#CintaItuSederhana 5 Kegiatan Positif Bareng Pasangan Low Budget Terkhusus yang Mau Menikah

Karena persiapan dari dini itu penting.

Ngomongin soal cara dan bagaimana membuat pasangan betah, nyaman, nggak ngambekan itu memang nggak gampang ya, SoHip. Apalagi sudah dari pabrikannya seorang perempuan itu rata-rata kebanyakan seperti itu. Namun, bukan berati mereka mau menyusahkan kamu mereka hanya ingin bersama lebih lama dengan kamu. Makanya, jangan kaget setelah lama kamu mengenalnya yang memang basic-nya mandiri justru bisa sangat bucin dan manja sama kamu, lho.

Untuk itu, buat kamu yang memang serius dan berencana ke jenjang pernikahan ternyata persiapannya bukan main, loh, SoHip. Tidak hanya finansial doang, mental juga sangat perlu. Untuk menjaga mental tetap waras kamu dan pasangan perlu melakukan kegiatan atau hal menyenangkan namun tetap positif yang bisa menunjang kamu dan dia menjadi orang tua setelah menikah nantinya.

Lantas kegiatan positif apa, sih, yang bisa membantumu bersiap sejak sekarang? Kali ini, di bulan kasih sayang yang tepatnya tanggal 14 Februari kemarin #HipweeBervalentine mengajak kamu untuk belajar bareng, nih. Yuk simak informasinya, ya, SoHip~

Advertisement

1. Deep Talk bersama pasangan tentang tujuan menikah

Deep Talk photo by Win Nguyen on Pexels

Deep Talk photo by Win Nguyen on Pexels via http://www.pexels.com

Meski deep talk sering disarankan untuk dilakukan pasangan, namun sering kali tidak disadari salah satu pasangan, kamu atau dia, memilih untuk diam (silent treatment), dan itu tidak bisa dipaksa. Karena setiap orang termasuk kamu dan pasanganmu dalam menyikapi suatu hal berbeda caranya. Namun, jika kamu dan dia berniat ke jenjang pernikahan, lebih baik dibicarakan dulu dari sekarang karena ditakutkan kalau kamu dan pasangan tidak tahu akan hal ini, bisa saja kesalahpahaman terjadi. Nggak mau semua itu terjadi, kan? Apalagi menikah, ya, emang sehari-harinya ngobrol.

Kalau dirasa kamu memang harus menenangkan diri dan belum mau cerita, sebaiknya kamu bicarakan baik-baik dengan pasanganmu. Ingat! Kamu ini mau menikah, lho sampai nanti sampai tua pasanganmu yang selalu akan kamu ajak berdiskusi tentang apapun, bukan orang lain.

Advertisement

2. Belajar parenting dengan main ke tempat saudara, atau tempat bermain anak

Beljar parenting photo by Pavel Danilyuk on Pexels

Beljar parenting photo by Pavel Danilyuk on Pexels via http://www.pexels.com

Belajar parenting, terlebih bagi kamu dan dia yang berencana memiliki momongan setelah menikah nanti adalah hal yang tidak boleh dilewatkan. Kamu dan pasanganmu nantinya bisa saling bekerja sama mana yang akan dan tidak perlu dilakukan, bagaimana mengenal kebiasaan juga karakter anak, sampai  bagaimana cara memandikan anak bukan saling menyalahkan dan berdebat jika ini tugasmu dan bukan tugasku, atau pun sebaliknya.

Ini bukan menyoal suami kerja dan istri yang di rumah atau sebaliknya semuanya butuh kolaborasi, kerjasama untuk membangun sebuah rumah tangga. Makanya, nikah repot, kan? Kalau belum siap, jangan coba-coba, deh! Belajar tanggung jawab sama diri sendiri dulu, kalau dirasa benar siap, jangan ditunda rencananya.

3. Merintis usaha kecil bersama pasangan, bukan suatu keharusan tapi perlu dicoba

Advertisement
Berbisnis bareng pasangan photo by Blue Bird on Pexels

Berbisnis bareng pasangan photo by Blue Bird on Pexels via http://www.pexels.com

Sebenarnya bisnis bersama pasangan adalah hal yang riskan untuk dilakukan. Apalagi ini menyangkut kalau misalnya kamu dan dia justru putus di tengah jalan. Makanya untuk hal satu ini bener-bener perlu dipikirkan matang-matang supaya tidak ada perdebatan masalah uang bisnis dan hal terkait lainnya. Tapi kalau kamu memang serius dan benar mau menikah dengannya, kenapa takut untu bangun bisnis bersama? Toh, nantinya juga untuk menopang ekonomi keluarga. Namun, risikonya besar. Makanya dari awal harus dipersiapkan dengan matang dan perlu kedewasaan pemikiran baik kamu maupun pasangan. Karena yang namanya berbisnis itu pasti ada jatuh bangunnya, belajar dari pengalaman orang lain juga perlu dilakukan.

Opsi ini bukan suatu keharusan, hanya saja jika ada hal sederhana, usaha sederhana yang bisa membantu finansial kamu dan pasangan nanti, kenapa tidak dilakukan?

4. Mencari waktu khusus healing bersama pasangan, yang waktunya bisa disesuaikan dengan jadwal kerjaan

Healing bersama pasangan photo by Los Muertos Crew on Pexels

Healing bersama pasangan photo by Los Muertos Crew on Pexels via http://www.pexels.com

Persoalan tempatnya di mana, jauh atau dekat, panas bahkan hujan badai sekalipun kalau sudah waktunya ingin ketemu, perempuan mana pun pastinya tidak akan membatalkannya, betul tidak? Namun, bukan berarti tidak mengerti keadaan pasangan ya, SoHip. apalagi kalau kamu dan pasangan memiliki jam kerja yang berlawanan, kamu siang dia malam atau sebaliknya. Merencakan waktu khusus ketemu adalah usaha sederhana yang perlu komitmen dari keduanya. Apalagi kalau sampai ditunda dan gagal perempuan pada akhirnya pasti kecewa dan berujung ngambek. 

Tapi kalau kamu dan pasangan sudah berniat serius dalam hubungan, sifat ini sebisa mungkin diredam ya, SoHip belajar menghargai pasangan apapun yang terjadi. Tapi bukan berarti juga kamu sebagai laki-laki berencana mengingkari janji. Lagi-lagi komunikasi sangatlah penting.

5. Belajar membuat menu favorit sederhana bersama pasangan

Belajar masak bareng pasangan photo by Uriel Mont on Pexels

Belajar masak bareng pasangan photo by Uriel Mont on Pexels via http://www.pexels.com

Apakah kamu mencari pasangan yang pandai memasak? Bagaimana kalau misalnya istrimu nanti tidak bisa membuatkan makanan beragam setiap harinya? Apakah kamu akan marah dan membandingkan dengan istri orang lain? Jika saat ini pasanganmu belum bisa dan mau belajar apa yang nanti kamu jelaskan pada ibumu?

Sepertinya pertanyaan di atas adalah pertanyaan wajib yang selalu diterima baik kamu atau pasangan sebelum menikah. Lantas, kalau seorang perempuan belum bisa sepenuhnya paham akan bumbu dapur, bagaimana memotong ayam yang benar, tidak bolehkah untuk menjadi menantu idaman ibumu?

Seperti diketahui banyak sekali chef yang kebanyakan ditemui justru laki-laki? Ditambah lagi misteri kenapa pedagang nasi goreng justru kebanyakan laki-laki?

Makanya mulai sekarang meski sesederhana apapun masakanmu, sebagai seorang perempuan belajar masak itu penting. Meski itu bukan penentu kamu menantu idaman mertua atau bukan karena masakanmu nantinya akan dirindukan anakmu saat pulang ke rumah.

Maka dari itu, kamu dan pasangan bisa saling berkolaborasi misalnya ada yang cari tahu bumbu apa yang dibutuhkan, ada yang mencari resepnya, ada yang memotong sayurannya, ada yang merebus airnya, dan lain sebagainya. Kerjasama dari hal sederhana bisa menciptakan masakan yang penuh cinta. Cie~

#CintaItuSederhana, kan? belajar menjadi pasangan yang bisa saling diajak kerjasama dalam hal apapun itu manis banget. Untuk yang masih single, semoga bisa ketemu orangnya, ya, SoHip, tinggal dipraktekin, deh~

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Bukan sekedar hobi melainkan memberi arti.

CLOSE