Selain Sabar, Ini 7 Alasan Kamu Bertahan Sama Cowokmu Meski Cueknya Kebangetan

Alasan bertahan dengan cowok cuek

Kalau jadi kamu, udah aku tinggalin tuh cowokmu yang sekarang. Cueknya amit-amit!

Advertisement

Kata teman-temanmu, kamu terlihat seperti masih sendiri. Padahal tahun ini kamu akan merayakan hari jadi yang ke-3 dengan cowokmu. Tiga tahun bersama bukanlah waktu yang singkat. Tiga tahun menjalani hubungan dengan dia yang cueknya tingkat dewa membuatmu punya predikat baru, Si Sabar dan Setia.

Menurut tamen-temanmu, kamu memang orangnya sabar. Pantes aja bisa sampai 3 tahun sama dia. Kamu sabar gitu orangnya, kata mereka. Padahal mereka tidak tahu saja, sabar bukanlah satu-satunya alasan kamu bertahan. Ada banyak hal yang akhirnya buatmu memutuskan untuk bertahan dan melanjutkan hubungan ini, meski cueknya setengah mati.

1. Meski cuek, masih ada sifat-sifat lainnya yang selalu buatmu jatuh hati tiap harinya

Cuek sih, tapi sifat lainnya buatmu jatuh cinta via dylandsara.com

Dia memang cuek. Jarang membalas pesan, atau kalau dibalas, hanya singkat-singkat. Kalau lagi benar-benar sibuk, dia bahkan lupa untuk memberimu kabar. Tapi sifat cueknya ini belum ada apa-apanya jika disbanding sifat lain yang buatmu tiap hari jatuh cinta. Seperti meskipun dia suka lupa memberi kabar, begitu ingat, dia akan segera menelepon untuk meredakan kepanikanmu. Dia orangnya juga tak gengsi untuk minta maaf duluan kalau melakuan kesalahan. Kamu merasa di mana lagi menemukan cowok dengan sifat seperti ini, meski cuek sekali.

Advertisement

2. Bagimu tak apa pesanmu lebih banyak dianggurin olehnya. Sebab yang terpenting, dia akan selalu ada saat kamu membutuhkannya

Dia cuek, tapi selalu ada saat kamu benar-benar membutuhkannya via dylanmhowell.com

Perihal pesan menurutmu adalah sebagian kecil dari komunikasi kalian. Masih ada sambungan telepon bahkan pertemuan yang selalu dia usahakan. Bagimu, tak apa jika pesanmu lebih banyak tak ditanggapi dan hanya dibaca olehnya, yang penting dia selalu ada saat kamu benar-benar membutuhkannya. Bahkan kadang dia sampai mengesampingkan kesibukannya saat kamu benar-benar membutuhkan hadirnya di sisi.

3. Kamu percaya kalau dia punya seribu cara untuk mengungkapkan perhatian dan rasa cinta. Tapi romantis dan mengumbar kata-kata manis jelas tak masuk di dalamnya

Dia cuek, tapi punya cara lain untuk mengungkapkan cintanya via dylanmhowell.com

Sebelumnya kamu pernah menjalin hubungan dengan cowok yang romantis sekali. Segala bentuk perhatian dia berikan. Tapi di situlah kamu merasa jenuh dan nggak nyaman. Lain halnya dengan cowokmu yang sekarang. Dia memang jarang sekali mengucapkan kalimat romantis, apalagi gombalan. Tapi kamu yakin dia punya cara tersendiri untuk mengungkapkan perhatian dan rasa cintanya. Seperti dengan setia mendengarkan curhatanmu sembari mengerjakan tugas presentasinya.

4. Dia yang cuek ini membebaskanmu untuk berkembang. Tiap jam harus laporan? Duh, nggak akan dia lakukan

Advertisement

Dia memang cuek, tapi tak mengekang via dylanmhowell.com

Beberapa pasangan menerapkan wajib lapor dengan pasangan. Mau kemana, bersama siapa, sampai rencana mau ngapain ke depannya. Dalihnya, biar tahu kegiatan pacar meskipun berjauhan. Tapi buatmu, hal itu sama saja dengan mengekang. Beruntung kamu mendapatkan cowok yang nggak suka lapor-lapor seperti itu. Cukup satu pesan, udah. Rasa saling percaya menjadi bekal kalian untuk kembali melanjutkan kegiatan masing-masing.

Pacaran dengannya yang cuek ini bukannya menambah beban. Justru dengan dia yang nggak rewel minta lapor-lapor ini, buatmu lebih berkembang.

5. Cueknya memang buatmu mengelus dada. Tapi kamu langsung luluh saat melihat dia begitu hormat memperlakukan ibunya

Dia memang cuek tapi melihatnya memperlakukan ibu, buatmu makin jatuh cinta via dylanmhowell.com

Kata orang, lihatlah bagaimana cowok memperlakukan ibunya. Maka kamu akan melihat sebenar-benar sifatnya.

Saat kamu diajak berkunjung ke rumahnya, cowokmu tak secuek biasanya. Dia begitu hangat menyambutmu dan memperkenalkanmu dengan ibunya. Dari sorot matanya kamu bisa melihat bahwa dia begitu menghormati ibunya. Lewat gestur kecil turut memegangi tangan sang ibu ketika kesusahan naik tangga juga kamu sadar, cowok cuek ini rugi kalau kamu lepaskan. Rasa hormat dan sayangnya kepada ibunya bisa kamu refleksikan, bagaimana dia akan memperlakukannya di masa depan.

6. Bersamanya, kamu sadar bahwa mencintai bukan sekedar membalas semua pesan. Tapi komitmen untuk terus mengenggam tanganmu erat-erat

Dia memang cuek, tapi komitmennya bisa kamu pegang via dylanmhowell.com

Sebelum pacaran dengannya, kamu hanya melihat sebuah hubungan dengan dangkal. Pacaran itu harus rutin membalas pesan pacar tiap jam. Harus bilang sayang-sayang tiap bertemu. Bahkan yang ekstrim lagi kamu sempat berpikir bahwa cowok itu harus mau antar jemput sebagai bentuk perhatian. Bersamanya, matamu dibuka lebar-lebar. Sebuah hubungan harusnya tak dipandang serendah itu. Bersamanya kamu jadi sadar, tak perlu rutin membalas pesan asalkan komitmen untuk saling menjaga terus digenggam erat.

7. Ada satu hal lagi yang buatmu susah melepaskannya. Kamu merasa udah klik dengan cowok ini meskipun cueknya setengah mati

Dia memang cuek, tapi kalau kalian udah klik orang lain bisa apa? via dylanmhowell.com

Dengan cowok ini kamu memang kesabarannya diuji hampir setiap hari. Tapi dengan cowok ini juga, kamu merasa hatimu bilang, “ini nih, cowok yang selama ini aku butuhkan untuk menggenapkan!”. Ke-klik-an ini anehnya tak bisa kamu dapatkan dari hubunganmu yang sebelumnya. Dengan cowok romantis dan loyal perhatian yang dulu pernah bersama pun, kamu belum bisa merasa klik dan yakin untuk mantap bersamanya.

Memilih bertahan dengan cowokmu yang cuek ini bukan hanya karena sabarmu luas. Tapi juga karena ada banyak hal baik yang dimiliki cowokmu sebagai seorang pribadi. Bagimu, cuek sekali bukan berarti dia tak cinta. Dia hanya punya segudang cara lain yang belum pernah kamu rasai sebelumnya. Selamat melanjutkan perjuangan dengan dia yang cueknya kebangetan! Percayalah bahwa di setiap kekurangan orang, pasti ada hal baik yang tersimpan di dalam.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Not that millennial in digital era.

CLOSE