5 Kuliner Yahud di Situbondo. Kalian Harus Coba Saat Ke Sini!

Ada setidaknya tiga masakan Indonesia yang populer di mata dunia. Ialah rendang, bakso, dan sate. Cita rasa ketiga masakan itu tak diragukan lagi. Bahkan, tak jarang memperoleh pujian warga dari berbagai negara. Presiden ke-44 Amerika Serikat Barack Obama langsung memesan nasi goreng dan sate ayam dalam kunjungannya ke Indonesia –tepatnya Yogyakarta – pada Juni 2017 silam.

Saking populernya, ketiga masakan itu tak sulit dijumpai di tiap-tiap daerah di Indonesia. Masing-masing daerah di Indonesia tak jarang memiliki makanan khasnya sendiri-sendiri. Tak terkecuali, daerah yang terletak di wilayah tapal kuda di Jawa Timur, Kabupaten Situbondo.

Situbondo salah satunya terkenal dengan Pelabuhan Panarukan yang dimiliki, pelabuhan di ujung timur Jalan Raya Pos Anyer-Panarukan yang dibangun oleh Daendels pada era Belanda. Berikut adalah empat kuliner yahud di Kabupaten Situbondo yang wajib kamu coba jika kamu melewati atau berkunjung ke sana.

1. Soto Situbondo

Advertisement

Salah satu kuliner khas Situbondo ialah Soto Situbondo. Soto Betawi, Soto Lamongan, atau Coto Makassar mungkin jauh lebih populer dibanding soto ini. Namun, Soto Situbondo memiliki ciri khas dibanding soto-soto yang lain.

Ada dua jenis Soto Situbondo, ialah soto ayam dan soto daging. Soto ayam memiliki komposisi kuah yang lebih bening, namun kaya akan bumbu dan rempah-rempah. Begitu pula dengan soto daging. Jadi tunggu apa lagi? Referensi ini bisa jadi pilihan menu kulinermu jika sedang atau melintasi Kabupaten Situbondo.

2. Sate Olean

Sate adalah salah satu kuliner Indonesia yang tak susah dijumpai, tak terkecuali di Situbondo. Di Situbondo, sate legendaris adalah milik Hj Ilmi Mufiddah. Terkenal akan cita rasa sate yang diolah empuk. Rupanya, ada resep khusus yang membuat Sate Olean bertekstur daging yang empuk menggigit.

Advertisement

Bukan hanya soal cara memasak, pemilik rumah makan memiliki kriteria terhadap daging kambing yang akan diolah menjadi sate. Usia kambing dipilih dalam rentan waktu 1-2 tahun. Sebab dalam usia ini, daging masih empuk untuk diolah. Selain itu, pilihan Hj Ilmi jatuh pada kambing yang memiliki kulit berwarna putih tanpa noda.

Selain itu, tentu, pilihan bumbu dan rempah-rempah sudah diwarisi Hj Ilmi turun temurun.

3. Nasi Bukhori

Advertisement

Selain nasi kebuli, sajian khas Arab yang banyak beredar di Indonesia ialah nasi bukhori. Pun nasi ini bisa kamu jumpai di Situbondo tentu dengan citarasa yang berbeda. Ialah nasi bukhori milik H. Badar, pengelola Warung Sate Bang Umar, yang terletak di pasar Panji. Nasi bukhori di Warung Sate Bang Umar ini disajikan khusus di hari Jumat.

Nasi bukhori yang fenomenal di Situbondo ini disajikan bersamaan dengan sepotong daging kambing. Daging kambingnya pun khusus bagian paha atas. Dalam pengolahan nasi bukhori, air rebusan kambing tidak dibuang, melainkan digunakan sebagai campuran menanak nasi bersamaan dengan campuran rempah-rempah.

Menikmati salah satu makanan khas Arab tanpa harus datang ke Arab, mengapa tidak?

4. Bakso Tekwoleh

Bakso Tekwoleh

Bakso Tekwoleh via http://google.co.id

Bakso populer ini berada di daerah Desa Jatibanteng, Kecamatan Besuki, Kabupaten Situbondo. Tekwoleh berasal dari akronim bahasa Jawa nek gak entek digowo mulih yang berarti "Kalau tidak habis bisa dibawa pulang".

Ada tiga ukuran Bakso Tekwoleh. Bakso nomor 3 adalah ukuran bakso paling kecil, yakni dengan diameter sekitar 7cm. Sementara bakso nomor 2 memiliki ukuran diameter sekitar 10cm. Ada tetelan daging dari tulang rusuk yang menambah citarasa bakso. Bakso paling jumbo adalah nomor 1. Bakso ini memiliki diameter sekiar 13cm dengan isi tetelan yang sama namun lebih banyak.

Penamaan Tekwoleh digunakan sebab ukuran bakso nomor 1 merupakan ukuran jumbo, sehingga dibolehkan bagi pelanggan untuk membawa pulang jika tidak habis. Meski demikian, Bakso Tekwoleh nyaris selalu habis dimakan ditempat. Bahkan, karena ukurannya yang besar, bakso ini sering memperoleh sebutan sebagai ‘bakso kepala bayi’ karena ukurannya yang nyaris sebesar kepala bayi.

Karena letaknya yang berada di jalur pantura (pantai utara), bakso ini bisa dinikmati siapapun yang melintas, baik yang akan menuju Probolinggo, Bondowoso, Banyuwangi, maupun yang ingin singgah di Situbondo. Yang tak kalah menarik adalah, bakso ini sering menjadi bawaan wajib TKI yang berada di Malaysia.

5. Istana Lele

Kelezata

Kelezata via http://google.co.id

Depot Istana Lele terletak di Jalan Banyuwangi, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo. Kamu yang akan menuju Bali atau Banyuwangi, wajib mampir ke depot ini. Karena berdasarkan survey pemilik depot, seseorang yang tak menyukai lele pun, jadi berbalik suka karena citarasanya yang menggoda.

Sebelum diolah, lele diletakkan di dalam kolam selama dua hari lamanya dan dibiarkan tidak diberi makan. Ini adalah upaya agar semua kotoran lele hilang sebelum dimasak.

Semua lele di Istana Lele digoreng dan dibakar menggunakan bahan bakar kayu. Bumbu yang digunakan adalah perpaduan antara kunir, kemiri, dan lada. Karena diolah menggunakan bahan bakar kayu, kematangannya pun sempurna. Merata. Tidak ada yang terlalu kering atau kurang matang.

Jadi, tunggu apa lagi? Simpan artikel ini dan buka kembali ketika kamu melintas di Kabupaten Situbondo. Selamat mencoba.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Selalu dalam perjalanan ~

CLOSE