Studio Ghibli memang telah membuka pandangan semua orang bahwa animasi tidak teruntuk anak-anak saja. Ditambah lagi kualitas gambar yang memanjakan mata, film Ghibli sendiri mengambil risiko dengan bercerita bahwa film animasi lain mungkin tidak memiliki kebebasan atau keterampilan yang sama untuk berani menayangkan fantasi semaunya saja. Dan inilah 6 hal yang hanya bisa dilakukan oleh Studio Ghibli!
ADVERTISEMENTS
1. Pengembangan alur cerita yang simpel, namun menakjubkan
Studio Ghibli Collection via https://www.studioghibli.com.au
Studio Ghibli Collection via https://www.studioghibli.com.au
Yah, tidak di setiap film Ghibli sih, namun banyak dari mereka cukup tenang dalam membuat alur cerita, bahkan ketika saat mereka berfantasi. Seperti contoh film Kiki’s Delivery Service dan My Neighbor Totoro, alur cerita membawa pemirsa hanya untuk mengikuti karakter utama untuk berinteraksi dengan dunia fantasi dan hal-hal ajaib di dalamnya.
Datang untuk mempelajari hal-hal tentang dunia fantasi mereka sendiri dan proses berinteraksi terhadap semua karakter di dunia tersebut. Tidak setiap film akan dapat mengambil pendekatan slice of life untuk film mereka dan menjadi sukses pada akhirnya. Studio Ghibli sangat tenang dalam membuat alur ceritanya!
ADVERTISEMENTS
2. Pembangunan hubungan persahabatan yang tidak biasa
Studio Ghibli Collection via https://www.studioghibli.com.au
Studio Ghibli Collection via https://www.studioghibli.com.au
Entah bagaimana, Studio Ghibli telah melakukan sesuatu yang tampaknya cukup mustahil di sebagian besar film kalangan remaja. Dengan jenis kelamin berbeda yang memiliki hubungan, mereka telah berhasil menciptakan persahabatan antara anak laki-laki atau perempuan dengan karakter fantasi di dunia mereka sendiri. Tanpa harus menciptakan romansa di antara mereka, cerita yang disajikan tetap dapat membuat hati galau.
Layaknya Chihiro dan Haku di film Spirited Away, Kiki dan Tombo di film Delivery Service Kiki, dan Ponyo dan Sosuke di film Ponyo. Semua film tersebut membangun hubungan yang menimbulkan pertunjukkan hebat, tentang bagaimana dua karakter dapat memiliki hubungan dekat tanpa romansa.
ADVERTISEMENTS
3. Berani menampilkan pertumpahan darah, untuk membangun cerita
Studio Ghibli Collection via https://www.studioghibli.com.au
Studio Ghibli Collection via https://www.studioghibli.com.au
Tentu tidak semua film Studio Ghibli dibuat untuk anak-anak, tetapi memang banyak di antaranya. Mereka bahkan mendistribusikan ke Disney, pemimpin dalam animasi anak-anak, terlepas dari konten film kekerasan yang telah mereka buat.
Film-film Ghibli tidak segan-segan mewakili kekerasan di layar, terutama dalam film seperti Princess Mononoke, karena itu penting untuk tema-tema karya mereka dalam pembangunan cerita. Sebagian besar film animasi tidak terlalu terbuka dengan pertumpahan darah, namun Ghibli memang bertujuan untuk membuat sebuah masterpiece untuk menghibur bukan untuk kalangan anak-anak saja.
ADVERTISEMENTS
4. Ending yang membuatmu menjadi ingin menangis
Studio Ghibli Collection via https://www.studioghibli.com.au
Studio Ghibli Collection via https://www.studioghibli.com.au
Film-film Ghibli pada umumnya adalah dongeng, seperti Ponyo atau Spirited Away, tetapi tidak semuanya memiliki akhir seperti yang kita inginkan. Faktanya, banyak dari karya Studio Ghibli yang membuatmu menyiapkan tisu untuk menontonnya. Film The Wind Rises atau bahkan Spirited Away, dianjurkan kamu untuk menyiapkan banyak tisu, dan Grave of the Fireflies yang terkenal karena berakhir dengan tragedi sesuai realita. Film-film ini, yang dikenal sangat imut, menangani tema-tema berat, dan itu terkadang berarti banyak hal tidak menjadi begitu cocok untuk anak-anak, namun sangat membuat hati orang dewasa teriris-iris.
ADVERTISEMENTS
5. Tema lingkungan yang memanjakan mata
Studio Ghibli Collection via https://www.studioghibli.com.au
Studio Ghibli Collection via https://www.studioghibli.com.au
Hayao Miyazaki sangat tertarik dengan hal environment atau gambar alam sekitar. Keasyikan ini terlihat jelas di hampir semua film Ghibli, banyak di antaranya dengan masalah lingkungan yang mencolok. Princess Mononoke secara terbuka tentang perang atas penguasaan tanah dan kehidupan liar yang hidup di luar sana. Spirited Away memperlihatkan cara industri dalam memengaruhi alam. Masalah-masalah ini akan terasa di sebagian film animasi lain, tetapi Ghibli menutup pesan dengan suasana imajinasi fantasi yang membuatnya lebih enak untuk dilihat.
ADVERTISEMENTS
6. Pesan cerita mengenai peperangan
Studio Ghibli Collection via https://www.studioghibli.com.au
Studio Ghibli Collection via https://www.studioghibli.com.au
Tidak hanya dengan masalah alam sekitar, Ghibli tidak ragu-ragu juga dalam menunjukkan pandangannya terhadap perang dan apa yang dilakukan planet ini dan orang-orang yang hidup di dalamnya. Bahkan film-film seperti Nausicaä of the Valley of the Wind seorang putri dari Lembah Angin yang terlibat dalam pertempuran melawan Tolmekia, kerajaan yang mencoba untuk menggunakan senjata kuno untuk memusnahkan sebuah hutan yang dihuni oleh serangga mutan raksasa.
Ghibli yang jarang menjadikan peperangan sebagai elemen utama sebuah cerita, justru membuat pesan-pesan yang sangat indah tentang apa yang dilakukan perang kepada orang-orang, dengan adanya perang membuat orang lain merasa tidak senang.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”