Sembuhkan Diri dari Dalih Terlalu Tua dan Terlalu Muda. Kalau Ingin Mulai, ya Mulai Aja!

Dalih terlalu tua terlalu muda

Banyak orang yang takut dalam memulai sesuatu ataupun mencoba sebuah terobosan baru lantaran terhambat oleh faktor usia. Hal ini dikarenakan adanya dalih usia. Dimana, banyak orang yang mengatakan dirinya terlalu tua dan terlalu muda saat hendak mencoba sesuatu. Mereka menganggap dirinya tidak merasa berada dalam usia yang tepat.

Alhasil tidak ada pencapaian yang mereka dapatkan. Ditambah dengan pendapat dari orang lain yang semakin memperburuk kondisi kita saat ini. Padahal kita tahu, bahwa proses belajar tidak mengenal usia, begitu pula dengan pencapaian serta kesuksesan seseorang, tidak ditentukan oleh batasan usia.

Semua memiliki zona waktunya masing-masing dan yang menentukan itu adalah dirimu sendiri. Berikut caranya agar sembuh dari penyakit dalih usia terlalu tua dan terlalu muda yang sering kali dapat menghambat seseorang dalam memulai sesuatu yang diinginkannya.

Advertisement

1. Berpikirlah positif dengan usia yang kamu miliki saat ini

Berpikir Positif

Berpikir Positif via https://www.pexels.com

Hal utama yang menghambat dirimu bukan lah berasal dari orang lain dan lingkungan sekitar. Namun hal yang tidak kamu sadari sendiri, yaitu berasal dari pikiranmu sendiri. Penyakit pikiran memang merupakan penyakit yang paling berbahaya. Dia bisa mematikan setiap langkahmu kedepan dan mematikan.

Cara pertama yang mesti dilakukan untuk menyembuhkan dalih usia ialah dengan melihat dan berpikir secara positif mengenai usia kamu yang sekarang dengan berpikir ‘’Saya masih muda’’, bukan ‘’Saya sudah tua’’. Berlatihlah untuk mendapatkan cakrawala baru, antusias baru dan perasaan serta energi muda dengan cara selalu memandang ke depan.

Advertisement

2. Hitung berapa banyak waktu produktif yang masih kamu miliki

Menghitung Waktu Produktif

Menghitung Waktu Produktif via https://www.pexels.com

Hidup ternyata panjang lebih dari pada yang orang lain duga. Namun karena kesibukkan kita pada hal-hal yang seringkali tidak penting dan tidak memiliki nilai manfaatnya, sehingga terkadang membuat waktu 24 jam kita dalam sehari tidaklah cukup. Padahal, masing-masing dari kita diberikan jatah waktu dalam sehari yang sama.

Namun yang membedakan adalah pada pemanfaatannya saja. Dalam sehari, sebulan, bahkan setahun waktu yang tersedia tersebut digunakan untuk hal apa saja. Jika dalam tahun-tahun berikutnya kamu habiskan untuk melakukan kebiasaan buruk tanpa adanya terobosan baru yang lebih baik dari hidupmu, maka kamu akan tidak akan memiliki peluang jika usiamu sudah tidak lagi produktif.

Ingat, kita memiliki tahun-tahun penuh peluang yang tersisa. Mari kita hitung. Jika usia kamu baru 30 tahun, berarti kamu masih ada 80 persen kehidupan yang dimiliki. Dan usia 50 tahun, berarti masih ada 40 persen, yaitu 80 persen dan 40 persen yang terbaik dari tahun-tahun penuh peluang yang tersisa dari hidup kita. Manfaatkan waktu produktif yang kamu miliki dengan terobosan baru dan kegiatan yang ingin kamu lakukan.

Advertisement

3. Investasikan waktu masa depan untuk hal-hal yang ingin kamu kerjakan

Investasi Masa Depan

Investasi Masa Depan via http://beritagar.id

Terkadang kita enggan memulai sesuatu dan mencoba hal lainnya karena dinilai sudah terlambat. Penyesalan memang selalu datang dibelakang. Kamu yang seharusnya sudah bisa melanjutkan studi mu diluar negeri berkat beasiswa, seperti yang kamu inginkan, namun menjadi terhambat dikarenakan persiapan bahasa asing mu belum mumpuni.

Alhasil kamu hanya menyesali tahun-tahun sebelumnya, yang seharusnya kamu gunakan untuk lebih fokus belajar untuk menguasai bahasa inggris. Jika kamu sudah tahu sudah tahu diawal yang persyaratannya untuk mendapatkan beasiswa lanjutan, bukannya lebih baik kamu menyiapkannya dari jauh hari dengan matang, bukan? 

Maka berhentilah kamu berpikir ‘’Seharusnya Saya memulainya dari tahun-tahun sebelumnya’’, itu merupakan cara berpikir orang yang gagal. Sebab terlalu terlambat jika kamu membiarkan pikiranmu bersifat negatif dan parahnya, berpikir segalanya sudah terlambat bahkan telah berakhir. Tetapi, ubahlah pikiranmu itu menjadi ‘’Saya akan memulainya sekarang, tahun-tahun terbaik saya sudah menanti di depan saya’’, itulah cara orang sukses berpikir.  

4. Berkaca pada tokoh besar yang sukses pada usianya masing-masing

Mencontoh Tokoh Besar

Mencontoh Tokoh Besar via http://tirto.id

Sudah banyak yang membuktikan bahwa tidak ada yang terlalu muda ataupun terlalu tua untuk mewujudkan mimpinya. Banyak bahkan tokoh-tokoh besar yang sukses dan dikenal oleh dunia dengan rentang usia yang berbeda-beda. Kita bisa mengambil contoh pada kisah sukses dari Colonel Sanders tentang usahanya menawarkan resep ayam goreng buatannya, mesikupun sudah mendapatkan banyak penolakan, pada akhirnya Ia berhasil memiliki restoran siap saji sendiri yang sudah dikenal bahkan diseluruh dunia. Sedikit orang yang memiliki karakter seperti Colonel Sanders saat hendak memulai bisnis di usia tua. Kendalanya dikarenakan usia mereka yang sudah terlalu tua dan merasa minder saat ingin berbisnis. Ada perasaan takut dikalahkan oleh generasi muda yang memiliki energi jauh lebih banyak serta seharusnya mereka menikmati saja masa tuanya dengan beristirahat dan sebagian besar merasa too late to start. Untuk tokoh yang sukses diusia muda kita dapat mencotohnya dari Mark Zuckerberg. Di usia 20 tahun, Ia sudah dapat meluncurkan jaringan sosial media terbesar bersama rekannya dan memiliki jutaan pengguna, yang sebagaian besar hingga saat ini masih mennggunakan jejaring sosial buatannya tersebut.

5. Kamu berjalan sesuai dengan koridor waktumu sendiri

 Kita tidak bisa menyamakan waktu mulai seseorang. Kita memiliki waktu startnya masing-masing. Kita berjalan sesuai dengan koridor waktu yang kita miliki sendiri. Ada seseorang yang baru menikah diusia yang sudah terlewat matang, ada pula yang memutuskan menikah diusia yang masih belia. Kita memang tidak bisa menilai kelayakkan waktu seseorang harusnya sudah menikah, sebab setiap orang memiliki tingkat kematangan dan persiapannya tersendiri. Ada memang yang menunda usia menikahnya lantaran ingin fokus menabung terlebih dahulu, adapula yang fokus untuk menyiapkan bekal ilmu untuk menikah.

Namun terkadang kita terlalu fokus dengan standart ataupun aturan yang dibuat oleh masyarakat umum, sehingga kita terlalu terburu-buru untuk memutuskan menikah hanya karena teman kita sudah banyak yang menikah atau usia kita yang memang sudah memasuki usia yang normalnya harus sudah menikah, padahal dalam segi kesiapan kita masih sangat kurang. So,mulai sekarang berjalanlah dengan waktu yang sudah kamu tentukan sendiri. Jangan hiraukan kembali dengan dalih usia terlalu tua dan terlalu muda yang sering kali menghambat dirimu untuk melangkah.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Editor

Not that millennial in digital era.

CLOSE