Beberapa Penyesalan Setelah Deep Talk, Sebab Kamu Tak Sadar Telah Oversharing!

Penyesalan setelah Deep Talk

Tuhan telah menjaga aibmu, eh dibuka pas deep talk karena terlanjur oversharing.

Deep talk atau percakapan mendalam dalam sebuah hubungan biasanya membahas topik yang lebih personal. Selain dapat saling bertukar pikiran, dalam deep talk kita akan menemukan kenyamanan untuk mengutarakan berbagai hal. Kemudian, deep talk mampu membuat relationship yang dibangun menjadi lebih dekat karena bersedia untuk saling terbuka dan mengenal satu sama lain.  

Penyampaian dalam deep talk tak selamanya berjalan lancar. Alih-alih kedua belah pihak saling menjaga batasan, saking excitednya terkadang kita kebablasan dan malah oversharing. Berbagai hal kita sharing tanpa disaring, bukannya solusi dan penyelesaian yang kita diskusikan, eh malah penyesalan yang kita dapatkan.

Berikut ini adalah beberapa penyesalan yang mungkin kita rasakan setelah deep talk karena tak sadar telah oversharing.

Advertisement

1. Kita menjadi overthinking saat menyadari bahwa kita telah oversharing

Photo by EKATERINA BOLOVTSOVA from Pexels

Photo by EKATERINA BOLOVTSOVA from Pexels via https://www.pexels.com

Saat sharing kelewat batas seringnya kita menjadi overthinking. Setelah deep talk, kita baru menyesal dan sadar bahwa beberapa hal yang bersifat pribadi dan terlalu privat memang tak semestinya kita share begitu saja. Sebab jika kita salah mengambil tindakan selama deep talk, bukannya meringankan beban justru malah menambah beban pikiran. Ujung-ujungnya overthinking deh.

2. Kamu menyesal, karena setelah oversharing temanmu mulai menjaga jarak denganmu

Photo by Karolina Grabowska from Pexels

Photo by Karolina Grabowska from Pexels via https://www.pexels.com

Teman yang sebelumnya begitu akrab, setelah deep talk dan oversharing perlahan-lahan dia mulai menjauhimu dan mencoba menghindari komunikasi yang intens denganmu. Setelah mengetahui kelemahanmu, beberapa temanmu mungkin akan kembali mempertimbangkan kehadiranmu.

Advertisement

3. Menyesal karena temanmu malah merespon dengan menyindirmu di media sosial

Photo by mikoto.raw Photographer from Pexels

Photo by mikoto.raw Photographer from Pexels via https://www.pexels.com

Kamu yang sudah terlanjur salah memilih teman sharing dan oversharing, terkadang temanmu malah memperkeruh keadaan.

Bukannya memberi saran dan membicarakan secara baik-baik kepadamu perihal unek-unek dan ketidaksepemahannya. Eh, dia malah menyindirmu di media sosial seolah-olah kamu mengecewakannya karena telah menjadi teman yang tak sesuai dengan ekspektasinya. Dia pun tanpa segan menyindirmu bahwa dia telah hilang respect kepadamu.

4. Menyesal karena serasa membongkar aib pribadi

Advertisement
Photo by Pham Khoai from Pexels

Photo by Pham Khoai from Pexels via https://www.pexels.com

Tuhan telah menjaga aibmu, eh dibuka pas deep talk karena terlanjur oversharing. Kelemahan dan aibmu tak sepantasnya kamu sharing kepada orang lain. Sebab dengan begitu, orang lain akan dengan mudah menyakitimu bahkan mungkin saja menghancurkanmu.

Tetaplah waspada dan jaga privasimu! 

5. Menyesal karena telah gegabah mempercayai seseorang

Photo by Polina Zimmerman from Pexels

Photo by Polina Zimmerman from Pexels via https://www.pexels.com

Penyesalan memang selalu datang di akhir. Namun gegabah mempercayai seseorang adalah sesuatu hal yang menyakitkan. Meskipun kita telah mempercayai seseorang untuk diajak deep talk, tetap saja kita harus memiliki sebuah batasan dan memahami terlebih dahulu kapasitas diri kita sendiri.

Oleh sebab itu, sebelum deep talk alangkah lebih baiknya untuk mengenali lawan bicaramu dengan baik. Jangan asal percaya dan memberikan kepercayaan begitu saja hanya karena dia memberikan kenyamanan sesaat bagimu. Bersabarlah, sebab membutuhkan waktu yang tak singkat untuk mampu memahami sifat seseorang secara mendalam. 

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Nunung Mahyawati. Melophile.

CLOSE