Jangan Merasa Kurang Percaya Diri di Samping Kami. Sebenarnya, Kami Tak Perlu Pria yang Muluk-Muluk

Pernahkah kamu menemui seorang wanita yang membuatmu begitu terpesona? Tak hanya cantik, ia juga anggun, pintar, dan kamu sangat nyaman berbincang-bincang dengannya. Kata “sempurna” bahkan layak disematkan padanya.

Satu lagi, ia juga SUKSES! Kamu sebagai cowok pun langsung minder dan tidak percaya diri saat melihat bukti-bukti kesuksesannya. Selain gaji yang mapan, ia juga punya posisi yang baik dalam pekerjaan dan di mata orang-orang terdekat. Sedangkan kamu yang masih berjuang dan berusaha memantaskan diri, lantas mengurungkan niat untuk tak lagi mendekatinya. Cintamu dipendam karena ketakutan tak bisa mengimbanginya.

Kalian harus tahu. Bukanlah pria sempurna yang kami cari. Bukan dia yang punya tambang batubara, mobil sport yang onderdilnya saja sudah ratusan juta, serta deposito-deposito yang angkanya selangit. Apalah arti itu semua jika kebahagiaan lahir batin yang kami perlukan? Sesungguhnya hal-hal sederhana yang kalian lakukan untuk kami saja, sudah membuat kami sudi menyebut kalian sempurna!

Kami tak keberatan jika tingkat pendidikanmu lebih rendah di atas kertas. Yang lebih penting adalah kegigihanmu mencapai cita-cita yang tanpa batas

Kami mau berbagi apa yang kami tahu

Kami mau berbagi apa yang kami tahu via movies.mxdwn.com

Melihat pendidikan kami saja, mungkin kalian sudah ngeri. Kami mampu meraih jenjang S-2 atau lebih, sedangkan kalian mungkin berhenti di sarjana. Kalian takut terlihat lebih bodoh saat bersama kami dan tak sanggup membantu kami di banyak hal. Kalian juga takut kurang berwibawa karenanya. Sesungguhnya tidak demikian yang terjadi.

Di luar sana, banyak sekali pasangan yang saling mencintai. Bila kalian menilik lebih ke dalam, tak semua dari mereka berpendidikan sama. Malahan banyak kok wanita yang hidup berbahagia dengan suaminya, yang mana pendidikannya tidak begitu tinggi. Di awal kisahnya, wanita tersebut memilih yakin terhadap calon suaminya. Ini bukan tanpa sebab. Wanita-wanita tersebut melihat kegigihan dari prianya. Terlebih lagi saat mereka memulai jenjang rumah tangga. Mau tak mau, si pria akan menjadi lebih gigih lagi karena ia akan menghidupi dirinya sendiri, istrinya, serta anaknya kelak. Begitulah yang kami cari, pria-pria gigih yang kami yakini turut memperjuangkan masa depan kami dan keluarga kecil kami kelak.

Apabila pekerjaan mengharuskanmu untuk pergi berpindah-pindah, kami bisa mengalah. Kami mau berkompromi untuk tetap menemani di sisimu

Jika itu realistis, kami mau mengikuti cita-citamu

Kami mau menemanimu pergi ke tempat lain via www.carriercompany.co.uk

Soal nasib dan takdir, siapa yang bisa menebak. Begitu pula dengan pekerjaanmu nanti. Barangkali, awalnya kalian memilih untuk tetap bekerja tak jauh dari kami. Namun, siapa yang bisa menyangka jika harus ditempatkan di tempat yang jauh? Mungkin Tuhan tengah berkata, memang di tempat itulah rezekimu berada. Mungkin juga dari sanalah kamu dapat memantaskan diri untuk meminangku nanti.

Jangan pernah khawatir jika memang jalanmu begitu. Pergilah dan jadilah mandiri di perantauan! Kau bisa pulang sesekali untuk bertemu kami. Atau mengenakan teknologi terkini apabila rindumu sudah tak sanggup dibendung lagi. Jika nanti kami sudah jadi yang halal untukmu, kami rela menemanimu di tanah perantauan. Kami rela mendampingimu dan membantu segala yang kau perlu, demi tanggung jawabmu sebagai kepala keluarga yang baik. Soal karir, kami bisa mencarinya lagi atau tetap berada di rumah untuk menyiapkan segala sesuatu bagi keluarga kita kelak.

Bagi kami, tak masalah belum memiliki rumah sendiri saat berumah tangga. Kami senang bekerjasama dan membangun segalanya berbarengan dengan kalian

Di istana baru, kita akan menatanya bersama-sama

Di istana baru, kita akan menatanya bersama-sama via www.marconoire.com

Begitu banyak pengantin baru yang di awal kehidupannya, belum memiliki banyak harta. Jangankan harta, rumah dan mobil pun mereka tak punya. Langkah awal yang mereka lakukan adalah mengontrak rumah baru atau sementara saja menumpang di rumah orang tua. Pelan-pelan, mereka mulai menabung dan mencicil rumah serta mobil lewat program kredit bank. Sampai akhirnya, satu per satu kebutuhan mereka tercukupi.

Begitulah pula dengan kalian yang ingin meminangku. Alangkah baiknya kita tak perlu membayangkan yang muluk-muluk tentang rumah tangga kita nanti. Kita bisa memulainya secara perlahan-lahan. Mulai dari mengontrak rumah yang sederhana, baru kemudian membeli istana impian kita. Suatu saat, keadaan gotong royong dan bahu membahu seperti inilah yang akan selalu kita rindukan. Tak terbayangkan betapa puasnya saat kita berdua mampu mencukupi kebutuhan keluarga dari hasil jerih payah bersama. Selain itu, keadaan inilah yang menguatkan dan menjadikan kita kompak hingga ajal memisahkan.

Kami paham kesuksesan tidak datang dalam semalam. Kami siap menunjukkan kesetiaan lewat dukungan finansial dan moral

Selalu berdiri di sampingmu adalah dukungan moril kami

Selalu berdiri di sampingmu adalah dukungan moril kami via portaltagit.ne10.uol.com.br

Kami tahu selepas kalian meluluskan jenjang pendidikan terakhir, ada segenap keinginan untuk sukses lewat jalan mandiri. Tanpa ingin terikat aturan perusahaan dan deadline dari atasan, kalian memutuskan untuk berwirausaha. Kami merasa sangat wajar jika kalian harus berjibaku sangat keras di awal perjuangan kalian. Mulai dari kekurangan modal untuk pengembangan usaha, lalu harus mengalami jatuh bangun, serta kerasnya persaingan dengan usaha-usaha lainnya. Belajar dari para pengusaha-pengusaha kenamaan dunia, mereka hanya perlu bersabar hingga usahanya benar-benar sukses dan dikenal.

Kami sangat menghargai dan mengapresiasi usaha kalian itu. Kalian lah yang layak kami sebut pekerja keras. Tak apa kami harus menunggu kalian hingga sukses. Kerja keras kalian adalah jaminan bagi kami. Kami pun tak akan pernah ada habisnya mendoakan kalian. Dukungan moril dan finansial sekalipun, kami siap mengorbankannya.

Selama kami dan keluarga melihat kalian sebagai sosok pekerja keras, keyakinan kami semua tak pernah luntur. Keluarga besar kami bahkan tak segan lagi memuluskan perjuanganmu lewat doa dan restunya

Lihatlah! Keluarga kami juga mendukungmu

Lihatlah! Keluarga kami juga mendukungmu via www.epochtimes.ru

Jangan pernah takut pada kedua orangtua kami. Meskipun mereka kelihatannya menyeramkan dan amat mencemaskan masa depan putrinya ini, semua yang perlu kalian lakukan adalah menunjukkan kegigihanmu pada mereka. Lewat pendekatan yang baik dan santun, doa dan restu dari mereka niscaya kalian kantongi.

Barangkali apa yang tengah kalian perjuangkan saat ini, pernah menimpa pula pada mereka. Bersama mereka gigih memperjuangkan kisah cinta mereka, hingga akhirnya jadilah keluarga kami seperti sekarang ini. Nyatanya, Tuhan selalu memberikan keajaibannya lewat tercukupinya kebutuhan-kebutuhan kami. Jadi, segeralah buktikan dan tunjukkan kegigihan kalian kepada mereka tanpa ragu!

Setiap orang memiliki cita-citanya masing-masing. Kalaupun kami hidup bersamamu kelak, pintu diskusi terbuka lebar untuk memperbincangkannya

Kita bisa berbicara tentang cita-cita masing-masing

Kita bisa berbicara tentang cita-cita masing-masing via community.voycer.com

Ketika jenjang pendidikan kita sama-sama usai, sudah selayaknya kita mulai memikirkan masa depan masing-masing. Yaitu meraih cita-cita kita masing agar menjadi orang sukses dan mandiri. Kau boleh berminat di bidang olahraga, musik, seni, dan sebagainya. Sedangkan aku bisa jadi ingin menjadi sekretaris, dokter, PNS, dan lain-lain. Namun apapun itu, jika kalian serius meminang kami, kami siap berunding tentang cita-cita kami.

Apakah nanti kami harus merelakan cita-cita kami untuk ditinggal atau tetap menjalankan cita-cita masing-masing, semua itu dapat dibicarakan secara damai. Beberapa di antara kami bahkan reka meninggalkan cita-cita yang telah kami raih, selama cita-citamu terlihat realistis dan memiliki perkembangan yang baik serta dinamis. Kami berani meninggalkan cita-cita kami karena kami juga percaya kalau kemajuan diri itu tidak terpusat pada satu pekerjaan/perusahaan saja. Bisa jadi dengan keluar dari zona nyaman kami, kemajuan yang kami dapatkan jauh lebih banyak dan besar menempa.

Memiliki jodoh mapan, tampan, dan pandai adalah kesempurnaan. Namun apalah arti kesempurnaan jika pria yang membuat nyaman dan enak diajak berbicara adalah tempat melabuhkan hati?

Kamu bahkan sanggup membuatku tertawa dan tersipu malu

Kamu bahkan sanggup membuatku tertawa dan tersipu malu via www.alanba.com.kw

Ketika kami mudah terpesona dengan pria yang tampan, berpenampilan mapan, serta pintar, jangan secara mentah-mentah mengartikan itu semua sebagai tipe pria idaman kami. Tidak! Saat itu, kami hanya sekedar kagum dan tak percaya bahwa makhluk sempurna seperti itu keluar dari negeri dongeng. Sedangkan kami hanyalah makhluk nyata di dunia, yang barangkali berbeda dunia dengan pria seperti itu.

Untuk soal jodoh, kami hanya perlu seorang pria yang mampu membuat kami benar-benar nyaman saat berada di dekatnya. Kami pun tak berpura-pura dan masih bisa menjadi diri sendiri saat itu. Di samping itu, kami sangat memerlukan sosok pria pendamping hidup yang bisa kami jadikan teman diskusi yang asyik. Jika kalian adalah wanita, kalian tentu tak mau bukan menghabiskan seluruh sisa hidupmu dengan orang yang tak bisa diajak berkomunikasi sama sekali?

Usia bukanlah permasalahan penting bagi kami. Mau lebih muda atau tua, yang penting kita berdua sama-sama cocok

Kami bisa bahagia dengan kalian yang muda

Kami bisa bahagia dengan kalian yang muda via assets.kompas.com

Melihat lingkungan sekitar, mungkin masih sedikit sekali wanita yang memadu hidup dengan pria berusia lebih muda. Lainnya lagi lebih memilih hidup dengan teman sebaya ketika sebagiannya lagi mencapai hidup bahagia dengan sosok pria yang jauh lebih tua. Tidak ada yang salah bila berbicara soal umur. Bila kamu mengira kami menikahi pria yang usianya jauh di atas kami atau hampir menyerupai ayah kami, sesungguhnya pertimbangan itu tak semata soal materi saja. Pria yang usianya terbilang tua, kami anggap sebagai pengganti ayah kami. Yang mana di usia sematang itu, ia juga punya pemikiran matang, memahami kami, dan memperlakukan kami dengan penuh cinta kasih seperti pada anaknya sendiri.

Namun tidak ada halangan bagi pria yang ingin menjalin kasih dengan sosok wanita yang lebih tua. Jika Tuhan sudah menakdirkan kalian demikian, maka terjadilah. Sebut saja pasangan Dona Agnesia – Darius Sinathrya atau Andhika Pratama – Ussy Sulistyawati yang akhirnya hidup bahagia. Memang pada mulanya, mereka kerap mengalami riak-riak kecil. Namun karena pikiran yang bijaksana dan dewasa dari kedua belah pihak, mereka hidup bahagia hingga kini dikarunia putra dan putri yang lucu.

Bukan hanya soal sukses dan hidup mapan, taat beragama jadi harga mati bagi kami. Kalian yang kelak menjadi suami kami bisa membawa kami dan anak-anak kita kepada teladan yang sahih

Kelak, kamu akan memimpin keluarga kecil kita berdoa

Kelak, kamu akan memimpin keluarga kecil kita berdoa via turevista.com.do

Bagi kami, soal jodoh pun tak lagi membicarakan hidup sukses, enak, bahagia, dan mapan. Soal kebahagiaan, hendaknya tidak cuma kebahagiaan duniawi yang kami raih dari kalian. Kami juga menginginkan kebahagian rohani. Ini sangat penting, apalagi di saat nanti telah berkeluarga. Kalian lah yang nanti akan menjadi pemimpin atau imam bagi kami. Kalian akan memimpin kami dalam setiap persembahyangan kepada Tuhan. Kalian juga yang akan turut jadi panutan bagi anak-anak kami nanti, selain sosok ibunya sendiri.

Lalu, siapkah kalian menjadi imam kami?

Kami hidup dalam negara yang menghargai perbedaan. Perbedaan suku bukanlah lagi penghalang, selama keyakinan sejalan

Keyakinan yang sejalan

Keyakinan yang sejalan via sgmain.theseattleglobal.netdna-cdn.com

Kami hidup di negara Indonesia. Negara yang berlandaskan filosofi “Bhinneka Tunggal Ika” yang berarti berbeda- beda namun satu jua. Kami benar-benar mengamini filosofi tersebut bahkan hingga soal mencari cinta. Tak apa kalian bersuku Batak, Jawa, Sunda, Betawi, Dayak, Madura, hingga Asmat. Selama kita saling mencintai, mau berjuang bersama, dan seiman, apalagi yang perlu dipertanyakan?

Beberapa dari kami pernah saja menjalankan hubungan cinta dengan yang tak seiman. Awalnya, kami bersikeras agar bisa memperjuangkan segalanya sama-sama. Tapi pada akhirnya, selalu banyak kesulitan yang kami sendiri tak tahu bagaimana menghadapinya. Selagi anak cucu kami belum menerima imbasnya, mungkin mengembalikan prinsip cinta pada pria seiman adalah jawabnya.

Kami sangat suka diajak mengobrol banyak hal. Menurut kami, itulah cara terbaik untuk mendekati kami

Jangan ragu menyapa dan mengobrol dengan kami

Jangan ragu menyapa dan mengobrol dengan kami via cnycollaborativepractice.com

Setelah kalian banyak mengetahui tentang rahasia-rahasia untuk mendapatkan hati kami, lalu mengapa tak lekas memperjuangkan kami. Mungkin saja di luar sana, masih ada banyak lagi pria yang ingin mengenali pribadi kami. Asal kau tahu, tak sulit untuk merebut hati kami. Kami ini sangat senang mengobrol. Kalian sendiri tahu bukan bagaimana jika sesama perempuan berkumpul dan membuat kegaduhan karena obrolan kami?

Jangan ragu mengajak kami berkenalan terlebih dahulu. Kemudian ajaklah kami mengobrol tentang macam-macam hal. Kami akan berusaha menerima obrolan tersebut selama kalian memperlakukan kami dengan baik dan sopan. Dari situlah, kami akan mengenal sosok terbaik darimu dan mulai memperhitungkanmu sebagai sosok pendamping hidup kami. Selamat berjuang, ya!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Mesin karaoke berjalan yang gemar film hantu