Lakukan 7 Hal Ini Saat Cintamu Ditolak Sang Pujaan. Biar Tetap Elegan Meski Hatimu Terasa Berantakan

Ditolak

Ketika kita jatuh cinta dengan seseorang, pasti kita punya harapan untuk bisa terbalas perasaannya. Namun, yang namanya jatuh cinta pasti punya dua kemungkinan, entah itu berbalas atau bisa juga bertepuk sebelah tangan. Kemungkinan kedua inilah yang membuat orang berpikir dua kali sebelum menyatakan cinta. Karena ditolak itu sakit, coy!

Advertisement

Apalagi kalau dia yang baru saja menolakmu adalah orang yang berinteraksi denganmu sehari-hari. Dobel-dobel rasanya. Kalau bisa kamu ingin menenggelamkan diri saja di Segitiga Bermuda. Tapi tak seharusnya kamu terjebak dalam pesakitan dan berlama-lama meratapi penderitaanmu guys! Ada waktu untuk berduka ada pula saatnya kamu bersuka. Jangan menolak kebahagiaan karena terlalu memikirkan rasa sakit yang kamu rasakan sekarang. Bangkit atau kamu akan ditertawakan!

1. Jika yang kamu “tembak” adalah orang dekat yang masih muncul di sekitarmu tiap harinya maka jangan menghindar

Tak perlu menghindar sebenarnya

Tak perlu menghindar sebenarnya via nocamels.com

Tidak bisa dihindari, setelah momen penolakan itu situasi di antara kalian akan sedikit awkward. Kamu merasa malu dan sakit hati, sedang dia mungkin merasa bersalah dan tidak enak di saat yang sama. Tapi situasi semacam ini mau dibiarkan sampai kapan? Ingat, kamu tidak bisa menghindarinya selamanya lho. Jadi, anggaplah tidak pernah terjadi apa-apa di antara kalian. Jika kamu masih mencintainya maka ingat bahwa sekarang kamu harus membatasi perasaan itu. Tak perlu menghindar, karena kamu adalah sang pemberani itu.

2. Berpura-pura kuat itu perlu untuk membuat si dia yang menolakmu itu mati kutu

Kamu harus berpura-pura kuat

Kamu harus berpura-pura kuat via whatmyfridgesays.com

Tak semua yang menolak cinta kita artinya tidak mencintai kita, bsa jadi mereka punya perasaan padamu walaupun sedikit. Atau mungkin dia punya perasaan yang sama, tapi gengsi, atau masih terikat dengan satu dan lain alasan yang membuatnya tak bisa menerimamu. Rasa suka yang masih sedikit, atau sengaja disembunyikan itu, bisa berkembang kapan saja lho. Bahkan setelah cinta itu kamu tolak. Caramu yang tegar menghadapi penolakan ini bisa membuatnya mati kutu, dan akhirnya menyesali jawabannya padamu. Siapa tahu habis ini dia yang jadi mengejar-ngejarmu. Hehe

Advertisement

3. Katakan pada dirimu bahwa ini semua akan berlalu, tak ada yang perlu ditakutkan

Semua pasti berlalu

Semua pasti berlalu via openwalls.com

Jika kamu takut dia akan menghindar atau bahkan menertawakanmu, maka hadapi ketakutan itu. Kamu bukan pecundang yang pantang menghadapi tantangan. Kamu adalah sosok keren yang berani mengakui rasa cintamu dan berani mengungkapkannya kepada orang yang kamu cintai. Kamu keren lho. Mesksi mendapatkan penolakan, kamu pasti bisa menghadapi aral yang melintang sesulit apa pun itu. Dan yang paling penting, semua hal selalu memiliki akhir, termasuk rasa sakit ini.

4. Jangan hadapi semuanya sendiri, ceritakan rasa kesal, sedih, dan kecewamu pada teman yang terpercaya

Curhatlah jika ada yang dipercaya

Curhatlah jika ada yang dipercaya via youqueen.com

Kamu tak perlu nasihat atau saran dari mereka, kamu hanya butuh sorang pendengar saja. Dan orang-orang terpercaya sajalah yang harus menjadi pendengarmu. Menceritakan kesedihanmu mungkin bisa mengurangi sesaknya siksaan patah hati. Dan siapa tahu, momen curhat dengan teman ini menjelma jadi aktivitas seru yang bisa menghiburmu. Kan biasanya kalau sudah ketemu sahabat, momen sedih bisa jadi ceria lagi. Tapi, pastikan kamu memilih teman curhat yang tepat ya, bukan yang “bocor” dan akhirnya malah menjadi bumerang bagimu sendiri.

5. Sibukkan dirimu, jangan sampai ada waktu untuk mengingat senyumnya lagi

Sibuk! Sibuk! Sibuk!

Sibuk! Sibuk! Sibuk! via confidententrepreneur.com

“meluangkan waktu” untuk memikirkan sakit hatimu hanya akan membuat lukamu tambah menganga. Apalagi kalau kamu setiap hari bertemu dia. Duh, gimana mau move on kalau setiap menit dan jam kamu terus mengingatnya? Kalau sudah begitu, menyibukkan diri bisa jadi jalan keluar. Berkonsentrasilah pada pekerjaan atau kuliah. Coba ingat lagi, adakah pekerjaan atau kegiatanmu yang tertunda? Atau mungkin ada hobi lama yang bisa ditekuni lagi? Dengan hari yang sibuk, kamu tidak akan punya waktu untuk mengingat-ingat tentangnya. Efektif sekali bukan?

Advertisement

6. Ikuti aktivitas-aktivitas yang mempertemukanmu dengan orang-orang baru

Jadi volunteer mungkin bisa membantumu

Jadi volunteer mungkin bisa membantumu via cityofirvine.com

Masih dalam rangka menyibukkan diri, kamu bisa menjajal kegiatan baru dengan lingkungan yang baru pula. Apalagi kalau dia berasal dari lingkungan yang sama denganmu. Pasti kamu butuh sejenak “melarikan diri” dengan lingkungan yang baru bukan? Bertemu orang-orang baru akan membuatmu memiliki semangat baru. Orang-orang yang ada di sekitarmu sekarang mungkin hanya akan mengingatkanmu padanya saja. Jika kesempatan itu ada, maka ambillah dan berusahalah untuk dekat dengan mereka.

7. Berhentilah meratapi penolakan itu dan jangan sampai menyalahkan dirimu sendiri

jangan merasa tak berarti (Photo by wendel moretti from Pexels) via www.pexels.com

Mungkin setelah mengalami penolakan, rasa percaya dirimu akan merosot. Kamu akan bersedih dan bertanya-tanya apakah dirimu tidak layak untuk dicintai. Please, jangan sampai berpikir seperti itu. Satu orang menolakmu, bukan berarti kamu tidak pantas dicintai. Bisa saja ini semua hanya soal waktu dan orang yang belum tepat. Beri waktu pada patah hatimu secukupnya, lalu angkat kepalamu dan siapkan diri untuk membuka lembaran baru. Kamu pasti bisa!

“And I’m stronger than this
(enough is enough)
No more walking round
With my head down
I’m so over being blue
Crying over you”

(So Sick – Ne Yo)

Nggak ada yang salah dan kalah dari sebuah upaya menyatakan cinta. Kalau sekarang kamu mengalami penolakan, yakinlah bahwa ada orang lain yang lebih tepat untukmu kelak. Sakit hati dan patah hati itu memang menyakitkan, tapi ingat, kamu lebih kuat dari ini. Semangat!!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Ceritagrammer

Editor

Penikmat kopi dan aktivis imajinasi

CLOSE