5 Langkah Tepat Move On dari Mantan. Persetan sama Kenangan, Kamu Perlu Maju ke Depan!

Cara move on dari mantan

Hidup rasanya sangat berbeda setelah putus dari mantan? Hari-harimu terasa sepi, tidak nafsu makan, dan selalu dikelilingi oleh playlist lagu galau? Setiap hari kamu terbangun dengan mata yang bengkak, wajah yang muram, dan rambut yang berantakan?

Tidak apa-apa, menangislah. Keluarkan semua rasa sakit dan kecewamu. Seminggu? Dua minggu? Take your time. Jika dirasa sudah cukup, hapus air matamu. Ini saatnya kamu membuktikan bahwa kamu baik-baik saja tanpa dia. Bukan untuk berlomba-lomba siapa yang paling bahagia setelah putus, namun membuktikan pada diri sendiri bahwa kamu mampu. Kamu bisa menjadi pribadi yang lebih baik demi kebaikanmu sendiri. Gimana, sudah siap?

Advertisement

1. Hentikan seluruh komunikasi dengan dia. Mmulai sekarang coba berhenti yuk

stop komunikasi

stop komunikasi via http://pexels.com

Sudahi segala macam interaksi dengan si dia. Ini adalah langkah utama yang harus kamu lakukan untuk merelakan dia. Kamu bisa memblokir semua kontak dan media sosialnya. Jangan sesekali membuat akun palsu untuk mencari tahu aktifitasnya. Selain itu, kamu juga bisa menyingkirkan barang-barang pemberian dia atau sesuatu yang mengingatkan kenangan kalian saat masih bersama.

2. Sibukkan diri dengan segudang aktifitas yang produktif

mengikuti kegiatan sosial

mengikuti kegiatan sosial via http://unsplash.com

Kamu wajib menyibukkan diri dengan segudang minat dan bakat yang kamu miliki. Hobi menggambar? Menulis? Memotret? Apapun itu, lakukan. Kamu juga bisa bergabung menjadi volunteer atau mengikuti serangkaian kegiatan sosial. Bertemu dengan lingkungan baru akan semakin membuatmu memahami berbagai karakter manusia.

Advertisement

Kamu juga boleh bergabung di komunitas yang berhubungan dengan hobimu. Selain itu, kamu juga bisa menambah pengetahuanmu dengan mengikuti berbagai seminar, workshop, atau menonton konten YouTube yang bermanfaat. Intinya, buat harimu semakin produktif dan waktu untuk memikirkan dia akan semakin sedikit.

3. Yuk naikin kualitas dirimu! Kamu berharga dan layak untuk dicintai

upgrade diri

upgrade diri via http://pexels.com

Upgrade dirimu sebaik mungkin. Kalau biasanya kamu hanya menangis di atas kasur dengan rambut berantakan, mata bengkak, dan wajah yang kusam, kini kamu harus bangkit dari ranjangmu. Pergi ke salon, jalan-jalan, makan makanan favoritmu, apapun yang menciptakan good mood. Hubungi teman-teman lama, ajak mereka belanja, nonton bioskop, berbincang-bincang hingga kamu bisa tertawa lepas.

Bongkar kembali isi lemarimu, mix n match baju yang sudah lama nggak dipakai, lalu bercerminlah. Katakan pada dirimu, “Aku cantik sekali! Sudah saatnya aku bangkit dari keterpurukan ini.”

Advertisement

4. Tiba-tiba teringat mantan? No problem!

teringat mantan

teringat mantan via http://pexels.com

Tak sengaja bertemu dengan teman yang memakai parfum yang sama dengan mantan? Atau keluarga punya rencana berlibur ke luar kota yang sama saat berlibur bersama mantan? Tidak apa-apa, bukan suatu kesalahan jika kamu tiba-tiba teringat mantan. Hal tersebut wajar dan merupakan proses alami kinerja otak. Mantan bukan untuk dilupakan, tetapi untuk dijadikan pembelajaran agar menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

5. Jangan malu untuk curhat dengan bantuan profesional. Kesehatan mentalmu sangat penting!

konsultasi ke psikolog

konsultasi ke psikolog via http://hellosehat.com

Jika dirasa sudah mengganggu aktifitas sehari-hari, coba datang ke psikolog. Kamu bisa bercerita semua yang kamu rasakan dengan bantuan professional. Jangan khawatir soal biaya, kamu bisa datang ke puskesmas terdekat dengan biaya yang terjangkau. Kesehatan mentalmu lebih penting. Ingat, kamu layak untuk dicintai.

Jika kamu sudah terbiasa dengan hal-hal yang berkaitan dengan mantan, artinya kamu sudah berdamai dengan diri sendiri dan siap untuk membuka lembaran yang baru.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Editor

Not that millennial in digital era.

CLOSE