#DiIndonesiaAja-5 Bukti Sumatera Barat Menyimpan Potongan Surga Tersembunyi.

Potongan Surga Tersembunyi

Sumatera Barat memiliki banyak sekali potensi wisata, mulai dari pemandangan alamnya seperti laut, gunung, bukit, lembah, ngarai, belum lagi kuliner, handicraft hingga kebudayaan yang unik.

Namun banyak dari kita yang tahu kalau Sumatera Barat hanyalah Padang. Betul, Padang adalah ibukota Sumatera Barat. Tapi Padang bukanlah satu-satunya kota yang ada di Sumatera Barat. Bahkan saat ini sudah banyak meme ‘aden Minang, bukan Padang’, yang artinya adalah saya orang Minang, tapi saya bukan orang Padang. Mungkin sudah saatnya memperkenalkan kota/ kabupaten lain yang ada di sumatera barat.

Sumatera Barat terdiri dari 19 kabupaten/ kota. Sebut saja Bukittinggi, Agam, Payakumbuh, Lima Puluh Kota, Pariaman, Pesisir Selatan, Kepulauan Mentawai, dan masih ada dua belas kabupaten/ kota lainnya. Masing-masing kabupaten/ kota tersebut memiliki ciri khas, logat, makanan, dan keindahan masing-masing. 

Bukittinggi dengan Jam Gadang dan Nasi Kapaunya, Lima Puluh Kota dengan Lembah Haraunya, Pesisir Selatan dengan Pulau Mandehnya. Mentawai dengan laut dan ombaknya. Tapi kali ini kita akan membawa kamu melihat keindahan Kabupaten Agam, sekitar 120 km dari kota Padang, yang saat ini sedang semangat-semangatnya mengejar cinta kamu, eh  mengembangkan pariwisata maksudnya.

Advertisement

1. Indahnya Luak Gadang dan Eksotiknya Bukik Baka

Luak Gadang dan Bukik Baka (foto: ghufranza)

Luak Gadang dan Bukik Baka (foto: ghufranza) via http://instagram.com

Lokasi ini terletak di Jorong Guguak Rang Pisang Nagari Kamang Hilia Kecamatan Kamang Magek, sekitar 17 km dari Kota Bukittinggi. Objek wisata yang baru dibuka pertengahan tahun 2018 ini ditemukan secara tidak sengaja. Awalnya masyarakat sekitar berniat memperbaiki kolam yang sudah lama terlantar, namun ketika gotong royong membersihkan area tersebut ternyata tersembunyi dinding cadas setinggi 25 meter yang berdiri kokoh dan indah.

Kamu tidak perlu merogoh kocek dalam-dalam untuk menikmati keindahan ini. Tidak ada tiket masuk bahkan free parking, cukup memberikan sumbangan seikhlasnya dan letakkan di dalam kotak yang telah di sediakan masyarakat sekitar yang gunanya untuk perawatan dan pengembangan area tersebut.

Advertisement

Disini kamu bisa bersantai sembari menikmati sejuk dan bersihnya udara, rindangnya pepohonan, merdunya kicauan burung atau sekedar duduk sambil memberi makan ikan. Selain itu, cukup dengan membayar Rp 10.000,00 kamu sudah bisa berkeliling kolam menggunakan rakit bambu.

Kalau kamu ingin melihat keindahan dari ketinggian, kamu juga bisa mendaki Bukik Baka ini, berjalan sekitar 30 menit kamu akan sampai di puncaknya. Seketika penat mendaki perlahan menghilang, melihat indahnya ciptaan Tuhan.

2. Nyamannya bersantai di Kincia Aia Cucu Antan Kari Salo Baso

Advertisement
Kincia Aia Cucu Antan Kari (foto: enway.vsl)

Kincia Aia Cucu Antan Kari (foto: enway.vsl) via http://instagram.com

Objek wisata ini berjarak sekitar 8 km dari Luak Gadang dan Bukik Baka tepatnya di Jalan Bungo Salo Kecamatan Baso. Terletak di tengah sawah, sehingga kalau ingin mencapai lokasi ini kamu harus melintasi pematang sawah sekitar 20 meter.

Ini merupakan objek wisata buatan yang baru di buka sewaktu Idul Adha lalu, banyak spot foto instagramable yang bisa mempercantik feed instagram kamu. Disini kamu juga bisa berfoto ala ala Jack dan Rose karena tersedia perahu yang juga sekaligus sebagai kantin.

Kincia Aia yang dalam Bahasa Indonesia berarti kincir air adalah spot utama yang dimaksudkan dari pemilik lokasi wisata ini. Objek wisata ini menggabungkan bukit, sawah dan kali besar. Masih sangat murni karena tempat ini juga berbatasan langsung dengan kandang sapi warga lho. Tidak sulit untuk mencapai lokasi ini, kamu bisa menggunakan google maps atau bisa juga GPS (Ganggu Penduduk Sekitar). Penunjuk arah ada namun tidak terlalu banyak. O ya, HTMnya Rp. 10.000,00 untuk dewasa dan Rp. 5.000,00 untuk anak-anak.

3. Masih ingat legenda sepasang anak manusia yang menjadi ikan? Inilah Sungai Janiah. Dan masih di kawasan ini, ada Bukik Batanjua yang bisa kamu daki jika ingin melihat pemandangan menakjubkan dari ketinggian.

Bukik Batanjua (foto: ralbhani)

Bukik Batanjua (foto: ralbhani) via http://instagram.com

Dari Kincia Aia Cucu Antan Kari kamu tinggal lurus sekitar 5 km maka akan sampai di Masjid Darul Amal Nagari Tabek Panjang Kecamatan Baso, pemberhentian terakhir sebelum kamu menuju ke areal Ikan Sakti Sungai Janiah dan Bukik Batanjua. Di sini kamu bisa memancing atau sekedar memberi makan ikan. Di sisi kiri Sungai Janiah ini ada sebuah Bukit setinggi 300 m yang dinamakan Bukik Batanjua.

Untuk mendaki ke Bukit ini kamu akan melewati jalan setapak, beberapa anak tangga dan setelah itu jalan tanah yang cukup licin. Sekitar 45 menit kamu akan sampai di puncak dan akan disambut dengan pemandangan indah yang membuat kamu tidak berhenti berdecak kagum sambil memuji kebesaran Tuhan.

4. Bersampan di di Ngalau Tabik Agam

Ngalau Tabik (foto: cctv_garihputiahayeee)

Ngalau Tabik (foto: cctv_garihputiahayeee) via http://instagram.com

Dari Sungai Janiah kamu tinggal lurus sampai ke Jalan Raya lalu belok kiri ke arah Nagari Simarasok. Sekitar 2 km dari Simpang Simarasok, kamu akan sampai di Jorong Koto Tuo tempat objek wisata ini berada. Akses kesini cukup menantang, meskipun bisa dilalui kendaraan bermotor namun sekitar 500 m menuju tempat lokasi kamu akan disambut jalan tanah berbatu dengan belokan, tanjakan dan turunan yang cukup licin.

Sepanjang jalan kamu juga akan ditemani dengan hutan yang rimbun. Kamu terlebih dahulu akan menemui aliran Sungai Batang Agam. Berjalan lebih ke dalam baru kamu akan menemukan goa dengan tinggi langit-langit sekitar 20 meter. Bagian dalam goa yang dekat dengan pintu masuk masih bisa dinikmati dengan berjalan kaki, namun jika kamu ingin merasakan sensasi yang berbeda cobalah naik sampan tradisional yang biasa digunakan untuk menambang pasir. Cukup dengan Rp. 10.000,00 kamu bisa menikmati keindahan stalaktit san stalakmit yang begitu apik dan tentunya akan membuat kamu terpukau.

O ya, ditengah mulut goa ini terdapat bangunan bertingkat yang digunakan sebagai pos untuk menjaga peternakan walet. Menurut warga sekitar, goa ini memiliki panjang sekitar sepanjang 3,5 km hingga tembus ke Sungai Janiah. Namun untuk pariwisata, baru bisa dijelajahi sepanjang 500 meter.

5. Wisata Edukasi di Keju Lasi

Lassy Dairy Farm (foto: keju_lasi)

Lassy Dairy Farm (foto: keju_lasi) via http://instagram.com

Setelah letih seharian berjalan-jalan, saatnya duduk santai menikmati kesegaran susu sapi murni dari peternakannya langsung di Kejulasi. Letaknya di Jorong Lasi Tuo Nagari Lasi Kecamatan Canduang, sekitar 7 km dari Ngalau Tabik. Lokasi ini cocok dikunjungi bersama keluarga karena ada area permainan anak. Selain itu kamu juga bisa melihat langsung peternakan sapi hingga proses memerahnya dan kalau kamu beruntung kamu bisa melihat proses produksi keju juga lho, kalau yang ini dengan seizin petugas yaa.

Tidak hanya itu, sebagai bonus mata kamu juga akan dimanjakan dengan pandangan hijau pegunungan dan paru-paru kamu akan bersih karena udaranya sejuk dan bersih.

Ini baru sebagian kecil dari potongan surga di dua kecamatan salah satu kabupaten di Sumatera Barat. Mungkin karena inilah masyarakat Sumatera Barat dikenal cukup agamis karena alamnya membuat kita selalu bersyukur dan senantiasa mengucapkan kebesaran nama Tuhan. Jadi, tunggu apa lagi? Ayo ke Sumatera Barat.

“Kerja keras bagai kuda

Bikin kepala pusing

Ke Sumatera Barat aja

Buat refreshing”

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

CLOSE