Kaleidoskop Patah Hati #1: Putus Karena Nggak Bisa Ketemu

Putus Karena Nggak Bisa Ketemu

*Disclaimer: Setahun berlalu dan sepertinya pandemi masih panjang. Tak hanya membuat perekonomian ambyar, pandemi nyatanya membuat kisah percintaan banyak orang kandas di tengah jalan. Melihat fenomena putus pas pandemi, Hipwee mendengar dan merangkum kisah mereka yang patah hati. Semua cerita adalah riil. Tapi demi kenyamanan dan privasi, kami menyamarkan semua nama.

Advertisement

“Awalnya putus tuh soalnya nggak bisa pulang ke Jakarta pas pandemi.”

Bayu, umur 23 tahun, mengawali drama percintaannya dengan getir. Ia membagikan kisahnya pada Hipwee suatu sore di sela-sela kegiatannya bekerja. Kembali mengorek ingatan, ia menjelaskan percintaannya yang putus karena PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) beberapa waktu lalu.

Menelisik hari-hari yang telah berlalu, waktu itu Bayu nggak sabar menuntaskan rindu dengan pacarnya di Jakarta. Sekilas ia melihat kalender sambil membatin, “Sebentar lagi bulan Maret nih.” Sejak awal tahun 2020, Bayu sudah merencanakan bakal segera pulang kampung. Setelah urusan skirpsi kelar, ia akan resign dari kerja paruh waktu. Kemudian meninggalkan Malang, kota perantauannya selama ini.

Advertisement

Sayangnya, semesta berkata lain. Memasuki bulan yang ditunggu-tunggu, Bayu justru harus menghadapi kenyataan kalau dirinya terjebak di Malang. Kebijakan PSBB yang diterapkan pemerintah membuat Bayu harus tinggal sementara di sana dalam waktu yang nggak pasti. Padahal ia sudah membeli tiket pesawat dan cuma menunggu jadwal penerbangan lho!

Sedih pastinya, begitu ungkap Bayu. Keinginan untuk menemui pacarnya harus ditahan dulu. Apalagi mereka menjalani hubungan jarak jauh atau long distance relationship (LDR). Artinya, mereka jarang bertemu. Biasanya cuma setahun dua atau tiga kali.

Advertisement

Masalah datang bertubi-tubi, Bayu yang berusaha bertahan di Malang malah mendengar kalau sang pacar kecewa. Pacarnya mulai menyalahkan Bayu karena nggak bisa pulang ke Jakarta. Puncaknya, Bayu dituduh nggak pulang karena memang kemauannya sendiri.

“Terus dari situ dia mulai nyalah-nyalahin aku karena nggak bisa balik ke Jakarta.”

Semenjak itu, Bayu merasa hubunganya makin nggak sehat. Setiap kali bertengkar, sang pacar selalu mengungkit Bayu yang nggak bisa pulang. Makin lama, masalah kepulangan Bayu jadi topik pertengkaran seolah nggak ada habisnya.

Nggak bisa diselamatkan lagi, hubungan mereka pun kandas. Bayu bercerita, kalau putusnya jalinan asmaranya juga gara-gara ia nggak bisa keluar rumah. Jadi setelah pulang ke Jakarta, pacarnya mengajak pergi tapi Bayu nggak bisa menyanggupi karena kondisi  masih PSBB. Saat itulah, Bayu dan sang pacar mengakhiri hubungan.

Senasib dengan kisah Bayu, Jelita (umur 20 tahun) pun harus putus dengan kekasih saat pandemi. Gaga-gara PSBB, Jelita nggak bisa bertemu dengan pacarnya. Karena LDR, mereka pun jarang bertemu. Kalau nggak pacarnya yang menyambangi Jelita ke Yogyakarta, biasanya Jelita yang pulang ke Ngawi. Tapi karena PSBB, Jelita nggak bisa pulang.

“Putus lewat telepon. Pacarku marah karena nggak bisa ketemu. Jadi kalau nggak ketemu, bawaan dia tuh emosi terus.”

Setelah berkali-kali menghadapi konflik soal nggak bisa bertemu, Jelita putus dengan sang pacar. Di masa pademi ini, nggak bisa bertemu pun jadi masalah besar. Bahkan jadi biang putusnya hubungan. Padahal kalau di masa normal, pertemuan bukan masalah. Tapi memang keadaan yang nggak mendukung, Jelita pun berlapang dada ketika putus pun cuma bisa lewat telepon. Bertemu untuk terakhir kalinya sebagai pasangan pun nggak bisa.

Kira-kira apakah SoHip juga punya pengalaman yang sama dengan Bayu dan Jelita? Peluk jauh ya untukmu yang sedang patah hati di masa pandemi ini. Semoga lekas lukamu lekas pulih~

Kaleidoskop Patah Hati merupakan tulisan berseries Hipwee tentang perjalanan patah hati selama pandemi. Ikuti kisah-kisah patah hati lainnya melalui pranala berikut ini ya!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Editor

Not that millennial in digital era.

CLOSE