Jangan Sampai Kendor! 7 Hal ini yang Perlu Kamu Lakukan Kalau Ingin Punya Keuangan Sehat Sebelum Umur 30

Pastikan keuanganmu sehat sebelum menginjak usia 30

Peralihan dari usia 20 ke 30 bisa dibilang krusial. Di usia 30, dimana seseorang sudah lebih dewasa, matang, dan menjalani komitmen serius seperti membangun keluarga atau membeli rumah, penting untuk mengetahui apakah kamu sudah punya kondisi keuangan yang sehat.

Jika kamu sudah bisa membangun kebiasaan mengatur uang yang baik dan punya kondisi keuangan yang sehat di umur 20-an, kemungkinan besar hidupmu akan lebih lancar ketika menginjak usia 30 nanti. Punya keuangan yang sehat itu tidak selalu harus punya uang bejibun, ya! Keuangan yang sehat tercermin dari apakah kamu punya kebiasaan yang sehat terkait cara menggunakan uang.

Nah, agar punya kondisi keuangan yang sehat saat umur 30-an nanti, ada baiknya di usia 20-an kamu lakukan 7 hal di bawah ini.

Advertisement

1. Kamu paham dari mana saja pemasukanmu

Photo by Zen Chung from Pexels

Photo by Zen Chung from Pexels via http://www.pexels.com

Pertama dimulai dari kamu tahu dari mana saja penghasilanmu. Mulai dari gaji dari pekerjaan utama, penghasilan dari bisnis bareng teman, pendapatan dari job sampingan, bunga bank dari tabungan, dan sumber lainnya.

Untuk kamu yang belum bekerja atau masih kuliah, penghasilannya biasanya dari uang bulanan dari orangtua, uang beasiswa, atau mungkin hasil dari bantu-bantu teman, atau sedikit hasil dari freelance.

Advertisement

Nggak ada salahnya punya catatan rinci. Malah bagus, karena kamu jadi punya gambaran sangat jelas darimana saja asalnya uang yang kamu punya selama ini.

2. Memahami sejelas-jelasnya kemana saja penghasilanmu mengalir

Photo by Towfiqu barbhuiya on Unsplash

Photo by Towfiqu barbhuiya on Unsplash via http://unsplash.com

Ini salah satu yang paling penting. Masih banyak orang yang malas mencatat secara rinci pengeluarannya. Akhirnya mereka hanya berasumsi atau menebak-nebak saja tanpa benar-benar yakin. Yang sering terjadi adalah, ternyata pengeluaran lebih besar dari perkiraan, dan habis untuk hal-hal yang tidak kita duga.

Advertisement

Dengan punya catatan pengeluaran, kamu jadi tahu apa saja pengeluaran yang paling menyedot keuangan yang mungkin tidak kamu sadari. Karena kebanyakan orang lebih sering menggunakan uang dengan emosi ketimbang logika. Kadang pengeluaran yang membuat kita bahagia, justru yang paling menguras, atau istilahnya paling bikin miskin.

Kamu bisa pakai aplikasi atau software gratis untuk mencatat pengeluaran di ponsel. Rajin-rajin aja catat, dan mungkin di akhir bulan kamu akan terkejut mendapati ternyata uangmu mengalir paling banyak ke hal yang tidak kamu sangka-sangka. Pada akhirnya kamu akan bisa melihat dengan jelas, didukung bukti fisik (dan tidak hanya memakai perasaan), bagaimana pengeluaranmu selama ini dan kamu gunakan untuk apa saja uang yang kamu dapat dengan keringat dan kerja kerasmu.

Punya gaji bejibun tapi nggak tahu uangnya habisnya kemana saja, ya sama saja bohong.

3. Punya kebiasaan menabung yang solid

Photo by maitree rimthong from Pexels

Photo by maitree rimthong from Pexels via http://www.pexels.com

Kebanyakan orang menjadikan menabung sebagai prioritas terakhir setelah kebutuhan lainnya terpenuhi. Padahal yang bener itu, penghasilan disishkan untuk tabungan dulu, nah, baru sisanya kamu pakai untuk berbagai kebutuhan dan belanja ini itu. Kalo nabungnya terakhir, biasanya malah gak nabung atau nabung sedikit banget karena uangnya sudah habis duluan.

Kadang menabung itu rasanya berat banget. Banyak orang yang sulit membangun kebiasaan menabung, karena tidak kuat melawan godaan untuk membeli ini itu. Tapi beneran deh, punya tabungan yang cukup gak akan pernah bikin kamu menyesal. Meskipun berat, tapi nantinya kamu akan sangat bersyukur karena konsisten memaksa diri untuk melakukan hal yang benar.

Mulai dari nominal kecil aja dulu, misal 10% dari pemasukanmu. Meskipun kecil, dampaknya akan besar kalau kamu konsisten. Intinya adalah menanamkan kebiasaan menabung di benakmu. Kalau sudah terbiasa, kamu bisa naikkan jumlah setoran tabungan sedikit-demi sedikit. Kamu juga bisa pakai sistem autodebet, jadi mau mau gak mau uangmu akan ditransfer otomatis ke rekening tabungan tiap bulan. Tentunya rekening tabungan perlu disendirikan, karena kalau dicampur sama rekening pengeluaran, yang ada uang tabungan malah terpakai untuk ini itu. Akhirnya tabunganmu gak ada hasilnya.

Percaya deh, punya tabungan yang cukup akan bikin kamu merasa lebih bahagia dengan dirimu. Lha iya, punya tabungan cukup artinya kamu akan cenderung merasa aman, kan sudah ada yang bisa diandalkan ini. Apalagi yang diandalkan itu adalah dana yang kamu kumpulkan sendiri, hasil keringat sendiri. Pasti bangganya jadi dobel.

4. Punya dana darurat

Photo by Josh Appel on Unsplash

Photo by Josh Appel on Unsplash via http://unsplash.com

Kalau tabungan sudah terkumpul, kamu bisa alokasikan sebagian untuk dana darurat. Dana darurat ini bisa dipakai di situasi dimana kamu butuh uang mendadak, misal ketika mengalami kecelakaan, sakit, atau kehilangan pekerjaan. Jumlah dana darurat yang ideal adalah minimal 6 bulan biaya hidupmu. Kenapa 6 bulan? Karena itu adalah waktu rata-rata yang dibutuhkan seseorang untuk mendapatkan pekerjaan baru.

Disamping itu, karena sudah punya simpanan, kamu bisa lebih fokus mencari kerja yang cocok denganmu, dan gak perlu terburu-buru menerima pekerjaan yang mungkin saja kurang sreg hanya karena butuh uang. Tuh, kamu jadi gak perlu khawatir lagi, kan!

5. Punya rasio cicilan atau hutang yang sehat

Photo by Anna Nekrashevich from Pexels

Photo by Anna Nekrashevich from Pexels via http://www.pexels.com

Rasio hutang yang sehat tidak lebih dari 30% dari pemasukanmu. Lebih bagus lagi kalau dibawah 20%. Jadi, hitung semua cicilan yang perlu kamu bayar, dan bandingkan dengan penghasilanmu per bulan. Misal kamu punya penghasilan 7 juta per bulan dengan cicilan kendaraan dan gadget sejumlah 5 juta per bulan. Jadi rasio hutangmu 5:7= 0,71 alias 71%.

Jika kondisinya seperti ini, kamu perlu kreatif untuk menurunkan rasio hutang. Bisa dengan cari penghasilan tambahan atau cari kendaraan dan gadget yang lebih terjangkau.

6. Sudah mulai punya investasi

Photo by Visual Stories || Micheile on Unsplash

Photo by Visual Stories || Micheile on Unsplash via http://unsplash.com

Kalau dana daruratnu sudah cukup, kamu bisa mulai investasi. Semakin awal semakin baik. Cari pengetahuan yang terpercaya tentang investasi, dan cari jenis investasi yang sesuai dengan kebutuhanmu.

Investasi juga bisa kamu jadikan metode untuk mewujudkan tujuan finansialmu. Contohnya, investasi di saham yang fundamentalnya bagus untuk biaya pernikahan 5 tahun lagi, atau bayar DP rumah untuk keluarga kecilmu.

Tidak hanya itu, investasi juga bisa jadi metode untuk menyisihkan uang untuk pensiun nanti. Jadi, banyak tujuan keuangan yang penting yang bisa dicapai dengan investasi. Punya investasi bisa jadi pertanda kamu mengembangkan kebiasaan keuangan yang baik dan punya kondisi keuangan yang baik pula.

7. Bisa mengendalikan pengeluaran impulsif dan disiplin dengan budgetmu

Photo by Matilda Wormwood from Pexels

Photo by Matilda Wormwood from Pexels via http://www.pexels.com

Ini nih, yang sering jadi kelemahan banyak orang. Kadang kita beli sesuatu cuma karena barangnya lucu, ikut-ikutan teman, atau trend, padahal sebenarnya gak butuh-butuh banget. Benar-benar mengerti apa kebutuhanmu, tanpa terpengaruh orang lain atau lingkungan, adalah langkah krusial untuk punya keuangan yang sehat.

Kalau kamu sering konflik memilih satu hal dengan lainnya, kamu bisa lihat dulu mana yang paling penting untuk bertahan. Makanan, tempat tinggal, biaya kesehatan, transportasi, dan pakaian yang sewajarnya adalah kebutuhan. Di luar itu, adalah keinginan yang prioritasnya bisa dikesampingkan.

Gak masalah sesekali beli barang fancy untuk diri sendiri, tapi batasi jumlahnya dengan membuat budget khusus dan disiplin dengan budget itu. Keuangan yang sehat bermula dari apakah kita bisa mengendalikan pengeluaran dengan baik, dan bukannya kita yang dibuat sengsara karena pengeluaran. Percaya deh, nantinya di umur 30-an, dibanding punya banyak barang fancy, kamu akan lebih bahagia kalau punya tabungan yang cukup.

Jadi, mumpung belum umur 30, penting untuk punya pemahaman yang baik tentang mengatur uang. Setelah tahu dan paham, kamu bisa mulai menerapkannya dengan disiplin. Segala hal hebat dicapai dengan disiplin. Tanpa sikap disiplin, segala perubahan, apalagi yang menyangkut keuangan akan sulit terwujud.

Dan akhirnya kalau kamu berhasil konsisten dan disiplin, kamu akan punya keuangan yang sehat, dan bangga sama diri sendiri karena berhasil mengatur satu aspek kehidupan yang bisa dibilang sangat penting.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE