Family Time, Momen untuk Jadi Ayah ‘Idola’ Keluarga

Hari libur tiba. Enaknya ngapain? Tidur seharian? Atau piknik? Bagi yang masih lajang, tentu banyak yang bisa dikerjakan dengan bebas. Tidur seharian misalnya, melepaskan segala penat dari ritunitas selama sepekan. 

Tapi bagi bagi yang sudah berkeluarga, momen hari libur adalah momen yang sangat berharga. Ini momen family time. Hari buat keluarga. Jadi jangan sia-siakan. Karena di hari itu, kamu punya waktu yang lebih untuk dekat dengan anak, istri atau suami. 

Jangan sampai momen itu berlalu tanpa arti. Berlalu begitu saja tanpa bekas yang punya makna. Padahal di momen itu, momen family time,  kamu bisa mengisinya dengan kegiatan yang tak bisa kamu lakukan saat hari kerja. Ini momen, tetap menghidupkan cintamu. Momen merawat rasa kasih sayangmu. 

1. Saatnya jadi suami siaga

Hari libur tiba, jadilah suami siaga via https://img.okezone.com

Tiba hari libur memang enak. Ini hari dimana kamu bebas dari segala tanggung jawab tugas pekerjaan. Cara tergampang menikmatinya, tidur seharian. Tapi baiknya manfaatkan hari libur, untuk hal-hal yang penuh makna. Walau sederhana, tapi punya kesan.

Jika sudah berkeluarga, dan kamu adalah seorang suami, coba bangun lebih pagi dari istri. Ambil sebagian tugasnya yang selama ini dia kerjakan. Bisa mencuci piring dan gelas kotor. Bisa membersihkan rumah. Merapikan taman. Membantunya mencuci.

Yakinlah, sesepele apapun yang kamu kerjakan, misalnya hanya sekedar merapikan majalah yang berserakan. Atau merapikan mainan anak-anak yang belun sempat dibereskan, akan punya kesan bagi istrimu. Tidak hanya itu meringankan beban kerja sang istri. Tapi itu juga adalah cara sederhana agar istri kian sayang. Kamu akan dianggap suami 'siaga'. Suami yang bisa diandalkan, cari nafkah, juga membantu istri.

2. Jadi koki ‘dadakan’

Apa salahnya ayah turun ke dapur via http://www.bobobibi.com

Urusan dapur, bukan sekedar monopoli sang istri. Suami pun bisa lakukan itu. Nah, di hari libur, kamu bisa jadi Koki dadakan. Koki bagi keluarga. Racik dan masak menu spesial kesukaan istri dan anak. Carilah menu yang paling mudah dan bahannya sudah tersedia di kulkas.

Buat nasi goreng misalnya. Ini adalah menu paling gampang yang semua lidah menerima dan suka. Raciklah itu. Lalu siapkan di meja makan. Saat istrimu bangun, ia pasti akan merasa dapat kejutan. Merasa jadi ratu rumah tangga yang dimanjakan. Tapi ingat, bangunlah lebih awal, disaat semua masih terlelap.

3. Berdongeng untuk sang anak

Ayah pun bisa jadi pendongeng yang seru via https://img.okezone.com

Momen hari libur, adalah momen untuk keluarga. Manfaatkan itu, jangan pernah sia-siakan. Ini kesempatan, bagi kamu sebagai suami atau ayah lebih dekat dengan si buah hati. Sediakan waktumu sepenuhnya untuk mereka. Banyak kegiatan ringan tapi akan meninggalkan kesan yang bisa dilakukan.

Salah satunya berdongeng untuk anak. Ya, kegiatan mendongeng untuk anak, bisa kamu lakukan di meja makan, misalnya saat sarapan, makan siang atau malam. Bahkan bila perlu, saat memandikan si buah hati, berdongenglah walau hanya satu kisah pendek. Kamu bisa karang dongeng tentang tokoh-tokoh yang sedang digandrungi sang anak.

Waktu berdongeng yang paling tepat tentunya saat si buah hati hendak tidur, entah tidur siang, atau malam. Di ranjang, jadilah pendongeng yang baik bagi mereka, sampai kantuk menjemputnya. Walau kegiatan ringan, itu bakal berbekas di ingatan mereka. Kamu, akan dicatat sebagai ayah yang menyenangkan.

Bagaimana jika tak punya tabungan kisah untuk didongengkan? Gampang saja, tinggal kamu bacakan cerita yang ada di buku favorit anakmu. Gampang kan. Dan usahakan itu berlangsung dengan interaktif. Rangsang mereka untuk bertanya. Sehingga ada dialog, ada obrolan.

4. Jadi guru melukis bagi si buah hati

Ayah pun bisa jadi seperti Pak Tino Sidin via http://media.viva.co.id

Selain berdongeng, kegiatan menyenangkan lainnya dengan si buah hati adalah melukis atau menggambar bersama. Sediakan waktumu untuk mereka untuk kegiatan ini. Jadilah guru melukis dadakan. Ajak mereka menggambarkan. Tak usah repot-repot cari kanvas. Pakai kertas bekas pun jadi.

Pancinglah mereka ikut aktif menggambar. Biarkan mereka mengeksplore, apa yang ingin mereka gambar. Beri komentar yang memotivasi, biar si buah hati kian semangat. Bila sudah selesai, buat dia bangga dengan karyanya. Beri nilai sempurna. Jangan lupa, puji hasil karyanya. Pujian dari sang ayah, adalah kebanggaan tersendiri bagi sang anak.

5. Ajak si buah hati membuka jendela dunia

Kenalkan si buah hati pada jendela dunia via https://beritaperjalanan.files.wordpress.com

Salah satu kegiatan family time yang terbaik adalah mengenalkan anak pada dunia pengetahuan. Dunia pengetahuan itu, salah satunya adalah buku. Cobalah rutin mengajak anak dan istri ke toko buku. Jangan semata mengajak ke supermarket atau toko mainan.

Kenalkan anak pada buku. Jangan langsung kenalkan pada buku-buku yang bikin anak berkerut kening. Misalnya enggak apa-apa kenalkan dulu pada komik. Anak-anak suka yang bergambar. Yang penting, mereka jatuh suka dulu pada buku. Setelah suka, hobi membaca bakal terbangun dengan sendirinya.

Bahkan jika ada pameran buku, apa salahnya anak diajak berkunjung. Datang ke pameran buku, adalah salah satu cara terbaik mengenalkan anak pada jendela dunia. Coba kunjungi pameran, saat ada sesi bedah buku tentang anak. Biasanya dalam pameran buku, suka ada sesi-sesi membahas buku-buku tertentu. Biarkan anak menikmati suasana di pameran buku. Biarkan buku tercetak di ingatannya.

Tidak hanya itu, perlu sesekali meminta anak untuk menuliskan ceritanya, tentang apa saja. Tentang buku yang menarik baginya. Tentang hobinya. Tentang kegiatan disekolahnya. Pokoknya tentang apa saja. Kegiatan menulis cerita, adalah bagian tak terpisahkan untuk membangun budaya membaca. Budaya cinta buku. Sekaligus itu untuk merangsang daya nalar si buah hati. Merangsang mereka bisa berargumen sendiri.

Simpan cerita yang ditulis si buah hati. Lakukan dengan rutin. Kumpulkan karyanya. Jika sudah banyak, buatlah jadi sebuah buku. Cetak saja sendiri. Toh banyak penerbit-penerbit indi yang terima cetak buku walau hanya beberapa eksemplar.

Saat ulang tahun sang anak, berikan itu sebagai kado. Tentu, ini sebuah kejutan besar bagi dia. Dan kado tersebut akan jadi kebanggaannya.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penikmat kopi sachetan dan pengepul majalah bekas