2 Bocah SD Diculik untuk Jaminan Beras, Begini Upaya Ajari Anak Melawan Penculik!

Anak juga perlu menjaga dirinya sendiri

Beberapa bulan lalu, masyarakat dihebohkan dengan berita penculikan yang datang dari Makassar, Sulawesi Selatan. Menurut keterangan Kepala Kepolisian Sektor Rappocini Komisaris Edhy Supriyadi  (21/11/19), dua bocah berusia 9 tahun, inisial AP dan RD diculik dan dijadikan jaminan pembayaran beras. Hal ini bermula pada saat pemilik toko barang campuran tersebut melapor kepada pihak berwajib. Ia melaporkan bahwa ada dua bocah yang ditinggalkan untuk dijadikan jaminan pembayaran beras sebesar 540 ribu.

Saat dimintai keterangan lebih lanjut, korban mengaku bahwa saat itu mereka, AP dan RD, dicegat oleh seorang pria  yang mengendarai sepeda motor matic ketika mereka hendak pulang ke rumah masing-masing. Pelaku mengancam dan mengiming-imingi korban dengan uang 5 ribu dan ayam goreng agar bersedia ikut dengannya. Dua bocah tak berdaya tersebut akhirnya mengikuti kemauan pelaku. Sampai saat ini, pihak kepolisian belum juga berhasil mengungkap identitas pelaku.

Kejadian ini pastinya membuat orang tua resah akan sang buah hati yang hendak berpergian keluar rumah. Sebab, hal tersebut merupakan celah kesempatan yang tak mungkin dilewatkan oleh pelaku penculikan. Namun, tidak perlu khawatir. Sebagai orang tua seharusnya mampu memberikan pengajaran dan perlindungan ekstra untuk si kecil agar terhindar dari bahaya. Dilansir dari HelloSehat.com, berikut merupakan tips untuk menghindari penculikan anak.

Advertisement

1. Ajari anak untuk selalu waspada

Ilustrasi mengajari anak

Ilustrasi mengajari anak via http://suara.com

Tingkatkan kewaspadaan anak dengan memberikan pengetahuan mengenai orang baik dan jahat, bagian tubuh yang tidak boleh disentuh, dan agar tidak mudah percaya pada orang lain. Ajari anak agar berani untuk menolak ajakan, iming-iming dan pemberian dari orang yang asing. Selain itu, selalu ingatkan anak untuk menjaga informasi pribadi, jangan sembarangan menyebarkan informasi lebih mendalam mengenai diri, atau bahkan data keluarga kepada orang yang baru ditemui.

2. Bangun sistem pertahanan diri anak dengan mengajarinya dasar-dasar bela diri

Ilustrasi karate.

Ilustrasi karate. via https://pixabay.com

Pengajaran bela diri dapat berupa taekwondo, muay thai, karate. Berikan pengajaran bela diri sejak dini kepada anak agar mereka tahu cara untuk menyerang lawan. Jika merasa tidak perlu, setidaknya ajarkan anak teknik dasar untuk memberontak dan melawan penculik. Seperti memukul titik lemah lawan atau berteriak untuk mendapatkan perhatian sekitar. Anak perempuan juga perlu memiliki kemampuan ini ya.

Advertisement

 

3. Beritahu siapa yang bisa dimintai pertolongan

Ilustrasi orang tua dan Anak.

Ilustrasi orang tua dan Anak. via http://mediaindonesia.com

Beritahu anak siapa yang bisa dimintai pertolongan dengan memberikan nomor telepon penting dan keluarga untuk disimpan dalam ponselnya. Jika dalam kondisi tidak memegang ponsel, beritahu anak siapa yang harus ia kunjungi. Orang tersebut bisa warga sekitar, penjaga toko, polisi, satpam, atau pusat informasi.

4. Kerja sama kode khusus

Ilustrasi orang tua mengajari Anak.

Ilustrasi orang tua mengajari Anak. via http://sayangianak.com

Kode khusus merupakan penting untuk menandakan tidak atau sedang bahayanya kondisi anak. Berikan pengajaran kepada anak untuk membuat sebuah kode khusus. Misal, jika ada orang asing yang mengajak pergi, maka sang anak harus berani bertanya seperti, “Jika om adalah pamanku, pasti tahu dong nama lengkap ibuku?” dan pertanyaan lainnya seperti nama peliharaan, atau alamat rumah.

Advertisement

5. Serahkan semuanya kepada Tuhan dengan berdoa

Ilustrasi berdoa.

Ilustrasi berdoa. via http://tirto.id

Terlepas dari keempat tips diatas, berdoa merupakan hal yang wajib dilakukan baik orang tua maupun anak. Lepas kekhawatiran dengan doa. Karena pada dasarnya, Dia yang maha tahu dan pelindung. Jadi, tidak perlu terlalu khawatir dan selalu berserah pada-Nya.

Dengan kelima tips diatas, orang tua dan anak dapat saling bekerja sama untuk melawan penculikan. Kejahatan memang akan selalu ada, tapi dapat dicegah sebelum terjadi. Waspada adalah sikap yang paling penting. Karena bersikap nyaman pada keadaan, justru akan menjadi celah bagi para penjahat.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

CLOSE