8 Pertanyaan ini Sering Muncul dalam Wawancara Kepanitiaan. Persiapkan Dirimu!

Sebagai mahasiswa, mengikuti suatu organisasi atau kepanitiaan tentu memiliki banyak manfaat, seperti menambah relasi (networking) dengan orang lain, mengembangkan softskill leadership, belajar mengemban tanggung jawab, manajemen waktu, dan sebagainya. Sebelum resmi menjadi anggota, kamu pasti akan melalui tahap wawancara yang biasanya dilakukan oleh koordinator divisi atau Badan Pengurus Harian yang bersangkutan. Nah, apa saja pertanyaan yang sering muncul saat wawancara organisasi atau kepanitiaan? Simak baik-baik, ya agar kamu sukses melaluinya.

Advertisement

1. Perkenalan diri

Photo by Edmond Dantès from Pexels

Photo by Edmond Dantès from Pexels via https://www.pexels.com

Ini adalah pertanyaan paling umum dan pertama dalam setiap wawancara. Interviewer akan menyuruh kamu memperkenalkan diri. Meskipun bebas menyampaikan apa saja, jangan menceritakan kehidupan pribadi, ya.

Interviewer hanya tertarik dengan sisi dirimu yang relevan dengan organisasi atau kepanitiaan yang akan diikuti. Ceritakan tentang identitas diri, motivasi, pengalaman organisasi, kelebihan dan kekurangan, dan kesibukan saat ini.

Advertisement

2. Kelebihan dan kekurangan

Photo by SHVETS production from Pexels

Photo by SHVETS production from Pexels via https://www.pexels.com

Jika saat perkenalan diri kamu lupa atau tidak menyampaikannya, interviewer akan menanyakan kelebihan dan kekuranganmu. Tujuannya adalah untuk mengetahui sifatmu secara lebih dalam dan kecocokan dengan kegiatan organisasi nanti.

Ceritakan kelebihan dan kekurangan sesuai dengan sifat diri yang sebenarnya. Sedikit tips, nih! Ketika menceritakan kekurangan, jelaskan juga cara kamu mengatasinya. Kamu akan memiliki nilai plus di mata interviewer karena sudah mencoba mengatasi kekurangan tersebut.

3. Alasan memilih suatu divisi

Advertisement
Ilustrasi sebuah divisi

Ilustrasi sebuah divisi via http://pixabay.com

Dalam organisasi atau kepanitiaan terdapat beberapa divisi dengan job description masing-masing. Sebelum lolos ke tahap wawancara, biasanya kamu disuruh memilih satu atau dua divisi.

Kamu akan ditanya alasan memilih divisi pertama dan divisi kedua (cadangan). Ketika menjawab pertanyaan ini, jelaskan minat dan passion kamu sesuai job description divisi yang bersangkutan. Hal ini bertujuan agar interviewer melihat kamu adalah sosok yang tepat untuk bergabung ke divisi tersebut.

4. Penjelasan tentang organisasi tersebut

Ilustrasi sebuah organisasi

Ilustrasi sebuah organisasi via https://www.pexels.com

Sering-seringlah mengecek media sosial organisasi atau kepanitiaan yang bersangkutan. Lihat dan baca dengan detail tema, arti, tujuan, dan pihak penyelenggara, dan divisi-divisi yang ada.

Interviewer biasanya menyuruh menjelaskan hal-hal yang kamu tahu, bahkan manfaat yang diberikan oleh organisasi tersebut kepada masyarakat. Interviewer ingin melihat keseriusan kamu mengikuti ini atau hanya sekadar iseng mendaftar.

5. Studi kasus

Ilustrasi studi kasus

Ilustrasi studi kasus via https://www.pexels.com

Setiap divisi memiliki tugas yang berbeda dengan divisi lain sehingga masalah yang berbeda pula. Kamu akan dijelaskan tentang suatu kasus yang mungkin akan timbul ketika kamu menjabat. Kemudian, interviewer akan bertanya cara mengatasinya dan konsekuensi yang pantas didapat jika masalah tersebut adalah kesalahanmu.

6. Antara kesibukan dan manajemen waktu

Ilustrasi sibuk

Ilustrasi sibuk via https://www.pexels.com

Jika kamu sedang mengikuti organisasi, kepanitiaan, atau komunitas lain, interviewer akan bertanya cara pembagian waktu agar semua kesibukanmu tidak mempengaruhi organisasi tersebut. Pada pertanyaan ini interviewer sering memberi contoh kasus:

Jika harus menghadiri rapat lain bersamaan dengan rapat organisasi ini, bagaimana cara kamu mengatasinya?

Nah loh, gimana sih cara menjawab pertanyaan tersebut?

Kamu harus membedakan rapat atau acara mana yang lebih penting dan mendesak. Kamu bisa mengikuti rapat pertama selama beberapa menit, lalu beralih ke rapat kedua sampai selesai. Jangan lupa izin terlebih dahulu dengan pengurus yang bersangkutan, ya!

7. Memberi nilai untuk diri sendiri

Ilustrasi berpikir

Ilustrasi berpikir via https://www.pexels.com

Interviewer akan menyuruh memberi nilai pada diri sendiri dari 0-10 sebagai alasan mereka menerima kamu. Terkadang, ini adalah pertanyaan yang tricky.

  • Jika memberi nilai kurang dari 10, interviewer akan bertanya Mengapa kamu tidak percaya diri akan nilai sempurna?
  • Jika memberi nilai penuh, mereka juga akan bertanya Apakah kamu yakin bisa menjalankan tugas dengan baik melihat dari nilai sempurna yang diberikan?

Lalu, berapa nilai yang harus kita berikan?

Tenang. Sebut saja angka kurang dari 10. Kemudian, jelaskan bahwa setiap manusia memiliki kekurangan sehingga mereka harus mengembangkan diri agar bernilai 10 salah satunya dengan mengikuti organisasi tersebut. Alih-alih bertanya balik, interviewer akan terkesan denganmu.

8. Menawarkan kamu untuk bertanya

Ilustrasi menawarkan pertanyaan

Ilustrasi menawarkan pertanyaan via https://www.pexels.com

Di akhir wawancara, interviewer sering menawarkan kamu bertanya pada mereka, misalnya seputar organisasi, job description divisi, atau acara mendatang yang ingin kamu ketahui. Interviewer tidak hanya ingin mengenalmu, tetapi kamu juga diharapkan mengenal mereka.

Maka dari itu, usahakan memberi pertanyaan yang relevan. Meskipun saat itu tidak ada, ungkapkan bahwa kamu akan mengontak mereka saat ada pertanyaan.

Nah, itulah 8 pertanyaan yang sering muncul saat wawancara organisasi atau kepanitiaan. Kamu sudah tidak takut untuk wawancara 'kan? Semangat!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Celine adalah seorang mahasiswa jurnalistik Universitas Multimedia Nusantara. Ia gemar menulis dan travelling.

CLOSE