Perjuangan LDR yang Boleh Buatmu Berbangga. 7 Hal Ini Paling Tidak Bisa Kamu Dapatkan

Udah, ngapain LDR cuma bikin capek aja. Mending nyari yang deket

Bagimu yang saat ini menjadi bagian dari pejuang hubungan jarak jauh alias LDR, mungkin tak asing lagi dengan kalimat-kalimat yang bernada seperti itu. Rasanya sudah khatam ketika menghadapi orang-orang yang selalu mempertanyakan hubunganmu. Bagi mereka menjalani hubungan yang terpisah jarak adalah hal yang sia-sia. Wajar saja, karena mereka nggak pernah berada dalam kondisi yang sedang kamu jalani ini.

Sekali dua kali mungkin kamu masih tahan, tapi jika itu terus-terusan tentu akan mengganggumu. Bisa saja kamu mulai ragu dengan hubungan yang sedang kamu jalani ini. Tapi tenang saja, sebenarnya kamu beruntung jika pernah menjalani hubungan jarak jauh ini. Karena banyak hal yang bisa kamu dapatkan dan mungkin tak akan kamu rasakan ketika kamu nggak menjalani LDR ini.

Jadi ketika mereka masih mempertanyakan hubunganmu, senyumin aja. Karena dibanding mereka, banyak hal yang kamu dapatkan ketika terpisah jarak dan masih mampu mempertahankan hubunganmu.

1. Kamu mungkin tak akan pernah sesabar ini dalam menunggu, karena hanya jarak yang bisa memaksamu untuk itu

Kamu jadi pribadi yang sabar

Kamu jadi pribadi yang sabar via www.logancoleblog.com

Tentang sabar, kini mulai menjadi makanan sehari-harimu. Jika biasanya hanya menunggu bus yang telat datang setengah jam aja udah bikin kamu nggak sabar dan geregetan, hubungan jarak jauhmu ini perlahan membuatmu semakin bisa sabar. Hal ini tentu karena menunggu membuatmu menjadi terbiasa. Menunggu telpon atau chat-nya, menunggu waktu agar kalian bisa bertemu dan bersama.

Kamu menikmati setiap waktu yang terus berjalan. Daripada menunggu waktu yang belum datang, kamu lebih memilih melihat sejauh mana waktu yang sudah mengantarkanmu pada pertemuan yang semakin dekat. Kamu hanya mencoba berdamai dengan keadaan. Dan jarak selalu memaksamu untuk lebih sabar. Jika mereka yang tak menjalani hubungan jarak jauh ini bisa bertemu pasangannya kapanpun dia mau, hal itu tak berlaku untukmu. Kamu harus menunggu waktu itu datang.

Tak ada yang bisa kamu lakukan untuk mempercepat detik jam, dan kamu pun tak bisa menahan laju waktu yang berjalan. Jadi hanya kesabaranlah yang menjadi satu-satunya jalan keluar.

2. Jarak yang membentang juga membuatmu tak mudah menyerah, hubunganmu tak boleh kalah hanya karena perkara lelah

Nggak ngampang menyerah

Nggak ngampang menyerah via www.pexels.com

Setelah kamu memutuskan untuk terus bertahan meskipun harus terpisah jarak, tentu kamu sudah mengukur konsekuensi dari LDR ini. Tak bisa bertatap muka untuk sementara waktu, hanya bisa mendengar suaranya, dan hanya bisa menyampaikan rindu lewat kata-kata. Pemahaman inilah yang pada akhirnya membulatkan tekadmu untuk terus bertahan. Hasilnya? Kamu tak akan mudah menyerah.

Entah karena bosan atau ada permasalahan yang tak bisa kamu hindarkan, suatu waktu kamu merasa lelah. Nggak sanggup untuk menjalani hubungan ini. Ketika suatu waktu kamu merasa lelah menjalani hubungan ini, dan rasanya sudah tidak sanggup untuk melanjutkan, maka ada perasaan yang selalu bilang padamu,

Masa segini aja?

Pertanyaan itulah yang selalu membuatmu melanjutkan kembali langkah hubunganmu. Pertanyaan itu membuatmu enggan untuk menyerah. Hubungan yang sudah kamu jalin itu nggak boleh kalah dengan perkara-perkara sedangkal bosan dan lelah.

3. Kamu mulai terbiasa mengatur waktu,  agar semakin banyak waktu untuk mengenalnya lebih jauh meski tak bisa bertemu

HTRFHW

Mulai bisa mengatur waktu via www.logancoleblog.com

Jika biasanya kamu termasuk orang yang nggak tepat waktu, suka malas-malasan, dan nggak pedulian, maka ketika kamu menjalani hubungan jarak jauh ini lambat laun kamu akan berubah. Kamu tak bisa lagi seenaknya membuat waktu yang menyesuaikan aktivitasmu, tetapi kamulah yang menyesuaikan apa yang kamu lakukan dengan waktu yang ada.

Pengaturan waktu ini tentu akan berpengaruh besar terhadap komunikasimu dengannya. Apalagi kamu yang tak cuma terpisah jarak tetapi juga waktu. Tentu kamu harus saling menyesuaikan waktu yang berbeda agar tetap bisa saling berhubungan. Misalnya, waktu dimana kamu bangun adalah waktu saatnya dia tidur. Jika tak mempertimbangkan waktu, tentu selama LDR kamu tak akan bisa berkomunikasi. Makanya, kamu mulai berpikir gimana caranya agar bisa tetap berhubungan. Mungkin kamu akan lebih cepat bangun atau dia sedikit memperlambat waktu tidurnya.

4. Tak pernah benar-benar tahu apa yang sebenarnya dia lakukan disana, membuatmu terus memupuk rasa percaya. Kesetiaan kalian berdua tiada duanya

XBDFNC

Menguji setiamu pada pasangan via www.logancoleblog.com

Kamu tahu apa yang bisa kamu banggakan dari hubungan jarak jauhmu ini? Ya, kesetiaan. Mungkin tak ada yang bisa menandingi kesetiaan pasangan yang harus terpisak jarak untuk sementara waktu. Tak bisa melihat langsung apa yang sedang dia lakukan, tentu yang kamu punya hanyalah kepercayaan. Percaya dia tidak akan membohongimu, percaya bahwa dia tak akan mengkhianatimu.

Dan jarak jugalah yang menguji kesetiaanmu dan dia. Apakah kalian bisa menjaga masing-masing perasaan meskipun tak ada dia di sampingmu? Apakah jika ada kesempatan untuk memulai hubungan baru kamu akan tetap bertahan dengan hubungan jarak jauh ini atau lebih memilih untuk pergi. Tentu cuma kamu yang bisa merasakan ujian yang seperti ini, bukan?

5. Kamu dan pasangan akan semakin pintar melihat kesempatan, sehingga tak ada waktu yang tersia-siakan untuk saling bicara

Kamu memanfaatkan kesempatan semaksimal mungkin

Kamu memanfaatkan kesempatan semaksimal mungkin via www.logancoleblog.com

Perpisahan sementara waktu ini juga mengajarkanmu untuk tidak menyia-nyiakan waktu. Sebisa mungkin kamu akan memanfaatkan waktu yang ada. Kamu begitu sadar bahwa kamu hanya memiliki sedikit kesempatan untuk bisa berinteraksi dengannya. Tidak seperti pasangan lain yang bisa bertemu kapan saja.

Semkin lama kamu dan pasangan semakin pandai membaca kesempatan yang ada. Ketimbang kamu habisin waktu istirahat kerja atau jeda antara mata kuliah, tentu kamu akan memilih untuk menghubunginya. Sekadar bertanya apa yang dia lakukan, apakah sudah sarapan, atau sekadar nanyain cuaca di sana. Yang penting, waktu sesempit apapun akan coba kamu dan dia manfaatkan dengan baik.

6. Kamu akan terlatih mengelola emosimu, agar masalah yang mengisi jarak antara kamu dan dia bisa diselesaikan dengan lebih dewasa

Mampu mengelola emosi dengan baik

Mampu mengelola emosi dengan baik via dylandsara.com

Kamu yang udah lama menjalani hubungan jarak jauh ini tentu akan lebih bisa mengelola emosi dengan baik. Kamu mengerti bahwa tak bisa melampiaskan emosimu seenaknya. Apalagi dalam LDR ini. Komunikasi nggak langsung yang kamu jalani tentu akan jadi bumerang sendiri jika kamu nggak bisa mengelola emosi dengan baik. Mispersepsi yang bisa memicu pertengkaran, atau kalimat-kalimat yang bisa memperburuk keadaanmu. Tentu semua itu tergantung pada kemampuanmu untuk bisa mengelola emosi atau nggak.

7. Jarak juga semakin mendekatkanmu pada Tuhan, karena kamu tahu hanya Dia tempatmu mengadu saat rindu melingkupi hatimu

Mendekatkanmu pada Tuhan

Mendekatkanmu pada Tuhan via www.pexels.com

Uniknya lagi, semakin jauh jarak yang memisahkanmu dengannya, semakin dekatlah kamu dengan penciptamu. Ketika perasaan bahagia, sedih, atau rindu sedang melingkupi seluruh hatimu, tentu yang bisa menentramkan hatimu adalah Sang Pemilik Hati. Ketika kamu merasakan itu, hanya Tuhan tempatmu untuk menumpukan semua perasaanmu.

Apalagi ketika di sana dia sedang dalam keadaan yang tidak baik-baik saja, dan kamu tidak bisa mengunjunginya, tentu hanya doa yang bisa menghubungkanmu dengannya. Bukankah itu tidak hanya mendekatkanmu dengannya tapi juga dengan Tuhanmu?

Tak perlu bersedih atas jarak yang memisahkan, tapi bersyukurlah pada pelajaran yang bisa membuatmu bertahan. Hanya pejuang LDR yang bisa merasakan ini. Dan jika kamu bagian dari orang-orang yang memperjuangkan cinta jarak jauh, maka kamu boleh berbangga dan bersyukur.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Pemerhati Tanda-Tanda Sesederhana Titik Dua Tutup Kurung