#BeraniWujudkanMimpi-7 Tantangan yang Sering Dialami Penulis; Untukmu yang Baru Memulai Hendaknya Memahami Hal Ini.

Risiko menjadi seorang penulis akan selalu ada yang mempertanyakan, meragukan, menangkis karya tulisan kita. Iya, hampir tidak ada pekerjaan di dunia ini yang tidak berisiko, salah satunya pilihan kita menjadi seorang penulis. Tinggal bagaimana kita #BeraniWujudkanMimpi di tengah komentar pedas orang lain yang ingin mematahkan mimpi kita.

Untukmu yang sudah lama berkecimpung dengan dunia kepenulisan pasti tidak asing dengan tantangan ini. Untukmu yang baru memulai setidaknya bisa membantumu beradaptasi.

Advertisement

1. Bagaimana menjelaskan pada orangtua perihal mimpi yang berbeda dari kebanyakan anak lainnya memang tidak mudah

Menjelaskan pada orangtua

Menjelaskan pada orangtua via http://www.pexels.com

Pilihan menjadi seorang penulis diantara pekerjaan lain yang gajinya lebih menjanjikan mungkin adalah salah satu hal kekhawatiran dari orangtua yang belum mengerti mimpi kita ini. Tidak ada orangtua yang tidak ingin melihat anak-anaknya sukses. Kamu hanya perlu ketekunan dan waktu untuk membuktikan keseriusanmu menggeluti mimpimu ini. Buktikan bahwa kamu tidak pernah main-main untuk #BeraniWujudkanMimpi ini.

2. Sering dibilang anti sosial karena hanya berteman dengan komputer dan pena saja setiap harinya

photo by La Miko on pexels

photo by La Miko on pexels via http://www.pexels.com

Menulis adalah kegiatan yang memang membutuhkan ketenangan dan kenyaman diri, wajar saja jika orang lain beranggapan kita adalah seorang anti sosial yang sering menutup diri dari keramaian pergaulan. Entah kenapa dari pada menggosip atau membicarakan hal yang tidak penting lebih baik membuat karya yang bisa bermanfaat untuk orang lain. Bukan berarti menjauh dari pertemanan, loh!

Advertisement

3. Sering dibilang sok bijak, sok pintar, sok menggurui, padahal untuk meringankan pikiran dan hati

photo by Andrea Piacqudio

photo by Andrea Piacqudio via http://www.pexels.com

Kalimat yang kita tulis mungkin terlihat sok bijak, menggurui atau semacamnya. Namun tidak itu yang kita maksudkan. Terkadang menjadi seorang penulis kita perlu menutup telinga dengan anggapan orang lain perihal satu ini, sebelum mimpi kita terpendam selamanya.

Ragu karena pendapat orang lain hanya akan menutup jalan mimpimu. Mereka hanya belum tahu, dengan menulis bisa meringankan pikiran dan hati yang tak sempat diucapkan lewat mulut. Bukan untuk menghakimi orang lain.

4. Sering dikira mencari pembenaran atas karya yang dibuat, padahal untuk menulis butuh riset yang tak mudah

photo by Andrea Piacquadio

photo by Andrea Piacquadio via http://www.pexels.com

Menulis bukan hal sepele seperti yang mereka lihat. Karena sebelum menulis perlu adanya riset juga pengalaman yang memeras pikiran dan hati. Boro-boro mencari pembenaran, untuk #BeraniWujudkanMimpi yang satu ini ada banyak bacaan yang harus kita pelajari. Ada etika dalam menulis yang selalu kita terapkan dan pelajari sepanjang waktu.

Advertisement

5. Ada masanya pikiran mengalami kebuntuan dan hilang motivasi, istirahat dulu lalu dicoba lagi

Kebuntuan dalam menemukan ide

Kebuntuan dalam menemukan ide via http://www.pexels.com

Semua penulis pasti pernah mengalami hal yang sama. Bahkan penulis yang sudah terkenal sekalipun, dulu dalam perjalanan pertama kali merintis karir, pernah merasakan masa-masa dimana otak seakan berhenti bekerja dan rasanya tak ada gairah untuk melanjutkan tulisan yang mungkin sudah lama terbengkalai.

Saatnya untuk membaringkan diri, mengistirahatkan diri. Entah dengan mendengarkan musik, menonton film atau melihat video motivasi dari orang lain. Kabar baiknya menjadi penulis tidak pernah menuntutmu bahkan memaksakan kehendakmu. Ada saatnya kamu butuh waktu untuk kembali menghirup udara segar dan makan makanan yang memberimu kekuatan kembali.

6. Dipandang sebelah mata karena penghasilan yang tak sebanding dengan kerja keras

Dipandang sebelah mata

Dipandang sebelah mata via http://www.pexels.com

Sepertinya kamu harus bersabar lebih dulu mengenai hal satu ini. Karena menjadi seorang penulis tidak bisa memberimu secara instan penghasilan seperti pekerjaan pada umumnya. Kalau tujuan awalmu hanya materi hanya akan membuatmu menyerah di tengah jalan.

Coba ingat kembali tujuan awalmu kenapa kamu memilih menjadi penulis. #BeraniWujudkanMimpi bukan hanya berkaitan materi saja melainkan memberi arti.

7. Ada masa ketika penulis lain lebih bersinar lebih dulu dan kamu merasa mimpimu terlalu mustahil untuk diraih

Penulis lain lebih bersinar

Penulis lain lebih bersinar via http://www.pexels.com

Penulis layaknya manusia yaitu seorang pembelajar seumur hidup. Ada saatnya penulis lain karyanya terlebih dulu dibukukan bahkan difilmkan, bukan berarti karyamu tidak layak. Hanya saja masih ada yang perlu diperbaiki, dengan terus belajar dari kegagalan sebelumnya. Akan ada saatnya juga kamu, kita, akan mendapatkan kesempatan yang sama seperti mereka yang terlebih dulu melambungkan nama mereka dengan karyanya yang luar biasa.

Masih banyak tantangan lain yang harus kamu hadapi. Setidaknya melalui hal ini bisa membantumu untuk beradaptasi lebih lagi. Yah, namanya juga hidup, pilihan kita pun akan selalu ada yang memandang sebelah mata dan mengomentari. Buktikan bahwa kamu juga #BeraniWujudkanMimpi meski masih berjuang untuk meraihnya.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Bukan sekedar hobi melainkan memberi arti.

CLOSE