Tentang Standar Bahagia yang Semakin Mengerdil, Selepas Saling Mengucap Janji Suci

Dulu, untuk bisa bahagia bersama dia, seakan kamu butuh banyak komponen pembentuknya. Kebersamaan kamu dan dia saja, nyatanya tak cukup untuk membawa tawa di setiap harinya. Ada banyak variabel yang kamu butuhkan dalam hubungan, hanya untuk membuat hati tetap terasa hangat.

Advertisement

Dulu, bahagia bagimu adalah saat dia mengajak pergi berkencan setiap akhir pekan. Dia yang mau repot membawakan makanan favoritmu saat flu menyerang. Bahagiamu yang dulu juga adalah saat dia memanjakanmu dengan beragam hadiah, yang kadang tak terlalu kamu butuhkan. Serta dia yang secara berkala mengajakmu berlibur ke luar kota dengan alasan untuk menghilangkan penat. Kebahagiaanmu dulu adalah tentang bagaimana kebutuhan fisik bisa terpenuhi.

Semua orang bisa jadi pernah atau masih berada pada fase itu. Tapi seiring berjalannya waktu dan berkembangnya hubunganmu dari yang hanya sebatas pacaran lalu menjadi pernikahan, standar bahagia entah mengapa mulai berbeda. Kini, rasanya kamu tak lagi perlu banyak hal untuk merasa bahagia.

Membuka mata dan menatap ada dia di sisi, cukup jadi modal semangat untuk memulai hari. Bahagia kini bisa sesederhana ini

Selalu ada dia saat membuka mata

Selalu ada dia saat membuka mata via sarakbyrne.com

Sejak sah dinyatakan sebagai suami istri, kamu tak perlu kebingungan lagi menanti kabar darinya. Uring-uringan karena dia tak kunjung ada kabar selepas jam kerja tak lagi terjadi. Sebaliknya, setelah menikah justru frekuensi berpisah yang kini semakin jarang terjadi.

Advertisement

Ucapan selamat pagi yang dulunya hanya kamu dapatkan dari emoticon aplikasi chatting, kini tergantikan dengan pelukan dan kecupan hangat, sesaat setelah kalian membuka mata di ranjang yang sama. Kamu yang dulunya terburu-buru lompat dari tempat tidur demi mencari handphone untuk menghubungi dia agar tahu kabarnya setiap pagi, kini tergantikan dengan pillow talk kilat di pagi hari. Mengorbankan beberapa menit lebih lama untuk menatap dalam matanya, memeluk hangat tubuhnya, dan mengecup lembut bibirnya.

Tiba-tiba kamu merasa menyesal pernah mengupayakan banyak hal untuk bahagia. Setelah kamu tahu ternyata bahagia bisa sesederhana ini.

Bukan lagi pergi ke bioskop setiap akhir pekan. Percakapan dalam di setiap senja, justru yang membuat hati berdesir hangat

Advertisement
Percakapan dalam yang membuat hati hangat

Percakapan dalam yang membuat hati hangat via dylandsara.com

Setelah menikah, bukan lagi masanya merencanakan kencan di setiap akhir pekan. Kini kalian rela menyisihkan budget kencan untuk tabungan KPR. Kalian memilih menghabiskan akhir pekan dengan maraton film di rumah dibandingkan ke bioskop, demi tidak mengontrak rumah terus-terusan. Prioritas utama kalian sekarang adalah memastikan rekening tabungan bisa terisi dengan rutin setiap bulannya.

Namun meski kencan di luar tak lagi dilakukan sesering dulu, kalian sama sekali tidak merasa kehilangan quality time. Semua tergantikan dengan percakapan dalam setiap senja yang ternyata bisa membuat hati berdesir hangat berkali-kali lipat. Kini kamu dan dia seperti punya banyak waktu untuk melebur jadi satu, lewat percakapan yang kalian ciptakan setiap pulang kerja. Mendengar tawa renyahnya di sela-sela obrolan ampuh meluruhkan lelah dan penat yang kamu rasakan.

Pernikahan akan mengajarkanmu soal ketangguhan. Bahagia juga tentang dia yang mengajakmu tertawa saat dunia sedang bercanda

Ada dia yang mengajakmu tertawa saat dunia sedang bercanda

Ada dia yang mengajakmu tertawa saat dunia sedang bercanda via dylandsara.com

Berbicara mengenai hubungan, terlebih tentang pernikahan, sepertinya masalah tidak akan pernah pergi. Selalu bisa datang kapan saja tanpa permisi. Dan ketika hal itu tiba, dunia terasa tidak lagi bersahabat serta mempermainkanmu tanpa ampun.

Namun selama ada dia yang tetap mengajakmu tertawa saat dunia sedang bercanda, kamu wajib tenang. Meski masalah tak serta merta hilang begitu saja, setidaknya kamu masih bisa menemukan rengkuh setiap kali kamu butuh. Atau bahu yang selalu tersedia untuk kamu bersandar, ketika beban masalah membuatmu payah. Kalian menjadi pribadi yang saling menenangkan, bahkan ketika masalah datang dengan bertubi-tubi. Karena kamu dan dia percaya, bisa melewatinya sekarang berarti akan ada kekuatan baru untuk melewati masalah lainnya.

Kehidupan setelah pernikahan jelas mengajarkanmu soal ketangguhan. Membuat kamu dan dia terus menegakkan kepala, meski badai besar menyerang.

Pada akhirnya kamu dan dia sadar bahwa bahagia bukan lagi soal materi. Lebih dari itu, bahagia adalah soal pendampingan tanpa henti

Bahagia adalah pendampingan tanpa henti

Bahagia adalah pendampingan tanpa henti via www.logancoleblog.com

Kini kamu dan dia tersadar, kebahagiaan bukan cuma soal materi yang bisa terpenuhi dengan rutin. Namun ada juga hal-hal tak kasat mata dan sulit dijelaskan yang mampu mendatangkan kebahagiaan. Bukan soal rumah sebesar apa yang kalian miliki atau mobil seri terbaru apa yang mampu kalian beli. Kadang kebahagiaan diciptakan cukup dengan keberadaannya yang terus ada di sisi dalam apapun kondisi.

Pendampingan yang tanpa henti ini, akan selalu menjadi harta berharga yang kamu dan dia jaga sampai kapanpun. Meski orang lain banyak memiliki formula berbeda untuk bahagia, kalian tetap tak tergoyahkan untuk menyamakan standar dengan bahagia milik orang lain. Kalian sudah menentukan jalan kalian sendiri untuk bahagia. Dan tak ada yang bisa menandingi selain kehadirannya di sisimu.

Kalau begitu, kenapa tidak menikmati bahagia yang sebenarnya sangat sederhana ini?

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

seorang istri yang menanti kelahiran buah hati ❤

CLOSE