Demi Pendekatan yang Sukses Berakhir Jadian, Hindari 7 Tingkah Ini di Depan Gebetan

pendekatan sukses supaya berakhir jadian

Artikel Hipwee ini dipersembahkan oleh YOGRT . Aplikasi yang memungkinkanmu bertemu teman-teman baru lewat cara yang tak kalah seru

Layaknya main catur, melancarkan pendekatan ke orang yang kamu suka itu ada strateginya sendiri. Gagal berstrategi berarti harus siap angkat kaki dan mengakhiri masa penjajakan tanpa jadian. Kamu pun harus mengulang lagi dari awal — menjalani masa pendekatan yang sama dengan orang yang berbeda.

Kalau tak mau pendekatanmu yang kali ini gagal, aturlah strategimu supaya keinginan untuk jadian bisa diwujudkan. Sebagai bagian dari strategi, ada beberapa hal yang sebaiknya jangan kamu lakukan di depan gebetan.

Hal-hal apa saja sih? Simak kata Hipwee dan YOGRT di bawah ini, ya.

1. Untuk menarik hatinya, tunjukkanlah kelebihan yang kamu punya. Tapi tak perlu jemawa; percaya diri dan sombong itu beda

Jangan pamer lah

Sombong dan jemawa itu beda via www.kicksonfire.com

“Horeee! Aku dapat bonus lagi dari kantor! Cukup nih buat bayar kredit mobil bulan ini. Padahal kredit mobil aku per bulan lumayan gede lho, wajar lah, mobil aku ‘kan keluaran paling baru. Atau mending aku beli kado aja ya buat ibu aku? Menurut kamu gimana?”

Kamu tertarik pada orang lain karena kelebihan yang mereka miliki. Entah itu kecerdasan, ketenangan mereka dalam menghadapi masalah, sifat pekerja keras, atau mungkin sesederhana penampilan mereka. Tapi jika kamu perhatikan, bukankah kelebihan-kelebihan ini kamu lihat secara alami tanpa harus dipamer-pamerkan pemiliknya?

Menunjukkan kelebihan sampai jadi jemawa justru bisa bikin orang lain turned off — bahkan walau sebenarnya mereka sempat menganggap kamu menarik. Jadi biarkanlah orang lain yang pamer saldo rekening; kamu jangan. Kelebihanmu justru lebih “bersinar” ketika tidak dilebih-lebihkan.

2. Dia sudah susah-susah memikirkan restoran yang pas buat lokasi kencan. Please, jangan diet dan pelit makan!

Couple eating pizza in retro car

Makan, sewajarnya saja via pixshark.com

“Eh, boleh minta tolong nggak? Habisin sisa fries-ku, dong?”
“Loh, memangnya kenapa? Nggak enak ya?”

Memilih restoran yang tepat untuk makan malam dengan orang yang belum begitu kamu kenal bukanlah hal yang gampang. Kenyamanan lokasi harus diperhatikan sementara budget pun nggak boleh terlalu mahal. Suasana restoran mesti kasual karena kamu belum menjalani hubungan yang serius, tapi juga harus private karena kamu ingin mengenalnya lebih dalam.

Ketika kalian sudah setuju pergi kencan di tempat makan tertentu, tunjukkanlah penghargaanmu dengan melahap penuh semangat makanan yang kamu pesan. Membatasi apa yang masuk ke perutmu bukan hanya membuatmu tetap lapar, tapi juga bikin gebetanmu waswas.

“Gue salah pilih tempat kali ya?”
“Wah, dia gak suka. Jangan-jangan dia juga bete sama gue nih.”

Percayalah, syarat pendekatanmu yang lancar kadang memang sesederhana banyak-banyak makan.

3. Kalian sedang dalam tahap saling mengenali. Jangan panggil ‘Papa-Mama’, karena pendekatan yang gagal tak akan menjadikan kalian janda-duda

Belum tentu kalian akan menikah, lho.

Belum tentu kalian akan menikah, lho. via www.facebook.com

“Papa, maaf kemarin aku lupa minta izin pergi sama temen-temen ke luar kota…”

“Haloo. Kamu salah kirim ya? Ini aku, bukan Papamu hehe.”

Pasangan yang saling memanggil ‘Papa-Mama’ atau ‘Ayah-Bunda’ padahal belum menikah adalah ujian bagi orang di sekitar mereka. Mereka yang pacaran aja akan terdengar nggak banget kalau menggunakan sapaan ini di depan umum. Apalagi kamu, yang sebenarnya belum ada apa-apa dengan dia.

Kalian baru ada dalam tahap saling mengenali. Tak perlu menganggap seolah kamu dan dia sudah suami-istri. Suksesnya pendekatanmu justru lebih mudah tercapai jika semuanya mengalir alami, kok.

4. Kalau kamu nggak tahu musik atau film yang dia suka, lebih baik mengaku daripada malu.

Lebih baik nggak tahu daripada sok tahu

Lebih baik nggak tahu daripada sok tahu via s524.photobucket.com

“Kamu suka The Beatles nggak? Aku suka banget The Beatles, gara-gara Papaku sering muter record-nya dulu waktu anaknya kecil dulu.”

Nggak semua orang harus suka atau tahu musik The Beatles. Kalau kamu memang kebetulan tidak punya selera yang sama dengan dia atau belum pernah mendengar musik yang disebutkannya, akui saja apa adanya. Google saja nggak selalu tahu informasi terkini dari keyword yang kita cari. Apalagi kamu, yang memang bukan mesin pencari?

Jangan juga memaksa diri ikut mencintai apa yang gebetanmu suka. Menghargai apa yang jadi favoritnya tak mewajibkanmu untuk ikut tahu atau menyukai film atau musik itu.

Kalau kamu memang belum pernah mendengarnya, mengaku saja. Daripada ketahuan pura-pura tahu, kemudian malu?

5. Mungkin kamu tak ingin terlihat terlalu berharap, sampai membalas pesan pun tersendat-sendat. Tapi tahukah kamu, membuat orang menunggu balasanmu itu menyebalkan?

Please, jangan lama-lama

Don’t make him wait! via play.google.com

Boleh saja sedikit menjaga citra dengan menunggu beberapa waktu sebelum membalas pesannya. Namun pastikan kamu tidak membuatnya menunggu terlalu lama.

“Dia masih tertarik nggak sih sama gue?”
“Apa aku agresif banget ya? Aku cuekin balik aja deh sementara…”

(Yang bakal ada di pikirannya kalau kamu nggak balas message-nya sampai dua hari)

Percayalah, gebetanmu nggak akan creeped out atau takut kalau kamu responsif membalas pesannya, karena cepat membalas pesan bukan kelakuan berlebihan. Kamu tetap tahu diri untuk nggak menelepon jam 3 pagi, dong? Kalau begitu, nggak perlu takut dia akan menganggapmu terlalu desperate atau berharap.

6. Di atas kertas, kamu dan dia belum jadi apa-apa. Biarkanlah dia melakukan apa yang menjadi hobinya

Fotografer

Kamu bukan orangtuanya. Please, jangan melarangnya via favim.com

Seseorang akan masuk ke tahap hubungan yang serius jika dirinya sudah siap. Jadi jika kalian belum sepakat untuk saling mengikat, mungkin artinya dia masih ingin melakukan apa yang ia suka tanpa harus dibatasi siapa-siapa.

“Aku hari ini nginep di tempat si Kimbul. Kita mau latihan bareng buat turnamen DoTA minggu depan.” *nyengir*

Daripada mengernyitkan muka dan bertanya apa asyiknya ikut turnamen game online, cobalah untuk mendukung kegiatan yang selama ini nyatanya membuatnya senang. Senyuman dan ucapan “Good luck!” yang kamu kirimkan akan jauh lebih berperan membuat pendekatanmu lancar.

7. Yang terpenting adalah membiarkan semua mengalir alami. Jangan sembunyikan hal-hal konyol yang pernah dilakukan selama ini, apalagi gara-gara gengsi

A

Di masa PDKT ini, justru jangan sembunyikan apapun 🙂 via mycity-web.com

Apakah kamu selalu manis dan sopan di hadapan teman-teman dekatmu? Semua orang pernah melakukan hal-hal konyol yang tak bisa kalian lupakan, tak terkecuali kamu dan gebetan.

Pernah nggak sih kamu ngambil sandal orang lain di masjid karena sandalmu juga kecurian?
Pernah nggak sih kamu Google nama sendiri?
Pernah nggak nge-friendzone orang?
Pernah PDKT lama banget, tapi akhirnya nggak jadian?

Untuk mengetes kadar kekonyolan kalian, ajak saja dia main fitur game Have You Ever dari YOGRT , aplikasi yang bisa mencocokkan seseorang dengan kepribadianmu lewat permainan-permainan seru. Syaratnya, jangan kaget ya waktu kamu tahu kekonyolan apa aja yang pernah dia lakukan.

Tahap pendekatan harus ada karena kamu tak mau sembarangan menjalin hubungan. Kamu berharap bisa mengenal orang yang tepat selama masa pendekatan. Tapi bukankah kamu tak bisa dibilang benar-benar mengenal orang lain sebelum mengetahui kekonyolan apa saja yang pernah dilakukannya? Justru jika yang selama ini terlihat hanya sisi positifnya, kamu patut waspada!

Semoga 7 tips di atas bisa membantu kesuksesan masa pendekatanmu, ya. Selamat mencoba!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis