5 Permainan Tradisional yang Bisa Meningkatkan Soft Skill Selama Belajar Daring

Pada (2/9/2020) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim bersama Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian dalam rapat koordinasi (rakor) dengan seluruh kepala daerah, memastikan kebijakan pembelajaran di masa Pandemi Covid-19 terlaksana dengan baik mengutamakan kesehatan dan keselamatan peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, keluarga, dan masyarakat secara umum, serta mempertimbangkan tumbuh kembang peserta didik dan kondisi psikososial dalam upaya pemenuhan layanan pendidikan selama pandemi Covid-19.

Atas kebijakan tersebut, seluruh sektor pendidikan di Indonesia mulai dari Taman Kanak-Kanak sampai Perguruan Tinggi, baik formal dan non-formal dialihkan menjadi daring. Tidak sampai disana, permasalahan lain muncul. Pemenuhan tumbuh kembang dan kondisi psikososial menjadi tantangan baru. Kondisi yang berubah dengan begitu cepat, pembatasan ke banyak akses sosial untuk waktu yang tidak dapat ditentukan lamanya, serta pemberitaan secara terus-menerus, menyebabkan perubahan kesehatan mental. Selain pemulihan mental, pembentukan dan pengembangan soft skill selama pandemi sangat dibutuhkan.

Dilansir dari The Balance Careers, soft skill adalah kemampuan komunikasi, karakteristik, kecerdasan sosial yang melekat, serta kemampuan beradaptasi dengan baik di dalam kehidupan. Keahlian ini menunjukkan bagaimana seseorang dapat berinteraksi dan bersosialisasi dengan orang lain. Soft Skill yang mumpuni dapat membuat mental seseorang lebih baik di masa pandemi.

Sebanyak 68% orang lebih menyukai permainan tradisional karena mampu melatih kekompakkan sekaligus melestarikan budaya. Sedangkan sebanyak 32% orang yang menyukai permainan digital beralasan kemudahan akses, teknologi yang canggih dan difasilitasi oleh keluarga. Ini adalah hasil jajak pendapat Traditional Games Return Community bersama U-Report Indonesia pada 17 November 2017.

3. Ular Naga

ular naga panjangnya, bukan kepalang photo by https://goodnewsfromindonesia.id

ular naga panjangnya, bukan kepalang photo by https://goodnewsfromindonesia.id via https://goodnewsfromindonesia.id

Salah satu daya tarik permainan ini ada dalam dialog yang dilakukan. Dialog yang terjadi dalam bentuk lagu Ular naga panjangnya bukan kepalang, menjalar-jalar selalu riang-kemari. Umpan yang lezat itulah yang dicari, ini dianya yang terperangkap yang dinyanyikan dengan ceria serta antusias.

Praktek permainan ini adalah dengan pembagian tugas dua orang menjadi gerbang, satu orang menjadi induk naga dan yang lainnya menjadi anak-anak naga. Permainan dimulai ketika induk naga dan anak-anaknya berputar melalui gerbang sambil bernyanyi. setiap saat kedua gerbang akan menurunkan tangannya sambil menangkap anak naga, biasanya anak-anak naga akan ketakutan, baru setelahnya gerbang akan menawarkan diri pada anak naga yang baru ditangkapnya.

Bila sudah menjadi anak gerbang, anak itu akan berpegangan pada induknya, begitu terus hingga induk naga tertangkap & permainan dilanjutkan dengan induk naga yang baru. Induk naga yang baru dipilih dari gerbang yang anaknya paling banyak. Permianan Ular Naga melatih budaya antre, keberanian dan ketangkasan.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis