5 Pengusaha Sukses yang Mengingatkan Kita Bahwa Menjadi Entrepreneur Itu Tak Selalu Harus di Usia 20-an

 

Mark Zuckerberg (Facebook), Jack Dorsey (Twitter), dan David Karp (Tumblr), adalah beberapa contoh entrepreneur sukses yang memulai merintis bisnis di usia yang terbilang muda, yakni usia 20-an. Karena popularitas mereka pula, menjadi entrepreneur muda tiba-tiba menjadi sebuah tren tersendiri.

Tak masalah, karena selama tren tersebut adalah tren yang positif, kenapa tidak? Tapi, terkadang tak sedikit dari kita yang menjadi khawatir sendiri tentang sebuah kesuksesan, yang dimana harus segera kita raih di usia 20-an.

Kadang kita yang sudah menginjak usia akhir 20-an menjadi patah arang dan mengubur mimpi untuk menjadi seorang entrpreneur. Yang ada di bayangan kita, kita sudah teralu terlambat untuk merintis sebuah bisnis, karena masa emas dan produktif kita sudah lewat.

Eits, jangan salah. Belum banyak yang tahu kalau ada banyak entrepreneur yang juga sukses ketika mereka baru memulai bisnisnya justru di usia mereka yang sudah senja. Meski sudah lewat masa produktif, nyatanya mereka malah bisa jadi entrepreneur yang “tua-tua keladi” lho!

 <>1. Henry Ford, Mendirikan Perusahaan Ford Motor Company di Usia 40 th.
Henry Ford, pemilik Ford Motor Company.

Henry Ford, pemilik Ford Motor Company. via http://www.kpbs.org

Sebelum mendirikan perusahaan mobil miliknya ini, Henry Ford dulunya adalah serang masinis di Detroit. Di usianya yang sudah 30-an, Ford masih memilih untuk bekerja sebagai kepala masinis.

Tapi sebelum dia bisa menjadi pengusaha sukses, Henry Ford sempat mengalami kebangkrutan, tak tanggung-tanggung, dirinya mengalami bangkrut sampai 5 kali.

Namun hal itu tak membuatnya menyerah, meski pernah berkali-kali gagal, dan usianya sudah tak muda lagi, Henry Ford tetap gigih berusaha hingga akhirnya berhasil mendirikan Ford Motor Company, salah satu perusahaan mobil yang sukses dari Amerika.

<>2. Soichiro Honda, Mendirikan Honda di Usia 42 th.
Soichiro Honda, pendiri Honda.

Soichiro Honda, pendiri Honda. via http://blogs.yahoo.co.jp

Perusahaan motor raksasa dari Jepang ini didirikan oleh Soichiro Honda ketika dirinya sudah memasuki usia 42 tahun. Usia yang tak lagi muda bukan?

Sebelum akhirnya dia bisa mendirikan Honda, Soichiro pernah mengalami kegagalan. Dirinya pernah ditolak menjadi insinyur di Toyota Motor Corporation. Karena itu dirinya menjadi seorang pengangguran selama beberapa waktu.

Di masa menganggurnya itulah Honda melakukan eksperimen sendiri dengan merakit sebuah sepeda yang diberi motor. Lalu setelah itu, Honda mencoba untuk memulai bisnisnya hingga akhirnya perusahaannya bisa berhasil menjadi salah satu perusahaan motor raksasa di dunia.

<>3. Reid Hoffman, Merintis Jejaring Sosial LinkedInd Miliknya di Usia 35 th.
Pendiri LinkedIn, Reid Hoffman.

Pendiri LinkedIn, Reid Hoffman. via http://techcrunch.com

Hoffman memang memiliki ambisi untuk mengubah dunia, namun selepas lulus dari Stanford dirinya belum tahu apa yang harus dilakukan untuk membangun perusahaannya sendiri. Karena itulah dirinya memutuskan untuk bekerja di beberapa perusahaan seperti Fujitsu, Apple eWorld.

Dan pada tahun 1997, Reid Hoffman mendirikan bisnis media sosial SocialNet.com yang bergerak di bidang biro jodoh. Namun sayangnya perusahaan tersebut tidak sukses. Lalu dirinya memutuskan untuk berhenti dan bergabung dengan PayPal.

Pada tahun 2002, ketika Hoffaman berusia 35 tahun, dia mulai membangun LinkedIn dengan merekrut beberapa kawannya di PayPal dan SocialNet. Sekarang LinkedIn telah menjadi jejaring sosial professional pekerja terbesar di dunia!

<>4. Ray Kroc, Mendirikan Bisinis Waralaba Mc Donald Saat Berusia 52 th.
Ray Kroc, tua-tua keladi.

Ray Kroc, tua-tua keladi. via http://www.cnbc.com

Bisa dibilang Ray Kroc adalah pebisnis yang tua-tua keladi – makin tua makin menjadi. Dirinya justru memulai bisnis Mc Donald yang bisa membuatnya menjadi orang kaya raya di usianya yang ke 52 tahun.

Sebelum membeli Mc Donald, Ray Kroc pernah bekerja sebagai sopir ambulans untuk palang merah pada masa Perang Dunia ke II. Setelah itu dia bekerja sebagai salesman gelas kertas, salesman mesin pembuat milkshake, hingga akhirnya bertemu dengan Mc Donald bersaudara yang memiliki sebuah bisnis restoran.

Dari sanalah Ray Kroc menawarkan diri untuk menjadi franchise (terwaralaba) Mc Donald. Meski usianya sudah 52 tahun, dirinya tetap bersemangat untuk memajukan bisnis franchisenya tersebut, bahkan hingga berskala internasional.

<>5. Arianna Huffington, Merintis The Huffington Post Saat Dirinya Berusia 54 th.
Arianna Huffington, pemilik The Huffington Post.

Arianna Huffington, pemilik The Huffington Post. via http://ecodiario.eleconomista.es

Arianna tak hanya cantik, tapi juga sangat cerdas. Dirinya adalah lulusan Cambridge University, dan salah satu jurnalis wanita tersohor, dan saat ini dia telah menjadi direktur utama media online besar di Amerika, The Huffington Post.

Sebelum akhirnya mendirikan The Huffington Post, Arianna Huffington sudah wara-wiri di dunia jurnalistik. Beberapa kali menelurkan buku best seller, dan juga menjadi contributor untuk beberapa media besar versi inggris seperti Vogue, Cosmopolitan, The Daily Mail, dan The Spectator hingga sempat menjajal dunia politik namun tak sukses.

Saat usianya sudah tak lagi muda, dirinya mendapat bantuan investasi besar dari Kenneth Lerer dan keluarganya. Dirinya pun mantap merintis sebuah blog “The Huffington Post”, dan mengajak beberapa kerabatnya yang merupakan beberapa sosok elit sosial di AS. Ambisinya tak sia-sia, akhirnya HuffPost berhasil menjadi salah satu media terkenal di dunia.

 

Mereka adalah orang-orang yang tak kenal yang namanya batasan dalam menggapai ambisi dan impian. Berapapun usia mereka, mereka tetap bisa membuktikan bahwa kesuksesan adalah soal kemauan, bukan umur.

Walaupun di usia 20-an kamu masih belum bisa mewujudkan mimpimu untuk menjadi seorang entrepreneur, jangan patah arang. Jalan masih panjang. Kesempatan akan selalu ada hingga kita semua tutup usia! Semangat!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Cogito Ergo Sum

4 Comments

  1. Fajar El Febru berkata:

    Ini penulisnya kinanti di surabaya ya?