5 Bagian Ikan yang Sering Dibuang, tapi Ternyata Punya Gizi yang Baik dan Enak

Daripada dibuang, coba diolah jadi makanan yang enak yuk!

Ikan menjadi salah satu bahan pangan hewani sumber protein tinggi. Mulai dari ikan berukuran kecil sampai besar dan berdaging putih hingga merah menjadi pilihan favorit masyarakat. Beragam jenis ikan, dari air tawar hingga lautan atau biasa disebut seafood, menjadikan ikan memiliki tempat tersendiri di hati penggemarnya.

Bahkan tak hanya diolah menjadi sebuah masakan, bahkan ada pula yang tak ragu mengonsumsinya mentah-mentah yang biasa ditemukan pada menu sushi dan sashimi. Sayangnya, selama ini banyak orang yang mengira bahwa hanya bagian dagingnyalah yang bisa dikonsumsi.

Sementara bagian tubuh yang lain hanya terbuang percuma begitu saja. Padahal 5 bagian tubuh ikan yang luput dari perhatian ini mengandung beberapa nutrisi yang baik untuk kesehatan. Penasaran, apa sajakah itu?

Advertisement

1. Kulit Ikan

Foto oleh Ivan Samkov dari Pexels

Foto oleh Ivan Samkov dari Pexels via https://www.pexels.com

Biasanya kulit ikan menjadi satu kesatuan dengan daging dan ikut dikonsumsi. Sayangnya, untuk ikan berukuran besar dan berkulit tebal seperti tuna atau salmon, kulitnya cenderung menjadi limbah.

Pada umumnya kulit ikan tersebut hanya dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Pada ikan lele, menghasilkan kulit dengan jumlah berkisar 6,37% sampai 7,36% dari keseluruhan berat tubuh.

Advertisement

Kulit ikan nyatanya mengandung protein dan asam lemak omega 3 yang tak kalah dengan bagian tubuh ikan lainnya. Omega 3 ini berperan dalam proses pembentukan jaringan otot dan baik untuk kesehatan jantung.

Sehingga, daripada terbuang percuma dan menjadi hasil sampingan, sebaiknya memanfaatkan kulit ikan menjadi makanan.

Advertisement

Cara mengolah kulit ikan tidak begitu susah, tetapi hindari proses perebusan atau pengukusan. Karena tekstur lembek dan berlendir yang dihasilkan dari proses pemasakan kulit ikan yang salah justru membuatnya tidak menarik untuk dinikmati.

Proses perebusan selama 5 menit pada kulit ikan hanyalah tahapan awal untuk memangkas rantai polisakarida agar kulit tidak mengkerut. Setelah direbus, kulit biasanya dijemur dan digoreng kering hingga menjadi camilan keripik kulit ikan yang lezat.

2. Kulit udang

Foto oleh Dana Tentis dari Pexels

Foto oleh Dana Tentis dari Pexels via https://www.pexels.com

Saat mengonsumsi udang berukuran jumbo, biasanya kita akan mengelupas kulitnya. Sensasi keras dan hambar membuat kulit udang sering menjadi limbah. Padahal kulit udang mengandung kitin yang menjadi bahan baku chitosan. Nutrisi pada kulit udang mampu menurunkan kolesterol tinggi dan melawan risiko obesitas.

Untuk teknik mengolah kulit udang sebaiknya digoreng crispy agar lebih nikmat saat dikonsumsi. Kulit, ekor, dan kepala udang juga bisa direbus agar menghasilkan kaldu yang gurih.

Bahkan kulit udang juga bisa dijadikan campuran kerupuk ataupun bakso udang. Jadi, sebenarnya semua bagian tubuh udang sangat enak untuk dimakan apabila proses memasaknya tepat.

3. Tulang ikan

Foto oleh Skitterphoto dari Pexels

Foto oleh Skitterphoto dari Pexels via https://www.pexels.com

Kandungan gizi tulang ikan didominasi oleh kalsium dan diikuti oleh protein, fosfor, zat besi, serta mineral. Seperti yang diketahui bersama, kalsium sangat berperan menentukan kekuatan tulang dan gigi manusia.

Pada manusia, kebutuhan kalsium tubuh sekitar 1,5-2 %. Sehingga keberadaan kalsium sangatlah penting bagi kesehatan dan pertumbuhan. Tulang ikan bisa langsung dikonsumsi seperti pada ikan kaleng yang mengalami proses pemasakan bersuhu dan bertekanan tinggi.

Pada beberapa jenis ikan pari yang tidak terancam punah, tulang rawannya begitu nikmat untuk dimakan dengan sensasi kriuk-kriuk ketika digigit. Di tingkat rumah tangga, tulang ikan bisa dimanfaatkan dengan teknik pemasakan yang tepat, salah satunya ialah dengan di presto.

Tulang ikan bisa direbus untuk dimanfaatkan kaldunya, dibuat menjadi sup ataupun campuran kerupuk dan keripik tulang ikan.

4. Sirip ikan

Foto oleh Karolina Grabowska dari Pexels

Foto oleh Karolina Grabowska dari Pexels via https://www.pexels.com

Sirip ikan menyumbang 4,55-4,8% dari jumlah total berat tubuh. Bagian sirip ikan meliputi sirip dorsal yang berada di punggung, sirip pektoral yang berada di bagian perut, sirip anal di dekat ekor, dan sirip ekor.

Sirip ikan cenderung dihindari sebab keras atau menusuk di gusi. Padahal sirip ikan menghasilkan rasa gurih. Sirip ikan yang digoreng kering ataupun dengan tepung rasanya renyah dan membuat ketagihan. Namun jangan tergoda untuk mengonsumsi sirip ikan hiu.

Konsumsi sirip ikan pada jenis ikan konsumsi saja, ya. Selain dilindungi, manfaat membuat awet muda pada sirip ikan hiu hanyalah mitos belaka. Sesungguhnya sirip ikan hiu mengandung merkuri tinggi dan logam berat lainnya yang bisa menyebabkan penurunan fungsi otak hingga alzheimer.

5. Kepala ikan

Foto oleh Kindel Media dari Pexels

Foto oleh Kindel Media dari Pexels via https://www.pexels.com

Walaupun sangat populer, tak banyak orang yang mau mengonsumsi bagian kepala ikan. Padahal selain sisa-sisa daging yang menyelip, keberadaan otak ikan sangatlah baik bagi kesehatan.

Otak ikan kaya akan protein, lemak, dan vitamin A. Vitamin A berperan untuk membentuk sistem kekebalan tubuh yang bisa melawan radikal bebas. Kepala ikan cenderung amis karena menyimpan jeroan dan insang. Sehingga lebih baik, gunakan garam atau perasan jeruk nipis untuk menghilangkan baunya yang tidak sedap.

Olahan kepala ikan mudah ditemui dengan beragam resep masakan Nusantara, seperti gulai kepala kakap ataupun kepala kakap bumbu merah. Itulah 5 bagian tubuh ikan yang sering dilupakan, tetapi ternyata mengandung segudang manfaat. Mulai sekarang, jangan ragu ataupun takut untuk memakannya ya. Ayo makan ikan!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Sebutir pasir pantai asal Probolinggo, Jawa Timur

CLOSE