7 Fakta Unik Tentang Kopi yang Selama Ini Belum Kamu Ketahui

Bagi beberapa orang, kopi lebih dari sekadar minuman penghilang rasa kantuk. Tubuh rasanya tidak akan dapat bekerja secara maksimal apabila belum mendapat asupan kopi. Akhirnya, kopi pun menjadi sebuah kebutuhan yang diimbangi dengan kecintaan dari para penikmat setianya.

Terlebih, kini berbagai jenis kedai kopi semakin menjamur di kota-kota besar Indonesia, membuat kopi semakin populer dan menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat modern. Di balik segala hype yang muncul, kopi memiliki banyak fakta unik yang menarik untuk diketahui. Beberapa di antaranya bisa Anda cari tahu di bawah ini.

 <>1. Sempat Dilarang di Beberapa Negara
http://id-blog.zenrooms.com/

http://id-blog.zenrooms.com/ via http://id-blog.zenrooms.com

Melihat betapa normalnya konsumsi kopi pada zaman sekarang, agak susah untuk membayangkan bahwa ternyata dulu konsumsi kopi sempat dilarang di beberapa negara. Pada tahun 1511, kopi pertama kali dilarang di Mekah karena para ulama menganggap bahwa kopi dapat merangsang pikiran-pikiran radikal. Warga di Italia dan Turki juga sempat percaya bahwa kopi merupakan minuman yang menyesatkan. Bahkan, pada abad 17, Raja Murad IV dari Dinasti Ottoman menetapkan hukuman keras bagi warganya yang ketahuan mengonsumsi kopi. Hukuman tersebut berupa pemukulan atau pembuangan ke laut.

<>2. Bukan Kafein, Melainkan Adenosine
http://id-blog.zenrooms.com/

http://id-blog.zenrooms.com/ via http://id-blog.zenrooms.com

Mayoritas orang mengonsumsi kopi karena menganggap bahwa kandungan kafein di dalamnya dapat menghilangkan rasa kantuk. Padahal, bukan kafeinlah yang menjadi penyebab utamanya. Saat melakukan aktivitas, otak akan menjadi aktif dan melepaskan neuron-neuron yang memproduksi adenosine. Secara otomatis, sistem saraf Anda akan memonitor kadar adenosine tersebut. Jika dirasa meningkat, kinerja otak akan menurun, menyebabkan timbulnya kantuk. Namun, karena kafein dari kopi menempel pada reseptor adenosine, otak tidak dapat mendeteksi kadar adenosine sehingga tetap berfungsi secara maksimal.

<>3. Jenis Kopi Paling Populer di Dunia
http://id-blog.zenrooms.com/

http://id-blog.zenrooms.com/ via http://id-blog.zenrooms.com

Jika mengaku sebagai seorang pecinta kopi, Anda tentu tahu jenis kopi apa yang paling populer dikonsumsi di dunia. Tidak, Starbucks bukan termasuk jenis kopi yang dapat menjawab pertanyaan tersebut. Ternyata, dari lebih 50 spesies kopi di seluruh dunia, hanya ada dua jenis kopi yang paling populer digunakan untuk produksi komersil, yakni Arabica dan Robusta. Apabila Arabica memiliki rasa yang lebih kaya dan aroma yang lebih kencang, maka rasa kopi Robusta cenderung lebih ringan dengan level acidity yang relatif rendah. Sedangkan, kopi Arabica mengandung kadar kafein yang 50% lebih sedikit dari Robusta.

<>4. Tidak Semua Negara Bisa Menjadi Produsen Kopi
http://id-blog.zenrooms.com/

http://id-blog.zenrooms.com/ via http://id-blog.zenrooms.com

Saat melakukan traveling, rasanya tidak ada kota yang tidak memiliki kedai kopi, baik dalam bentuk lokal ataupun franchise internasional. Meski begitu, tidak semua negara dapat menjadi produsen kopi karena tanaman kopi hanya dapat tumbuh di daerah tropis. Hal tersebut disebabkan oleh kebutuhan tanaman kopi akan cahaya matahari yang berlimpah agar dapat menghasilkan biji berkualitas. Seperti yang dilansir olehmerdeka.com dari Distractify, umumnya negara-negara penghasil kopi berada di garis khatulistiwa, membentuk garis lingkaran dalam peta yang disebut dengan “sabuk kopi”. Indonesia termasuk dalam salah satu negara pembentuk “sabuk kopi” tersebut. Sedangkan, predikat negara penghasil kopi terbesar dipegang oleh Brasil.

<>5. Kesalahpahaman Tentang Kopi Luwak
http://id-blog.zenrooms.com/

http://id-blog.zenrooms.com/ via http://id-blog.zenrooms.com

Selama ini, kopi luwak sering disebut sebagai biji kopi paling mahal di dunia. Meski memang rasanya lezat dan proses produksinya cenderung unik, sayangnya ada jenis kopi lain yang lebih mahal dari kopi luwak, yakni Black Ivory dari Thailand. Menariknya, baik kopi luwak dan Black Ivory sama-sama berasal dari hewan. Apabila kopi luwak terbuat dari biji kopi yang dicerna oleh enzim pencernaan luwak, maka Black Ivory “diproduksi” dengan enzim pencernaan gajah. Biji kopi Black Ivory memiliki harga USD 1.100 (sekitar 14 juta rupiah) per kg atau USD 50 (sekitar 661 ribu rupiah) per cangkir.

<>6. Tiap Negara Memiliki Cara Menyeduh Kopi Sendiri
http://id-blog.zenrooms.com/

http://id-blog.zenrooms.com/ via http://id-blog.zenrooms.com

Terlepas dari segala tujuan dalam mengonsumsi kopi, setiap orang memiliki cara tersendiri dalam menyeduh kopi favorit mereka. Di Italia, misalnya, orang-orang suka menikmati kopi espresso dengan gula. Berbeda lagi dari orang-orang Mesir yang merupakan penggemar berat dari black coffee murni. Sedangkan, orang-orang Austria menyeduh kopinya dengan tambahan whipped cream. Di Meksiko, orang-orang menambahkan kayu manis pada racikan kopi mereka. Cara paling unik dalam menyeduh kopi mungkin dilakukan oleh orang-orang Maroko, yang suka mencampurkan merica dalam kopi mereka.

<>7. Biji Kopi Tidak Hanya Berwarna Hitam
http://id-blog.zenrooms.com/

http://id-blog.zenrooms.com/ via http://id-blog.zenrooms.com

Coba perhatikan berbagai biji kopi yang beredar di pasaran. Umumnya, mereka berwarna cokelat kehitaman karena sebelumnya telah melalui proses pemanggangan. Beberapa waktu belakangan ini, ada pula white coffee yang cukup populer dikonsumsi oleh para pecinta kopi. Selain kedua jenis tersebut, ternyata masih ada satu jenis kopi lagi bernama kopi hijau. Sesuai dengan namanya, biji kopi ini juga berwarna hijau karena masih mentah dan belum melalui proses pemanggangan. Konon, kopi hijau memiliki khasiat untuk menurunkan berat badan secara lebih efektif apabila dibandingkan dengan teh hijau.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Public Relation. Community Specialist. Food Lovers. Travel Seeker.