Bukan Hanya dengan Mantan Pacar, Hubunganmu dengan Mantan-Mantan Ini Juga Bukti Kedewasaan

Hubungan Baik dengan Mantan

Masih akrab dengan mantan pacar memang bikin serba salah. Banyak yang mengira belum move onlah, ngarep balikanlah, lalalala. Padahal, siapa pun juga pasti setuju kalau perihal berteman dengan mantan itu sama sekali bukan hal mudah. Hanya mereka yang dewasa dan mampu mengabaikan kebaperannya saja yang mampu membangun hubungan baik dengan mantan. Salut!

Advertisement

Eh tapi, nggak cuma hubungan dengan mantan pacar saja lho yang kudu kita jaga. Berteman dengan mantan-mantan yang lain perlu juga. Memang, yang namanya dewasa itu nggak butuh pengakuan. Karena itulah, kamu cukup mewujudkannya dalam bentuk tindakan, dalam bentuk silaturahmi yang baik dengan para mantan. Mantan-mantan apa aja sih yang kudu kamu jaga hubungan baiknya? Simak yuk!

1. Buat yang sudah pernah ganti kerjaan, pasti punya mantan kantor kan? Kalau gitu berarti punya juga mantan atasan

ngopi berdua mantan bos nggak ada salahnya

ngopi berdua mantan bos nggak ada salahnya via static1.squarespace.com

Nah lho, kalau dulu kamu sibuk sungkan sama mereka. Sekarang dengan berada di kantor berbeda, kamu bisa lebih leluasa. Orang yang pernah bekerja denganmu adalah aset penting dalam jaringan kerja. Karena atasanmu ini tahu pasti skillmu, dan bisa menjadi nilai plus untuk mengembangkan kariermu. Jadi, penting untuk menjaga hubungan tetap akrab dan tidak terputus.

Misalnya nih, kamu mantan wartawan media cetak, sekarang kamu masih kerja di media tapi media online. Walaupun sudah nggak kerja di tempat yang sama lagi, tapi kan dunianya masih sama. Atau bahkan kamu mau merintis media sendiri, tentu kamu butuh masukan dari atasan atau bos kamu tadi. Kamu bisa mengajak mantan atasanmu untuk ngopi sembari diskusi isu-isu terkini. Biar tetap akrab gitu, karena sekarang mereka adalah temanmu.

Advertisement

2. Nggak cuma atasan, mantan teman di kantor lama pun perlu kamu jaga. Namanya dunia kerja, siapa tahu nanti ketemu di career path selanjutnya

kamu masih bisa kok karaokean bareng mereka

kamu masih bisa kok karaokean bareng mereka via www.solutionstalk.com

Memutus kontrak kerja kan nggak harus memutus tali silaturahmi apalagi pertemanan. Bila dengan mantan atasanmu terlalu canggung untuk menjalin relasi di luar pekerjaan, kamu kamu bisa menjalin relasi dengan rekan-rekan kerjamu yang lain. Perbedaan usia yang nggak terlalu jauh, dan pengalaman keseharian yang dialami tentu membuat kamu lebih gampang mempertahankan relasi dengan rekan-rekan kantor lama.

Kamu memang bukan lagi karyawan di kantor XXX itu, tapi si xx, yy, abc tetaplah menjadi kawan-kawanmu. Mereka mengenalmu dalam segi cara kerja, sektor kerja, dan pengalamanmu bekerja sebelumnya. Mereka pula yang bisa dimintai tolong ketika perusahaan baru yang kamu incar meminta rekomendasi kerja atau konfirmasi bahwa kamu pernah mengerjakan tugas-tugas penting yang tercantum di CV. Percayalah, di balik kesibukan dan waktu sempitmu itu pasti ada sedikit waktu yang tersisa untuk menghubungi kawan-kawan di kantor lama tadi. Rasa janggal mah nggak usah dipelihara.

3. Masih berhubungan dengan kerjaan lawas, hubungan dengan mantan klien / narasumber pun harus dijaga tetap selaras

Advertisement
percayalah, nggak ada ruginya

percayalah, nggak ada ruginya via rarebirds2.wpengine.netdna-cdn.com

Temen itu bisa didapat dari mana pun, begitu pula dengan jodoh. Tak ada yang tahu asal muasalnya. Karena itulah, kenapa kamu kudu berhubungan baik dengan semuanya. Siapa tahu ‘kan anak atasanmu dulu ternyata jodohmu, atau rekan kerja sekantormu ternyata jodoh adikmu. Aduh nggak kebayang ‘kan? Namanya juga hidup. Buat kamu yang pernah kerja di media sebagai wartawan misalnya, kamu pasti pernah punya banyak narasumber. Begitu pun yang pernah kerja di bank, asuransi, ataupun bidang lain, pasti pernah punya klien.

Memang ada yang datang atau menghubungimu sebatas kebutuhan saja. Tapi ada pula segelintir yang tulus menawarkan pertemanan. Kalau kamu cocok, ya, nggak perlu ditolak ‘kan? Kali dia punya resort di Bali dan suatu ketika kamu butuh ngadain acara keluarga atau nyelesein urusan bisnis di sana, kamu bisa dapet harga miring ‘kan? Ya nggak ngajarin oportunis juga, tapi begitu kan hidup? Sama sekali nggak ada salahnya jaga hubungan baik dengan orang lain.

4. Nggak semua orang pernah jadi guru, tapi pasti semua orang pernah jadi murid. Berarti punya mantan guru dong kamu? Masih inget?

kamu bisa manfaatin sosial media

kamu bisa manfaatin sosial media via epicpresence.com

Sekadar ingat saja jelas percuma. Soalnya belum tentu mantan gurumu ingat kamu juga. Yang harus dilakukan adalah berusaha mengakrabkan diri, setidaknya sampai batas wajar tanpa dianggap kurang ajar. Misalnya, dia guru/pelatih teatermu di ekstrakulikuler di SMA kala itu. Eh pas kuliah kamu ambil jurusan seni pertunjukan di sebuah perguruan tinggi. Nah, di tahun ke-empat kuliah, mendadak kamu perlu saran dan bantuan untuk mengadakan pageralan dan pementasan.

Seandainya dari awal hubungan itu nggak pernah terputus, kamu pasti lebih ringan dan santai mengajak si guru itu berdiskusi soal teater dan seni peran. Berhubung sempat ada jarak lumayan panjang, kamu jadi bingung memulainya dari mana. Lagipula, menjalin hubungan baik dengan seseorang yang pernah berbagi ilmu padamu apa salahnya?

5. Ini sih kebanyakan cewek-cewek yang mengalami. Pernah (merasa) dikhianati sahabat sendiri? Lalu, rasa sakit itu pun perlahan berganti rindu?

dikhianati sahabat sendiri? yuk balikan lagi

dikhianati sahabat sendiri? yuk balikan lagi via www.familyfriendpoems.com

Kadang, orang yang sangat kita percayalah yang justru akan mengkhianati kita. Begitulah yang sering dikatakan orang. Sepertinya kalimat itu benar adanya bagi sebagian mereka. Tak jarang, mereka yang telah berteman bertahun-tahun akhirnya dikhianati oleh sahabatnya sendiri. Penyebabnya beragam. Mulai dari masalah asmara, rahasianya dibongkar, dan lain sebagainya.

Sakit hati dan memilih tak melanjutkan pertemanan biasanya dilakukan oleh si teman yang merasa dikhianati. Untuk sejenak kamu seakan lupa pada sosok Tuhan, sang pembolak-balik hati. Kamu memang merasa benci beberapa waktu lamanya pada si mantan sahabat tadi. Tapi, kamu juga nggak bisa menolak kala rasa rindu datang sebagai pengganti. Daripada berlama-lama memelihara sakit hati, ‘kan lebih baik memperbaiki hubungan. Membicarakan sampai tuntas persoalan dan berusaha saling memaafkan, meski hubungan tetap nggak bisa kembali seakrab dulu.

Sebab, memutus tali silaturahim memang sangat nggak dianjurkan dalam agama apapun. Kamu memang nggak harus berteman dengan semua orang. Tapi pertemanan yang sudah ada itu sayang ‘kan kalau diabaikan atau dilupakan? Semoga saja semua hubunganmu dengan para mantan dapat memberi dampak baik bagi kelangsungan hidupmu 🙂

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Rajin menggalau dan (seolah) terluka. Sebab galau dapat menelurkan karya.

Editor

Penikmat kopi dan aktivis imajinasi

CLOSE