Segala hal yang berkaitan dengan Bahasa Jawa pasti menarik buat dibahas, termasuk quotes dan dagelan-dagelannya. Mereka yang belum begitu fasih berbahasa Jawa pun selalu ikut tertawa geli tiap kali mendengar atau melihat dagelan Jawa. Hahahaha, abis pengucapannya juga lucu sih, ya?
Nah, ini nih kumpulan quotes dan dagelan Jawa yang bisa membuatmu lebih bersemangat menyambut 2019. Siapin tisu karena kamu bisa tertawa sampai nangis!
ADVERTISEMENTS
1. Manusia memang tempatnya salah, jadi jangan sok paling benar, ya…
sok iya lo! via https://ktawa.com
“Kamu ini manusia atau kalkulator? Kok nggak pernah mau salah?”
ADVERTISEMENTS
2. Banyak sih kasus begini. Nusuk dari belakang demi eksistensi :")
dasar! via https://ktawa.com
“Di depan jadi teman, di belakang malah kepo-kepo istri orang!”
ADVERTISEMENTS
3. Antara air mata dan ingus yang saling berkompetisi…
hehe via https://ktawa.com
“Kayaknya aku harus nangis deh, tapi kok malu ya kalau ingusku sampai keluar…”
ADVERTISEMENTS
4. Orang Jawa emang jos!
jos via https://ktawa.com
“Orang Jawa memang jos. Bensin jadi bengsin, coklat jadi soklat, sayur jadi jangan, mobil jadi montor, hutang jadi lupa…”
ADVERTISEMENTS
5. Kadang emang gitu, banyak orang yang mencampuri urusan kita. Yang sabar, ya…
diam! via https://ktawa.com
“Kadang kita yang menjalani tenang-tenang saja, tapi mereka malah yang banyak bicara!”
ADVERTISEMENTS
6. Nggak semua yang kita inginkan sesuai harapan di awal. Kuncinya cuma satu, COBA LAGI!
TRY AGAIN! via https://ktawa.com
“Mencintaimu ibarat menyiasati layang-layang yang putus. Sudah blusukan, mengarungi sungai, jungkir balik di sawah, tersandung batu, eh akhirnya cuma nyangkut di pohon kelapa!”
7. Ini tentang mencintai dengan hati, bukan yang lain. Uh, sweet!
sweet via https://ktawa.com
“Jangan mencintai karena rupa, karena akhirnya bisa menua. Jangan mencintai karena harta, karena semua akan sia-sia. Jangan mencintai karena pangkat, karena bisa saja nanti dipecat. Cintailah dengan hati, yang akan bertahan sampai mati…”
8. Jangan jadi kayak pohon pisang ah!
huhuhu via https://ktawa.com
“Hidupmu mirip pohon pisang. Punya jantung, tapi nggak punya hati!”
9. Kalau gini jadi ingat akhirat, ya?
ingat mati via https://ktawa.com
“Secantik-cantiknya kamu, seganteng-gantengnya kamu, sekaya-kayanya kamu atau setinggi apapun pangkatmu, kalau sudah jadi seperti ini apa yang bisa kamu banggakan?”
10. Ya beginilah hidup…
lucu deh via https://ktawa.com
“Yang namanya hidup pasti banyak cobaan. Kalau mau yang banyak saweran, itu namanya dangdutan!”
11. Kenapa ya dunia ini nggak adil, guys?
huftttt via https://ktawa.com
“Kenapa yang modus dipercaya, sedangkan yang tulus malah dibikin kecewa?”
12. Jangan, ya…
don't judge me! via https://ktawa.com
“Jangan pernah nilai saya hanya bermodal 'katanya'…”
sok iya lo! via https://ktawa.com
“Kamu ini manusia atau kalkulator? Kok nggak pernah mau salah?”
ADVERTISEMENTS
dasar! via https://ktawa.com
“Di depan jadi teman, di belakang malah kepo-kepo istri orang!”
ADVERTISEMENTS
3. Antara air mata dan ingus yang saling berkompetisi…
hehe via https://ktawa.com
“Kayaknya aku harus nangis deh, tapi kok malu ya kalau ingusku sampai keluar…”
ADVERTISEMENTS
4. Orang Jawa emang jos!
jos via https://ktawa.com
“Orang Jawa memang jos. Bensin jadi bengsin, coklat jadi soklat, sayur jadi jangan, mobil jadi montor, hutang jadi lupa…”
ADVERTISEMENTS
5. Kadang emang gitu, banyak orang yang mencampuri urusan kita. Yang sabar, ya…
diam! via https://ktawa.com
“Kadang kita yang menjalani tenang-tenang saja, tapi mereka malah yang banyak bicara!”
ADVERTISEMENTS
6. Nggak semua yang kita inginkan sesuai harapan di awal. Kuncinya cuma satu, COBA LAGI!
TRY AGAIN! via https://ktawa.com
“Mencintaimu ibarat menyiasati layang-layang yang putus. Sudah blusukan, mengarungi sungai, jungkir balik di sawah, tersandung batu, eh akhirnya cuma nyangkut di pohon kelapa!”
7. Ini tentang mencintai dengan hati, bukan yang lain. Uh, sweet!
sweet via https://ktawa.com
“Jangan mencintai karena rupa, karena akhirnya bisa menua. Jangan mencintai karena harta, karena semua akan sia-sia. Jangan mencintai karena pangkat, karena bisa saja nanti dipecat. Cintailah dengan hati, yang akan bertahan sampai mati…”
8. Jangan jadi kayak pohon pisang ah!
huhuhu via https://ktawa.com
“Hidupmu mirip pohon pisang. Punya jantung, tapi nggak punya hati!”
9. Kalau gini jadi ingat akhirat, ya?
ingat mati via https://ktawa.com
“Secantik-cantiknya kamu, seganteng-gantengnya kamu, sekaya-kayanya kamu atau setinggi apapun pangkatmu, kalau sudah jadi seperti ini apa yang bisa kamu banggakan?”
10. Ya beginilah hidup…
lucu deh via https://ktawa.com
“Yang namanya hidup pasti banyak cobaan. Kalau mau yang banyak saweran, itu namanya dangdutan!”
11. Kenapa ya dunia ini nggak adil, guys?
huftttt via https://ktawa.com
“Kenapa yang modus dipercaya, sedangkan yang tulus malah dibikin kecewa?”
12. Jangan, ya…
don't judge me! via https://ktawa.com
“Jangan pernah nilai saya hanya bermodal 'katanya'…”
hehe via https://ktawa.com
“Kayaknya aku harus nangis deh, tapi kok malu ya kalau ingusku sampai keluar…”
ADVERTISEMENTS
jos via https://ktawa.com
“Orang Jawa memang jos. Bensin jadi bengsin, coklat jadi soklat, sayur jadi jangan, mobil jadi montor, hutang jadi lupa…”
ADVERTISEMENTS
5. Kadang emang gitu, banyak orang yang mencampuri urusan kita. Yang sabar, ya…
diam! via https://ktawa.com
“Kadang kita yang menjalani tenang-tenang saja, tapi mereka malah yang banyak bicara!”
ADVERTISEMENTS
6. Nggak semua yang kita inginkan sesuai harapan di awal. Kuncinya cuma satu, COBA LAGI!
TRY AGAIN! via https://ktawa.com
“Mencintaimu ibarat menyiasati layang-layang yang putus. Sudah blusukan, mengarungi sungai, jungkir balik di sawah, tersandung batu, eh akhirnya cuma nyangkut di pohon kelapa!”
7. Ini tentang mencintai dengan hati, bukan yang lain. Uh, sweet!
sweet via https://ktawa.com
“Jangan mencintai karena rupa, karena akhirnya bisa menua. Jangan mencintai karena harta, karena semua akan sia-sia. Jangan mencintai karena pangkat, karena bisa saja nanti dipecat. Cintailah dengan hati, yang akan bertahan sampai mati…”
8. Jangan jadi kayak pohon pisang ah!
huhuhu via https://ktawa.com
“Hidupmu mirip pohon pisang. Punya jantung, tapi nggak punya hati!”
9. Kalau gini jadi ingat akhirat, ya?
ingat mati via https://ktawa.com
“Secantik-cantiknya kamu, seganteng-gantengnya kamu, sekaya-kayanya kamu atau setinggi apapun pangkatmu, kalau sudah jadi seperti ini apa yang bisa kamu banggakan?”
10. Ya beginilah hidup…
lucu deh via https://ktawa.com
“Yang namanya hidup pasti banyak cobaan. Kalau mau yang banyak saweran, itu namanya dangdutan!”
11. Kenapa ya dunia ini nggak adil, guys?
huftttt via https://ktawa.com
“Kenapa yang modus dipercaya, sedangkan yang tulus malah dibikin kecewa?”
12. Jangan, ya…
don't judge me! via https://ktawa.com
“Jangan pernah nilai saya hanya bermodal 'katanya'…”
diam! via https://ktawa.com
“Kadang kita yang menjalani tenang-tenang saja, tapi mereka malah yang banyak bicara!”
ADVERTISEMENTS
TRY AGAIN! via https://ktawa.com
“Mencintaimu ibarat menyiasati layang-layang yang putus. Sudah blusukan, mengarungi sungai, jungkir balik di sawah, tersandung batu, eh akhirnya cuma nyangkut di pohon kelapa!”
7. Ini tentang mencintai dengan hati, bukan yang lain. Uh, sweet!
sweet via https://ktawa.com
“Jangan mencintai karena rupa, karena akhirnya bisa menua. Jangan mencintai karena harta, karena semua akan sia-sia. Jangan mencintai karena pangkat, karena bisa saja nanti dipecat. Cintailah dengan hati, yang akan bertahan sampai mati…”
8. Jangan jadi kayak pohon pisang ah!
huhuhu via https://ktawa.com
“Hidupmu mirip pohon pisang. Punya jantung, tapi nggak punya hati!”
9. Kalau gini jadi ingat akhirat, ya?
ingat mati via https://ktawa.com
“Secantik-cantiknya kamu, seganteng-gantengnya kamu, sekaya-kayanya kamu atau setinggi apapun pangkatmu, kalau sudah jadi seperti ini apa yang bisa kamu banggakan?”
10. Ya beginilah hidup…
lucu deh via https://ktawa.com
“Yang namanya hidup pasti banyak cobaan. Kalau mau yang banyak saweran, itu namanya dangdutan!”
11. Kenapa ya dunia ini nggak adil, guys?
huftttt via https://ktawa.com
“Kenapa yang modus dipercaya, sedangkan yang tulus malah dibikin kecewa?”
12. Jangan, ya…
don't judge me! via https://ktawa.com
“Jangan pernah nilai saya hanya bermodal 'katanya'…”
sweet via https://ktawa.com
“Jangan mencintai karena rupa, karena akhirnya bisa menua. Jangan mencintai karena harta, karena semua akan sia-sia. Jangan mencintai karena pangkat, karena bisa saja nanti dipecat. Cintailah dengan hati, yang akan bertahan sampai mati…”
huhuhu via https://ktawa.com
“Hidupmu mirip pohon pisang. Punya jantung, tapi nggak punya hati!”
9. Kalau gini jadi ingat akhirat, ya?
ingat mati via https://ktawa.com
“Secantik-cantiknya kamu, seganteng-gantengnya kamu, sekaya-kayanya kamu atau setinggi apapun pangkatmu, kalau sudah jadi seperti ini apa yang bisa kamu banggakan?”
10. Ya beginilah hidup…
lucu deh via https://ktawa.com
“Yang namanya hidup pasti banyak cobaan. Kalau mau yang banyak saweran, itu namanya dangdutan!”
11. Kenapa ya dunia ini nggak adil, guys?
huftttt via https://ktawa.com
“Kenapa yang modus dipercaya, sedangkan yang tulus malah dibikin kecewa?”
12. Jangan, ya…
don't judge me! via https://ktawa.com
“Jangan pernah nilai saya hanya bermodal 'katanya'…”
ingat mati via https://ktawa.com
“Secantik-cantiknya kamu, seganteng-gantengnya kamu, sekaya-kayanya kamu atau setinggi apapun pangkatmu, kalau sudah jadi seperti ini apa yang bisa kamu banggakan?”
lucu deh via https://ktawa.com
“Yang namanya hidup pasti banyak cobaan. Kalau mau yang banyak saweran, itu namanya dangdutan!”
11. Kenapa ya dunia ini nggak adil, guys?
huftttt via https://ktawa.com
“Kenapa yang modus dipercaya, sedangkan yang tulus malah dibikin kecewa?”
12. Jangan, ya…
don't judge me! via https://ktawa.com
“Jangan pernah nilai saya hanya bermodal 'katanya'…”
huftttt via https://ktawa.com
“Kenapa yang modus dipercaya, sedangkan yang tulus malah dibikin kecewa?”
don't judge me! via https://ktawa.com
“Jangan pernah nilai saya hanya bermodal 'katanya'…”
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”