Berburu Makanan dan Oleh-oleh Unik di London

Pergi jalan-jalan, apalagi ke tempat yang jauh dan jarang bisa dikunjungi, pasti membuat kita tergelitik membeli buah tangan untuk keluarga, teman, termasuk diri kita sendiri. Yang lebih seru lagi, sambil mencari oleh-oleh, kita bisa sekaligus berwisata kuliner. Di London, ada tiga tempat yang terkenal akan makanan dan oleh-olehnya, yaitu Borough Market, Covent Garden, dan Camden Market. Yuk, kita simak ulasan singkatnya.

1. Borough Market

Sumber: Google via https://www.google.co.id

Pasar ternama ini dikenal serba ada, mulai dari sayuran, daging, buah segar, kue, roti, dan sudah pasti makanannya. Salah satu makanan yang wajib kamu coba disini adalah duck confit sandwich di stan Le Marche Du Quartier. Dagingnya tebal dan lembut dengan pinggiran gurih, ditambah saus mustard. Belum kenyang tanpa nasi? Jangan khawatir. Kamu bisa mampir ke Wok-it, restoran Asia yang cukup unik dengan menu self-customize.

Kamu tinggal pilih ingin nasi atau mi, dikombinasikan dengan daging dan sayur favorit. Harga makanannya tergantung dari banyaknya jenis sayur dan daging yang kamu pesan, sekitar £8-15 per porsi.

Bagaimana dengan oleh-oleh? Jika memiliki teman dan keluarga pecinta kopi, kamu bisa membelikan mereka kopi di Monmouth Coffee Company, café populer yang tidak hanya menjual kopi siap minum, namun juga kopi giling. Kopinya beragam, mulai dari kopi Ethiopia dan Kenya dari Afrika, kopi Brazil dan Kolombia dari Amerika Selatan, hingga kopi Indonesia. Bungkusannya pun terbagi dalam tiga pilihan, 250gr, 500gr, dan 1000gr. Harga per 1000gr berkisar £25-35. Jika bingung memilih, pramusaji akan membantu dengan menanyakan tingkat keasaman atau kandungan kafein kopi yang kamu suka, lalu merekomendasikan kopinya. Mereka juga akan menanyakan bagaimana cara kamu menyedu kopi agar tahu sehalus apa mereka perlu menggiling kopinya.

Lokasi Borough Market tidak terlalu jauh dari London Bridge, Tower Bridge, dan Shakespeare’s Globe. Ketiganya bisa dicapai dengan berjalan kaki, sehingga setelah puas menyantap makan siang, kamu bisa menghabiskan sore dengan berjalan-jalan sembari menikmati angin semilir yang sejuk. Alamat: 8 Southwark St, London.

2. Covent Garden

Sumber: Google via https://www.google.co.id

Kamu pasti sudah tidak asing dengan nama ini, ‘kan? Kawasan Covent Garden juga memiliki tempat wisata yang tak kalah banyak dari Borough Market. Ditemani street performers dan live music, kamu takkan bosan bersantap siang disini. Salah satu restoran yang wajib disinggahi adalah Shake Shack. Meski terkenal akan hidangan ShackBurger, tapi cheese fries-nya juga tak kalah enak. Sewaktu membayar, kamu akan diberikan semacam alat seperti remote yang akan berbunyi jika pesanan kamu sudah siap. Yang lebih seru lagi, khusus Shake Shack cabang Covent Garden, mereka sudah berlabel halal, sehingga kamu tidak perlu ragu-ragu mencoba.

Setelah perut terisi, kamu bisa berbelanja suvenir di dua market, yaitu Apple Market dan Jubilee Market Hall. Barang yang dijual kurang lebih sama. Pakaian, jaket, jersey klub sepak bola, gantungan kunci, tempelan kulkas, gelas, hingga mainan, lukisan-lukisan kota London, dan gambar-gambar berisi kutipan tokoh-tokoh terkenal. Masih belum cukup? Cobalah mampir sebentar ke Moomin Shop dan berfoto di tokonya yang berdesain unik. Bagi para tea person, kamu bisa mengintip berbagai jenis teh di Wittard. Harganya cukup terjangkau, sekitar £5-20.

Selain restoran, café, bar, dan market, Covent Garden juga dikelilingi banyak teater, mulai dari Cambridge Theatre, Savoy Theatre, sampai Royal Opera House yang tersohor. Tidak hanya itu, bagi kamu yang senang mengunjungi museum, di bagian belakang Covent Garden terdapat London Transport Museum dan London Film Museum yang saling bersebelahan. Harga tiket masuknya berkisar antara £15-20. Alamat: The Market Building, Covent Garden Piazza, London.

3. Camden Market

Sumber: pribadi via https://www.tumblr.com

Market satu ini berlokasi di Camden Town, pusatnya oleh-oleh di kota London. Sejak keluar dari underground, kamu sudah bisa mengunjungi toko-toko suvenir yang ada di sepanjang kiri dan kanan jalan. Daerah ini juga dihiasi banyak grafiti-grafiti keren dan instagramable.

Nanti kamu akan menemukan sebuah jalan kecil yang dilalui banyak orang, disitulah lokasi Camden Market. Bagi kamu para maniak dan pemburu buku-buku lama, dapat langsung melipir sejenak ke toko-toko buku bekas. Di depannya, terbentang halaman luas berisi barisan stan-stan makanan, mulai dari makanan Meksiko, Kolombia, Venezuela, India, termasuk makanan Indonesia. Beragam oleh-oleh bisa kamu beli di Lower Market Hall. Mereka menjual aneka aksesoris dan perhiasan buatan tangan seperti kalung, cincin, dan gelang.

Ada pula gambar kaligrafi yang langsung dijual oleh orang Jepang dan pop-up card berupa bangunan-bangunan terkenal di London seharga £10. Alamat: Camden Lock Pl, Camden Town, London.

4. Bonus: Itsu dan Wasabi

Sumber: Google via https://www.google.co.id

Sebagai orang Indonesia tulen, tentu belum lengkap dan mengenyangkan bila makan tanpa makanan pokok kita, yaitu nasi. Tapi tenang, kamu bisa mendapatkannya dengan harga terjangkau di restoran-restoran Jepang siap saji seperti Itsu dan Wasabi. Paket chicken teriyaki atau beef teriyaki yang mereka jual berkisar antara £4-8. Selain paket bento, mereka juga menjual beragam paket sushi yang bisa kamu pilih sendiri. Itsu bisa kamu temukan antara lain di terminal 5 Bandara Heathrow, Baker Street, dan Camden Town, sedangkan Wasabi antara lain di kawasan Canary Wharf, Camden, dan Paddington Station.

5. Bonus: Wagamama

Sumber: pribadi via https://www.instagram.com

Salah satu restoran Jepang di London ini wajib didatangi oleh kamu para pecinta ramen dan makanan Jepang. Pelayanannya sangat baik dan cepat, bahkan salah satu pramusaji di cabang Covent Garden merupakan orang Indonesia asli, lho. Signature dish-nya, tentu saja Wagamama Ramen. Hanya saja restoran ini cukup menguras kantong, dengan kisaran harga £15-25. Alamat: 17 Bedford St, Covent Garden, London.

Bagaimana? Membayangkannya saja sudah membuat kamu nggak sabar untuk pergi ke London, ‘kan?