5 Hikmah yang dapat Dipetik dari Rio Haryanto

“Never give up when things aren’t working well.” -Rio Haryanto

Kutipan di atas adalah kata-kata favorit saya darinya, hal tersebut dapat menggambarkan bagaimana sosok dirinya yang sebenarnya. Ia telah menginspirasi saya semenjak pandangan pertama, tahun 2008 silam. Maka, izinkan saya untuk menunjukkan cinta dan turut serta dalam euforia masyarakat Indonesia dengan mempersembahkan tulisan ini.

 <>1. Menebalkan kembali nama Indonesia di dunia olah raga

Sepak bola yang menjadi olah raga favorit bagi mayoritas masyarakat Indonesia namun tak memberikan prestasi yang seberapa. Tim Thomas bulu tangkis Indonesia kemarin baru saja meraih juara. Dan kali ini, dunia balap Indonesia memberikan sumbangsihnya dalam menebalkan tulisan Indonesia di bidang olah raga dengan adanya dia, Rio Haryanto.

<>2. Mandiri secara finansial sedari dulu
Olah raga yang lain kapan mau mandiri juga?

Olah raga yang lain kapan mau mandiri juga? via http://www.rioharyanto.com

Jauh sebelum masyarakat membahas mengenai kemandirian di bidang keolah ragaan Indonesia, Rio Haryanto sudah menerapkan hal tersebut sedari dulu lho. For your information, Rio Haryanto adalah anak seorang pendiri sekaligus pemilik utama sebuah perusahaan buku tulis asli Solo, dan perusahaan tersebut sudah menjadi sponsor tetapnya sejak dia masih balap di gokar kurang lebih dari tahun 1999. So, kalo hari gini masih ada yang ungkit-ungkit tentang Rio Haryanto ke F1 pake uang negara, ga mandiri blablabla, think again!

<>3. Referensi tayangan televisi di akhir pekan
Ayo Dong Tayangin F1 di TV Nasional!

Ayo Dong Tayangin F1 di TV Nasional! via http://images.cnnindonesia.com

Saat ini masyarakat sedang ramai membahas mengenai KPI yang mesensor tayangan tv yang busananya kurang sopan lah, tayangan pria yang menyeupai wanita lah, gambar rokok lah, dll. Daripada dunia pertelevisian dibuat bingung harus menyajikan acara yang seperti apa, mendingan mulai cari peluang deh kalo mau dapet penonton yang banyak. Caranya yakni dengan menayangkan F1. Toh juga F1 biasanya di akhir pekan kok, cuma 2 hari aja, Sabtu dan Minggu. Kita juga kebingungan karena sekarang kualitas acara tv Indonesia menurun drastis, sinetron semua, drama Turki dan India semua. Padahal di akhir pekan, kita merindukan tayangan yang bersifat kekeluargaan nan menghibur namun tidak meninggalkan nilai edukasi. Dengan ditayangkannya F1 di tv nasional, masyarakat kita akan bertambah pengetahuannya di bidang olah raga dan bisa jadi memunculkan referensi pekerjaan bagi para pemuda Indonesia lainnya.

<>4. Inspirasi bagi para pemuda
Dare to Dream and Keep Focus

Dare to Dream and Keep Focus via http://asiankartingyearbook.com

Disaat banyak artis yang terjerat narkoba, prostitusi, tindakan asusila, dan para politisi yang terjerat kasus korupsi dan pembunuhan, sosoknya bagaikan angin segar bagi para pemuda Indonesia yang saat ini mungkin bingung ia harus mengidolakan siapa. Rio Haryanto yang memang ingin menjadi pebalap F1 sejak usia 6 tahun mengajarkan kepada para pemuda bahwa kita harus berani bermimpi dan percaya bahwa kita bisa meraihnya dengan syarat selalu fokus, pantang menyerah, giat berusaha, serta tak lupa berdoa. 

<>5. Jangan di politisasi!
Tolong Jangan Jadikan Dia Sebaga Alat Politik dan Pencitraan

Tolong Jangan Jadikan Dia Sebaga Alat Politik dan Pencitraan via http://ichef-1.bbci.co.uk

Indonesia sedang dalam euforia F1, apalagi saat ini ada seorang putra bangsa yang berlaga disana. Berita tentangnya tak henti-henti sedari pagi hingga pagi lagi. Namun satu hal yang pasti, hal semacam ini akan menjadi tempat yang empuk dan nyaman bagi segelintir orang yang memiliki kepentingan politik. Ya, Rio Haryanto saat ini akan jadi alat yang baik sekali untuk pencitraan, entah itu secara pribadi atau atas nama partai, institusi ataupun organisasi. Jikalau memang ingin mendukungnya, tolong lakukan dengan sepenuh hati seperti kami para Sahabat Rio ini.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

A woman who loves sports

CLOSE