Coba Kamu Ingat-Ingat Lagi, 8 Kalimat Ini Pasti Pernah Diucapkan Ibu Gurumu Di SD

 

Menyenangkan ya kalau mengingat-ingat masa kecil saat di SD dulu. Kamu yang begitu kecil dan cupu tentu sering bertindak konyol saat belajar dan bermain di kelas. Didampingi oleh ibu guru dan teman-temanmu, kamu perlahan-lahan tumbuh jadi pribadi yang lebih kuat dan mulai bisa belajar secara mandiri.

Tak jarang hatimu merasa sebal dan bosan mendengar omelan ibu gurumu di kelas. Senang atau tidak, ibu gurumu memang turut andil dalam membentuk karaktermu. Kalau kamu ingat-ingat lagi sekarang, setidaknya satu dua atau bahkan 8 kalimat sakti ini pasti pernah diucapkan ibu gurumu ketika membimbing proses belajar di kelas.

 <>1. Yang Kerja Tangannya, Bukan Mulutnya!
Bisakah tangan dan mulut bekerja secara bersamaan?

Bisakah tangan dan mulut bekerja secara bersamaan? via http://log.viva.co.id

Kalimat pamungkas yang pertama ini akan diucapkan oleh ibu gurumu saat melihat kamu atau teman-temanmu asyik mengobrol di kelas. Biasanya kalau murid-murid sekelas ditugaskan untuk menulis catatan atau menyalin soal latihan dari papan tulis, kebisingan dan gosip akan mulai timbul di sana-sini.

Dan jadilah kalimat sakti ini,

Yang kerja tangannya, bukan mulutnya!

sukses membuat bibirmu bungkam dan kapok mengobrol lagi selama beberapa menit ke depan.

<>2. Berisik Banget Sih Kayak Pasar.
Pasar yang dilewati jalur kereta api mungkin jadi pengandaian yang cocok

Pasar yang dilewati jalur kereta api mungkin jadi pengandaian yang cocok via http://Travel.detik.com

Kalau kalimat pertama tak bisa membuat kamu dan teman-temanmu diam, maka kalimat yang kedua inilah yang akan segera meluncur pada kesempatan berikutnya. Entah hal apa yang bisa mengilhami ibu guru untuk menggunakan pasar sebagai obyek analogi.

Padahal kalau pasar modern seperti minimarket dan supermarket biasanya tidak terlalu gaduh kan, bu?

Mendengar kalimat ini disertai dengan nada suara ibu guru yang mulai meninggi, biasanya terbilang cukup ampuh untuk membuat suasana kelas mendadak hening.

<>3. Tulisan Kok Kayak Ceker Ayam.
Mirip ceker ayam pun tak apa, ceker kan rasanya enak

Mirip ceker ayam pun tak apa, ceker kan rasanya enak via http://Perutgendut.com

Saat melihat tulisan muridnya yang porak poranda dan nyaris tak terbaca, maka ibu guru biasanya akan menyamakan tulisan tersebut dengan ceker ayam. Dan akan lebih celaka lagi seandainya tulisan ceker ayammu itu terjadi saat pelajaran menulis sambung. Sebab bukan cuma nilai jelek yang akan kamu dapatkan, melainkan kamu juga akan mendapat malu karena tulisanmu akan dijadikan role model untuk tulisan sambung yang gagal.

Ada mitos tertentu yang akhirnya kamu dan teman-temanmu buat sendiri untuk mencoba menghalalkan keadaan tulisan yang tampak seperti sandi rumput. Konon kabarnya murid SD yang tulisannya seperti ceker ayam adalah murid SD yang sudah besar nanti akan jadi dokter.

Hei kamu yang dulu tulisannya jelek, benarkah kamu sudah jadi dokter sekarang?

<>4. 5 Menit Lagi Dikumpul, Ya!
Kalimat ini membuat masa kecilmu jadi ketar-ketir

Kalimat ini membuat masa kecilmu jadi ketar-ketir via http://Fitlea.com

Meski terdengar singkat, padat dan jelas, kalimat ini nyatanya selalu berhasil membuat kamu dan teman-temanmu jadi kocar-kacir saat sedang menyelesaikan soal ulangan. Lima menit itu bukan waktu yang panjang, hanya tinggal menghitung mundur dari angka 300 maka kertas ulanganmu harus sudah mendarat di meja guru.

Ingatkah kalau kalimat,

5 menit lagi dikumpul, ya! 

akan disambut oleh ragam bunyi-bunyian yang saling bersahutan?

Aaaaahhhh...

Jangaaaan bu... 

Tunggu bu...

Beloooom Bu...

Tanggung Bu, dikit lagiiii...

Kelima kalimat tersebut biasanya sering kamu dan teman-temanmu perdengarkan sembari mempercepat gerakan pensil atau pena di atas kertas ulangan.

<>5. Nanti Pulang Sekolah Ikut Ibu Ke Ruang Guru.
Sensasi ala uji nyali kalau masuk ke ruang guru

Sensasi ala uji nyali kalau masuk ke ruang guru via http://Sditnurulhikmah.sch.id

Perasaan jadi tak menentu kalau kamu sudah mendengar kalimat ini seorang diri. Hasilnya adalah imajinasimu mulai terbang tak tentu arah kemana-mana. Takut disidang oleh bapak ibu guru di ruang guru, khawatir diceramahi karena nilai rapor yang jelek, takut mendapatkan surat panggilan orangtua atau takut di drop out dari sekolah.

Ok, sebenarnya imajinasimu waktu kecil itu terlalu berlebihan lho.

Kalau kamu tidak melakukan kesalahan, kamu tak perlu takut saat dipanggil ke kantor guru. Dan ternyata benar saja, karena kamu hanya ditugaskan untuk membawa kertas ulangan atau buku PR yang sudah selesai diberi nilai untuk dikembalikan pada teman-temanmu di kelas.

<>6. Yang Sudah Selesai, Boleh Pulang Duluan.
Semangat ketika pulang sekolah adalah kebahagiaan di siang hari

Semangat ketika pulang sekolah adalah kebahagiaan di siang hari via http://Limaapril.com

Variasi lain dari bentuk kalimat diatas adalah

Yang bisa jawab, boleh pulang duluan.

Tujuan dari kalimat ini biasanya untuk mengiming-imingi murid agar tetap semangat belajar sesaat sebelum bel pulang berbunyi.

Kalimat keenam ini biasanya bisa kamu dengar ketika kamu dan teman-teman sekelasmu sedang menyelesaikan soal latihan atau sedang menghadapi pertanyaan tertentu dari ibu gurumu. Siapa sih yang tak ingin merasakan aroma kemenangan jika bisa melenggang pulang duluan saat teman-teman lainnya masih harus tertahan di kelas.

<>7. Yang Masih Berisik Gak Boleh Pulang!
Diam seribu bahasa jadi

Diam seribu bahasa jadi "tiket" untuk pulang sekolah via http://Bincangedukasi.com

Menyampaikan maksud ancaman adalah esensi utama dari kalimat ini. Biasanya ibu guru yang mengeluarkan kalimat ini dari mulutnya sedang merasa terganggu dengan kegaduhan murid-muridnya di kelas.

Voila, bukan sulap bukan sihir, keenam kata sakti yang dirangkai jadi kalimat itu sungguh mustajab untuk membuat kelas tiba-tiba hening. Kelas yang hening akan membuat ibu gurumu memasang tampang stay cool ala super model sambil melanjutkan pekerjaannya yang tertunda atau bahkan sambil bergegas keluar dari kelas.

So, kalau udah diem boleh pulang sekarang ya, Bu?

<>8. Kamu Atau Ibu yang Keluar?
Kami bukan hanya kapok, tapi akan berusaha untuk lebih disiplin

Kami bukan hanya kapok, tapi akan berusaha untuk lebih disiplin via http://Catatansyamsul.wordpress.com

Bukan rahasia lagi kalau murid laki-laki biasanya punya tingkat kenakalan yang jauh lebih ekstrim daripada murid perempuan. Demi menghadapi kenakalan murid laki-laki yang sudah merajalela, maka kalimat yang agak menyinggung soal gender tersebut akan segera dilontarkan ibu gurumu.

Pernah gak kamu kepikiran mau menjawab,

Ok, ibu aja deh yang keluar. Daaahh Ibu...?

Mungkin pernah, ya. Tetapi pada kenyataannya, kamu yang dinobatkan sebagai murid paling nakal di kelas pun tak akan kuasa untuk mengucapkan kalimat tersebut. Dan pada akhirnya, kamulah yang harus mengalah dan memilih untuk melangkah gontai keluar dari kelas. Dalam hatinya, ketaatan dan kedisiplinanmu dalam belajar adalah harapan yang selalu ibu gurumu semogakan.

 

Usai membaca artikel Hipwee kali ini, mungkin senyum akan mengembang di wajahmu sembari membayangkan wajah ibu gurumu yang dulu pernah memarahimu.

Sekarang mereka seperti apa, ya? Apakah masih mengabdikan diri sebagai pahlawan tanpa tanda jasa?

Apa pun omelan atau kalimat yang pernah mereka ungkapkan kepadamu, semuanya hanya demi kebaikan dan kedisiplinanmu di masa kini. Tak akan ada kamu yang bersemangat dan disiplin di hari ini, kalau tak ada 8 kalimat ini yang menyertai langkahmu saat menuntut ilmu di tingkat SD.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Day-dreamer, Night-thinker, Black Enthusiast :)

4 Comments

  1. Yang salah…buat pembetulan 3x…pegel Bu

CLOSE