Beban Mental Selama Pandemi dan Alasan COVID-19 Memicu Gangguan Mental

Mungkin banyak dari kita yang menyadari bahwa selain mengancam kesehatan fisik, pandemi COVID-19 juga berdampak negatif pada kesehatan psikis. Banyak yang mengaku bahwa dengan adanya pandemi dan juga kebijakan terkait pandemi COVID-19 memberikan tekanan pada mental orang sehingga banyak yang merasa tidak semangat, kekurangan motivasi, lelah, dan cenderung lebih emosional. 

Sebenarnya dengan ketidaktahuan penyebab pasti dari gangguan mental yang dialami berdampak pada penanggulangan yang tidak tepat. 

Advertisement

1. Kurang atau Kelebihan Tidur

Tidur Berlebih

Tidur Berlebih via https://www.merdeka.com

Selama pandemi, kita terpaksa untuk melakukan pelajaran secara daring dari rumah. Dan dengan banyaknya tenggat waktu yang harus dikejar, membuat kita harus tidur lebih malam dari sebelumnya. Ataupun karena kita belajar dari rumah, sebisa mungkin kita istirahat ketika ada kesempatan seperti saat jeda pergantian kelas atau saat akhir minggu. Hal-hal seperti ini memengaruhi durasi jam tidur kita yang berdampak pada apa yang kita rasakan secara emosional.

Jam tidur yang ideal bagi remaja-dewasa adalah sekitar 6-8 jam per hari. Jika seseorang tidur kurang dari jam ideal, maka orang tersebut akan kesulitan untuk berkonsentrasi saat siang hari dan cenderung lebih emosional. Sedangkan teralu banyak tidur juga dapat memicu depresi. Solusinya adalah mencukupkan porsi tidur perhari dengan tepat.

Advertisement

2. Teralu Banyak Me Time

Nonton Sendirian

Nonton Sendirian via https://www.marketwatch.com

Setelah seharian menatap layar komputer untuk belajar, sepertinya kita layak untuk mengapresiasi diri dengan bersantai dan nonton acara kesukaan kita. Hal ini sah-sah saja dan sebenarnya harus kita lakukan sebagai upaya refreshing. Tapi netflix and chill ini bisa jadi pedang bermata dua yang membuat kesehatan mental kita menjadi semakin parah.

Hal ini dapat terjadi karena kita teralu asik sendiri seperti lagu Kunto Aji. Sebagai makhluk sosial, kita juga butuh bersosialisasi dengan sesama manusia untuk menghindari depresi. Tetapi perlu diperhatikan juga, teralu banyak menghabiskan waktu bersama orang lain dapat memicu stres juga, loh. Solusinya adalah mengalokasikan waktu yang proporsional antara nonton tv bersama keluarga dan nonton tv sendiri di kamar.

3. Banyak Beban Pikiran

Advertisement
Teralu Banyak Pikiran

Teralu Banyak Pikiran via http://freepik.com

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, tenggat waktu yang semakin dekat merupakan salah satu beban yang ditanggung selama pandemi ini. Selain itu, Tekanan emosional yang tinggi, masalah ekonomi, kegagalan, kekecewaan, dan kekhawatiran dapat berujung pada depresi.

Solusi untuk mengatasi masalah yang satu ini adalah time management. Dengan pengaturan waktu yang baik, masalah-masalah yang menumpuk dapat dihindari sehingga mengurangi beban pikiran dan resiko gangguan mental.

4. Malas Olahraga

Malas Olahraga

Malas Olahraga via https://www.manwants.co.uk

Pada awal pandemi, muncul tren olahraga seperti chloe-ting, dan juga bersepeda. Tetapi semakin lama, tren ini semakin kurang diminati dan mulai menghilang dari pandangan warganet. Padahal olahraga yang teratur dapat bermanfaat bagi kesehatan tubuh jasmani dan rohani.

Dengan malas berolahraga, orang cenderung mudah terprovokasi secara emosional. Dan selama pandemi, orang terhindar dari aktivitas fisik sehingga dapat menurunkan performa fisik kita masing-masing jika dibiarkan terus menerus. Solusinya adalah berolahraga dengan rutin dengan durasi waktu secukupnya. 

5. Konsumsi Makanan Tidak Bergizi

Konsumsi Junkfood

Konsumsi Junkfood via http://twitter.com

Kalimat 'you are what you eat' memang benar adanya. Kondisi mental seseorang dapat dilihat dengan apa yang mereka makan. Dengan memakan makanan cepat saji alias junk food, dimana makanan ini memiliki tingkat lemak yang tinggi, kandungan garam dan gula yang berlebih membuat makanan jenis ini sangat tidak sehat.

Mengonsumsi makanan cepat saji dapat meningkatkan kemungkinan stres dan juga sakit secara fisik. Solusinya adalah mengonsumsi makanan dengan kandungan gizi yang tepat sesuai dengan kebutuhan tubuh.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE