#BelajarDiNegeriOrang-Kuliah di Jerman Menjadi Impian Kamu? Begini 7 Tips yang Bisa Kamu Siapkan~

Beberapa hal penting yang perlu disiapkan sebelum kuliah di Jerman

Banyak orang yang mendambakan bisa berkuliah di Jerman. Selain karena kualitas pendidikan yang bagus dan merata, biaya kuliah yang gratis juga menjadi daya tarik bagi orang-orang untuk berkuliah di sana. Pastinya sebelum memutuskan kuliah di Jerman, banyak hal yang perlu disiapkan.

Melalui tulisan ini saya ingin berbagi beberapa hal penting yang perlu disiapkan sebelum kuliah di Jerman. Semua tips ini bersifat subjektif dan berdasarkan pengalaman pribadi ya. Sebagai mahasiswa, jangan lupa juga untuk bergabung di Qatar Airways Student Club untuk mendapatkan banyak benefit, seperti diskon tiket pesawat, dan benefit-benefit lainnya.

Advertisement

1. Persiapan finansial

Photo by lilzidesigns from Unsplash

Photo by lilzidesigns from Unsplash via https://unsplash.com

Hal pertama adalah persiapan finansial. Kuliah di Jerman memang sebagian besar gratis, tapi kita tetap perlu biaya hidup. Sebelum memutuskan berkuliah di Jerman, kita harus memutuskan apakah biaya akan ditanggung beasiswa? Biaya dari orang tua? Biaya pribadi dari bekerja paruh waktu?

Berdasarkan pengalaman orang yang berkuliah di Jerman, living cost di sana relatif rendah, dan tidak sedikit yang memutuskan untuk berkuliah dengan biaya pribadi. Akan tetapi, jika ingin mendapat beasiswa, pastinya perlu usaha lebih lagi ya, seperti melengkapi syarat beasiswa, mengikuti tes seleksi, dsb (cek di DAAD Indonesia)

Advertisement

2. Bahasa Jerman

Photo by Skylar Kang from Pexels

Photo by Skylar Kang from Pexels via https://www.pexels.com

Kemampuan bahasa Jerman ini penting untuk kehidupan sehari-hari, seperti bersosialisasi, berbelanja, pergi ke dokter, dsb. Umumnya, untuk mengikuti program kuliah berbahasa Inggris, kita disyaratkan memiliki level bahasa Jerman A1 saja.

Akan tetapi, untuk program kuliah berbahasa Jerman, syarat minimal yang dibutuhkan adalah level B1 atau B2. Untuk dapat memperoleh sertifikat bahasa ini, kamu bisa mengikuti tes di Goethe-Institut yang tersebar di beberapa kota di Indonesia. Jadi, persiapkan level bahasa Jerman sesuai dengan syarat bidang studi kamu ya. 

3. Siapkan mental untuk hidup mandiri

Advertisement
Photo by Prateek Katyal from Pexels

Photo by Prateek Katyal from Pexels via https://www.pexels.com

Ketika kuliah di luar negeri, jauh dari orang tua, pastinya kita dituntut untuk bisa mandiri. Bagi mereka yang sudah terbiasa merantau, mungkin aspek mandiri ini sudah terlatih. Akan tetapi, bagi mereka yang tidak pernah merantau, butuh usaha ekstra untuk bisa mandiri.

Aspek mandiri ini tidak hanya sebatas bisa memasak sendiri. Akan tetapi, mandiri ketika menghadapi berbagai krisis, misalnya masalah di kampus atau di imigrasi ketika mengurus visa.

4. Riset tentang kota tujuan dan kultur di sana

Photo by Marius Serban from Unsplash

Photo by Marius Serban from Unsplash via https://unsplash.com

Riset tentang kota tujuan dan kultur di sana itu penting untuk dilakukan. Bagaimana transportasi di sana? Apakah masyarakat di sana ramah terhadap imigran, atau banyak rasisme?

Bagi muslim, bagaimana akses ke makanan halal di sana? Hal-hal sederhana ini perlu diketahui agar kita tidak kaget ketika tinggal di Jerman. 

5. Mencari komunitas orang Indonesia

Photo by Nick Agus Arya from Unsplash

Photo by Nick Agus Arya from Unsplash via https://unsplash.com

Sebagai orang Indonesia, kita sudah terbiasa dengan kultur berhimpun atau berkumpul. Jadi, salah satu aspek penting adalah mencari komunitas orang Indonesia. Komunitas ini tidak terbatas PPI (Perhimpunan Pelajar Indonesia) saja, tapi bisa berupa komunitas keagamaan atau budaya.

Berdasarkan pengalaman pribadi, memiliki komunitas Indonesia ini bisa menjadi second home dan mengurangi rasa homesick. Kamu bisa mencari info melalui KBRI (Kedutaan Besar Republik Indonesia) di Berlin, atau KJRI (Konsulat Jenderal Republik Indonesia) di Hamburg dan Frankfurt.

6. Siapkan fisik untuk beradaptasi dengan 4 musim

Photo by Chris Lawton from Unsplash

Photo by Chris Lawton from Unsplash via https://unsplash.com

Selain persiapan mental, persiapan fisik juga dibutuhkan. Di Indonesia kita sudah terbiasa dengan musim yang nyaman dan suhu udara yang stabil sepanjang tahun. Akan tetapi, di Jerman kita harus siap dengan perubahan suhu yang cukup ekstrim setiap musim. Selain itu, kita juga harus menyesuaikan jam biologis tubuh kita dengan perubahan waktu siang dan malam.

Ketika musim panas, durasi siang hari berkisar antara 17-18 jam. Sebaliknya, ketika musim dingin, durasi siang hari hanya sekitar 9-10 jam saja. Perubahan musim ini bisa berpengaruh signifikan pada produktivitas kita.

7. Mencari akomodasi

Photo by George Becker from Pexels

Photo by George Becker from Pexels via https://www.pexels.com

Bentuk akomodasi di Jerman itu bermacam-macam, bisa berupa asrama, sharing rumah, atau apartemen tunggal. Apabila memilih tinggal di asrama, kita akan berbagi kamar mandi dan dapur dengan mahasiswa lainnya yang jumlahnya cukup banyak. Jika tinggal di sharing rumah, kita akan berbagi kamar mandi dan dapur dengan pemilik rumah saja, dan orang lain (jika ada).

Jika memilih opsi ini, pastikan kita cocok dengan semua orang yang tinggal di rumah tersebut. Akan tetapi, jika kita ingin privasi penuh, kita bisa memilih apartemen tunggal yang sudah memiliki dapur dan kamar mandir sendiri. Pastinya, biaya apartemen tunggal akan lebih mahal dibandingkan tipe akomodasi lainnya. Kamu bisa cek di immobilienscout24 dan wg-gesucht untuk mencari info akomodasi di Jerman.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE