5 Kebiasaan Fatal Pengendara

Berkendara di Jalanan

Pada era kehidupan belakangan, kendaraan seperti sudah menjadi kebutuhan utama masyarakat kita khususnya di negara Indonesia. Hal ini dapat kita temukan di perumahan dan pemukiman penduduk yang mana masyarakat lebih banyak memilih naik kendaraan untuk membeli barang di depan gang daripada berjalan kaki. Masyarakat juga banyak yang menikmati waktu pagi atau sorenya dengan menggunakan kendaraanya ketimbang berjalan kaki.

Kendaraan bermotor sangat menjamur di negara kita mulai dari yang roda dua, roda tiga, bahkan sampai yang roda delapan juga ada. Semakin kesini teknologi kendaraanya pun semakin bagus dan canggih. Namun sayangnya teknologi-teknologi tersebut tidak disertai dengan tata cara dan sopan santun dalam berkendara. Setiap orang merasa kepentingannya lebih penting dari orang lain sehingga banyak hal yang dilakukan hampir-hampir saja mencelakakan pengguna jalan lain bahkan sampai mengambil nyawa pengguna jalan lain.

1. Lampu APILL (Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas)

Trafficlight

Trafficlight via https://batampos.co.id

Banyak orang memakai kendaraan agar lebih cepat sampai tujuan. Kadang kala sifat terburu-buru karena ingin sampai ketempat tujuan tadi dapat merugikan orang lain. Orang lain rugi karna keegoisan pengendara yang terburu-buru tersebut. Salah satunya ialah pelanggaran lampu merah.


  • Pelanggaran paling berat ialah melanggar rambu APILL yang menunjukkan dalam keadaan merah yang berarti berhenti. Hal ini banyak dilakukan oleh pemotor pada umumnya dan mobil sebagian kecil, jika terlihat persimpangan dari arah lain maka pengendara-pengendara ini akan menerobos lampu merah dengan alasan 'sepi' dan ditambah dengan perasaan egois yang ingin mementingkan diri sendiri.

  • Pelanggaran yang sedang adalah, pelanggaran yang dilakukan saat kendaraan didepan antri tetapi kondisi lampu APILL menunjukkan masih hijau. Yah walaupun kondisi ini tidak bisa dibilang melanggar seutuhnya karena memang kondisi lampu dari arah pengendara ini masih menunjukkan hijau yang berarti jalan. Namun, hal ini sangat mengganggu ketertiban dan kenyamanan berlalulintas bagi pengendara dari arah lainnya. Ketika kita mengedepankan keegoisan kita saat lampu hijau namun di jalur yang kita akan jalan ternyata mengantri dan menutup sebagian besar bagian persimpangan jalan tersebut maka ketika lampu diarah kita berubah merah sedangkan dari arah lain sudah hijau maka akan terjadi antri mengantri karena saling menunggu jalan karena smeua merasa hak nya lah untuk jalan karena lampu APILL di tempatnya sudah menandakan hijau.

2. Tanda Stop

Hampir disetiap persimpangan yang tidak ada lampu APILL mempunyai rambu lalu lintas 'STOP'. Namun tidak banyak orang yang mengerti atau bahkan mungkin saja mengerti tapi tidak mengindahkan rambu ini.

Saat kita berada di arah simpang yang memiliki rambu STOP ini maka kita wajib berhenti karena sudah pasti kita berada di jalur yang akan memasuki jalur utama. Jadi sangat fatal ketika kita tidak mengikuti rambu ini namun terus saja jalan tanpa melihat arus jalan utama.

3. Membawa beban berlebih

Kebiasaan yang satu ini cukup membahayakan, membahayakan diri sendiri maupun pengendara lain. Karena dengan membawa beban yang berlebih maka keseimbangan kendaraan bisa saja tidak stabil sehingga dapat berbelok tiba-tiba atau kendaraan oleng dan jatuh. Lagipun saat beban yang dibawa melebihi lebar kendaraan yang dipakai tentu saja akan menghalangi pengendara dalam mengakses kaca spionnya yang notabene sangat dibutuhkan saat berkendara agar dapat menjaga jarak dan merespon dengan keadaan sekitar pengendara.

Dikasus lain, utamanya motor/kendaraan roda dua, yaitu membawa beban berlebih menggunakan bantuan tangan atau bagian tubuh pengemudi sehingga konsentrasi atau bahkan keseimbangan pengendara menjadi sangat terganggu. Contoh kasus misalnya pengendara membawa galon menggunakan tangan kiri dan tangan kanan memegang handle gas motor. Hal ini sangatlah membahayakan karena kendaraan roda dua didesain dengan stang yang dipegang menggunakan kedua tangan sehingga stang dapat seimbang dan kendaraan melaju dengan semestinya.

4. Menggunakan HP dalam berkendara

Berkendara Menggunakan HP

Berkendara Menggunakan HP via http://irawan-dody.blogspot.co.id

Penggunaan HP dalam berkendara sangatlah riskan disebabkan mengganggu konsentrasi pengendara dalam menjalankan kendaraanya dan mengurangi kewaspadaan pengendara terhadap lingkungan disekitarnya. Apalagi tangan yang memegang HP membuat pengendara hanya berpegangan satu tangan pada stang yang dapat menguragi keseimbangan pengendara dalam menjalankan kendaraanya.

Dalam kasus lain lebih berbahaya lagi yaitu pengendara memegang HP saat berkendara tetapi sambil SMS-an. Otomatis konsentrasi dan kewaspadaan pengendara sangatlah menurun dikarenakan melakukan aktivitas yang banyak diwaktu bersamaan (Multi Tasking).

5. Masuk ke jalan tanpa melihat kondisi jalan

Etika Berlalulintas

Etika Berlalulintas via https://www.mpm-motor.co.id

Kesalahan banyak pengendara di jalanan yang lain ialah tidak memperhatikan kondisi/keadaan pada jalur yang akan dimasuki. Contohnya adalah kendaraan yang akan memasuki jalan tetapi tidak memperhatikan ke kanan atau ke arah belakang pada jalurnya, terhadap kendaraan lain yang berjalan di jalur yang akan dimasuki pengendara ini. Hal ini sangatlah fatal karena ketika kendaraan yang sedang berjalan di jalurnya dikagetkan dengan kendaraan dari pinggir jalan yang memasuki jalan tanpa melihat-lihat dan langsung melaju kendaraannya ke arah jalur yang sedang diisi kendaraan lain yang sedang berjalan.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini