5 Alasan Rintik Hujan Selalu Layak Dirindukan, Meski Datangnya Kadang Begitu Menyebalkan

Alasan hujan selalu dirindukan

Desember, bulannya hujan beserta seluruh kerinduan yang tertuang di dalamnya. Hujan pada dasarnya hanyalah titik air yang berjatuhan dari udara karena proses pendinginan. Namun, ada yang bilang bahwa hujan adalah ungkapan rindu dari langit kepada bumi yang tabah menunggu.

Banyak cerita ketika hujan. Dari yang merasa nyaman hingga kisah penuh kenangan. Sehingga hujan selalu layak untuk dirindukan. Berikut adalah alasan hujan selalu dirindukan~

Advertisement

1. Aroma tanah yang khas membuat ingin dalam-dalam menarik nafas

Ketika hujan turun, air yang menyentuh tanah membuat aroma yang khas dan menenangkan. Bau itu yang terkadang membuat hujan tak pernah luput untuk dirindukan.

2. Suara air yang berjatuhan. Berisik, tapi selalu menenangkan

Tekadang, berisiknya rintik hujan yang berjatuhan menimpa genting rumah atau jalan di halaman adalah terapi bagi jiwa yang selalu berhasil menenangkan.

Advertisement

3. Suasana dingin membuat ngopi lebih nikmat dan lezat

coffee rain

coffee rain via http://unsplash.com

Ada kalanya ketika hujan, menjadikan makan, ngemil atau ngopi terasa lebih nikmat. Rupanya suasana dingin yang menyelimuti adalah penyedap rasanya.

4. Nostalgia pada masa kecil. Menari di bawah rintiknya hujan yang membasahi adalah sebuah kenikmatan yang hakiki

Sewaktu kecil, atau ketika kita melihat anak-anak yang bermain dibawah derasnya hujan menjadi sensasi tersendiri. Mengasikkan melihat mereka yang menari seolah tak punya beban.

5. Membuat ingat pada kenangan yang pernah terlukiskan oleh rintiknya air hujan

Advertisement
rain city

rain city via http://unsplash.com

Rupanya ini adalah poin yang paling dirindukan. Sebagaimana kata Tere Liye dalam Novel Hujan “Kamu tahu kenapa kita mengenang banyak hal saat hujan turun? Karena kenangan sama seperti hujan. Ketika dia datang, kita tidak bisa menghentikannya. Bagaimana kita akan menghentikan tetes air yang turun dari langit? Hanya bisa ditunggu, hingga selesai dengan sendirinya.”

Sebenarnya “tak pernah ada hujan,” ujar Wira Nagara dalam Distilasi Alkena, “Ia hanya rintik kenangan yang jatuh bersamaan.”

Namun  “ada yang percaya,” tutur  Yoana Dianika dalam Hujan Punya Cerita Tentang Kita, “bahwa di dalam hujan terdapat lagu yang hanya bisa didengar oleh mereka yang rindu sesuatu. Senandung rindu yang bisa meresonansi ingatan masa lalu.”

Nikmati saja rindu itu. Karena “rindu,” ucap Joko Pinurbo, “seperti sajak sederhana yang tak ada matinya.” Berbentuk bahagia atau duka lara, kenangan yang dilukiskan hujan selalu menarik untuk kembali diputar dalam ingatan.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

hobi fotografi juga penikmat hujan yang diiringi dengan semangkuk mie goreng dan telur.

Editor

Not that millennial in digital era.

CLOSE