Terima Kasih Telah Memberikan Penolakan. Aku Akan Mulai Menata Hati Ini, Perlahan

Karena jatuh hati adalah hak yang mutlak dirasakan oleh setiap insan di semesta yang tak bisa diprediksi ini. Pun
aku, yang sudah memendam bibit-bibit rasa kagum sejak beberapa tahun yang lalu. Tenang, tak ada harapan lainnya yang ingin digapai oleh perasaan ini. Malahan, kuda-kuda untuk bertahan dan menampik rasa sudah lebih dulu dilakukan.

Advertisement

Anggap saja ini adalah sebuah cinta sepihak yang bertepuk sebelah tangan. Memang benar adanya, kok. Kegagagalan yang keberapa, sudah tak bisa kuingat. Label PHP tak akan kusematkan padamu yang pada akhirnya memberikan penolakan atas perasaan ini. Malahan, terima kasih-lah yang akan disampaikan tanpa henti di sini.

Berbicara mengenai perasaan, semua akan berubah jadi egois. Tak disangkal, aku pernah menginginkan harapan manis

Tetiba jadi egois...

Tiba-tiba jadi egois… via www.cnnturk.com

Orang baik hati yang rela menomorduakan kepentingannya demi orang lain pun akan berubah menjadi egois pada masanya. Terlebih lagi jika sudah ada sangkut pautnya mengenai perkara perasaan. Harapan indah yang ingin digapai di masa depan berdua hingga rambut memutih, tak pernah absen dalam anganku.

Pun mengenai bibit kekaguman yang sudah terpupuk dengan sempurna di lubuk hati. Apa salah kalau ada hal indah yang terbesit di angan tentang kita yang memang masih terdefinisikan sebagai aku dan kamu ini? Yah, tak terlalu jauh kok. Sesederhana membayangkan bisa bersandar sejenak di bahumu saja, tak lebih.

Advertisement

Kenyataan ternyata tak seindah angan, lalu menampar dengan kerasnya. Saat penolakan itu datang

Diam pertanda aku sedang menata hati

Diam pertanda aku sedang menata hati via www.quoteslike.com

Baru mendapat bayangan untuk bisa bersanding berdua sebentar, ternyata kenyataan mulai mengambil alih. Ketika perasaan kagum ini sedang subur-suburnya, kamu datang dan buatku kembali terdiam lagi. Alih-alih memberi balasan perasaan yang kusemogakan, kalimat yang menjurus pada penolakanlah yang kudengar.

Jelas sekali, sampai aku merasa tak perlu bertanya lagi apa alasannya. Berharap apa yang kudengar adalah salah. Oh, ternyata perasaanku mendapatkan penolakan. Begini ya rasanya ketika harapan indah sirna dalam sekejap mata. Saat itu yang kubutuhkan adalah jarak yang buatku tak bisa melihat matamu secara langsung. Aku perlu waktu untuk menerima kenyataan ini.

Terima kasih atas penolakanmu. Arah yang harus kulalui sudah jelas sekarang, menghapus perasaan padamu

Advertisement
Kemana dan bersama siapa

Kemana dan bersama siapa via www.unosantafe.com.ar

Atas kemauan baik untuk mengungkap apa yang kamu rasa, terima kasih banyak. Memang, mendengar penolakan ini secara langsung darimu tak sepenuhnya menyenangkan. Paling tidak, kini aku tahu kemana perasaan harus kubawa. Benar-benar jelas bahwa tidak bisa berhenti di kamu.

Supaya hati ini lebih siap dan tahan banting, lebih baik dari sekarang aku hapus harapan untuk bisa bersamamu. Aku tak akan berharap apa-apa lagi. Karena cara ini membantuku untuk lebih cepat dalam mengikhlaskan.

Menata hati kembali ke kondisi asalnya tanpamu, kujalani perlahan tanpa ragu

Menata diri dan menyiapkan pikiran

Menata diri dan menyiapkan pikiran via enyu-iso.hatenablog.com

Tak ada yang tahu pasti resep terbaik agar bisa dengan sempurna menghapus embel-embel perasaan ini dari seseorang. Pun untuk menata kembali hati ini ke kondisi asalnya–tanpa ada kamu pun rasa kagum yang terlalu pamrih, butuh waktu. Aku pun tak bisa memberi perkiraan kapan bisa benar-benar tuntas. Menata hati itu tak semudah seperti menghabiskan waktu sore hari dengan teh hangat dan cake cokelat.

Paling tidak, dengan tak memiliki kesempatan bertatap muka denganmu bisa jadi jalan pintas untuk meluruhkan perasaan ini. Maaf, sudah membawa-bawa kamu ke lubang perasaan ini. Tapi perlahan, aku sedang berproses untuk sepenuhnya menghilangkanmu dari pikiran.

Tenang, bagiku kamu bukan pemberi harapan palsu. Justru kamu penolak harapan paling realistis.

Tenang....

Tenang…. via www.galactic-squid.com

Ketika banyak yang merasakan sakit hati atas penolakan perasaan yang akhirnya menjadi sepihak ini, aku tak akan
mengecapmu sebagai PHP atau pemberi harapan palsu. Kebaikan yang selama ini telah melewati proses salah arti bukan salahmu. Tapi aku. Memang pada nyatanya, kamu hanya bersikap baik seperti yang diharapkan banyak orang. Maaf, ya sekali lagi.

Sebaliknya, kamu adalah penolak harapan paling realistis. Lebih baik begini, agar aku tak terlalu lama memendam perasaan yang tak berbalas ini. Meski menyedihkan, tetapi paling tidak aku telah mendapat kepastian.

Semoga proses penyembuhan goresan ini bisa sempurna hasilnya. Mumpung belum lama dan menorehkan bekas luka

:)

aku jalani proses ini dengan tabah via www.iandealbuquerque.com.br

Tak bisa menampik, mendapatkan penolakan akan memberikan goresan di hati. Tak terlihat, tapi sukses buatku terdiam saat mengingatnya.

Karena sakit adalah proses menuju kesembuhan.

Aku berharap semoga proses penyembuhan ini tak memakan waktu lama. Diam-diam ada rasa syukur yang aku panjatkan, karena rasa ini belum berkembang terlalu lama. Sehingga belum sampai menorehkan bekas luka. Rasa sakit ini aku terima dengan ikhlas, karena ini artinya aku jadi tahu apa itu bahagia.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Ketika seduhan hangat teh bertemu dengan quotes yang menyayat kalbu, tunggu di tempat absurd itu.

CLOSE