Ibarat tulisan tanpa kesimpulan, hubungan kalian jadi berada pada zona kritis. Sebab orang ketiga ditakutkan akan masuk dan turut menuliskan kisahnya akibat masih ada kesempatan untuk melanjutkan tulisan tersebut.

5. Menyimpan uneg-uneg sendiri, tapi justru mengumbarnya dengan teman bahkan orang lain yang tak dikenal

Menyimpannya sendiri via nouba.com.au

Satu tahun bukan waktu yang sebentar. Selama 365 hari kamu dan dia sama-sama membangun hubungan ini. Lamanya waktu ini ditambah suasana hati yang sedang buruk, kadang membuatmu tak nyaman berbagi dengannya. Kamu memilih menyimpan uneg-unegmu sendiri dan mengumbarnya dengan selain pacarmu. Menyimpan uneg-uneg sendiri ini bukannya menjauhkan hubungan dari pertengkaran. Justru malah membuat kalian terlihat dekat tapi sebenarnya jauh. Inilah kondisi yang harus diwaspadai. Ruang kosong di antara kalian ini ditakutkan akan dengan mudah terisi.

6. Mengungkit hal-hal di masa lalu saat salah satu melakukan kesalahan. Maksudnya memberikan efek jera tapi yang ada malah makin panjang berdebatnya

Menngungkit yang seharusnya tak perlu bangkit via nouba.com.au

Ada sebuah ungkapan yang mengatakan, sesuatu yang sudah berlalu, memang sebaiknya tak diungkit lagi. Ungkapan tersebut ada benarnya juga kalau dipikir-pikir, sebab mengungkit hal-hal yang sudah terjadi di masa lalu kadang hanya menyakitkan hati. Seperti mengungkit kesalahan di masa lalu ketika kalian tengah bertengkar. Mungkin maksudnya untuk memberikan efek jera dan belajar dari kesalahan yang lalu, tapi justru buat kalian semakin panjang terlibat dalam pertengkaran. Kalau lama-lama bertengkar, bukankah makin rentan untuk dimasukin orang lain?

7. Kenyamanan sudah tak perlu ditanyakan, tapi saking nyamannya kalian jadi bebas melakukan apa saja tanpa perlu menanyakan pendapat pasangan

Kenyamanan yang menggerogoti hubungan via nouba.com.au

Kadang kenyamanan yang terjalin setelah setahun bersama diartikan dengan berbeda. Saking terlalu nyamannya, kalian seakan jadi punya hak untuk melakukan apa saja dengan sesuka hati. Pergi dengan teman lawan jenis tanpa bilang dahulu atau sekadar minta jemput karena kantornya bersebelahan. Sepele sih, tapi dari sana kalian justru menghancurkan fondasi hubungan sendiri. Kalau fondasi sudah goyah, apa nggak takut kalau nanti ada yang menyisipi dari bawah?

Bicara soal orang ketiga memang nggak ada habisnya. Sudah tak terhitung lagi cerita hubungan yang viral dan terpaksa bubar akibat orang ketiga ini. Semoga kamu dan dia yang sudah satu tahunan makin waspada dan saling menguatkan. Apalagi saat berada di momen-momen kritis ini, sebab meski sedang kritis dan rentan patah, hubungan kalian tak berakhir dengan masalah. Selamat berjuang, kamu yang sudah melangkah sejauh ini~

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Not that millennial in digital era.