Valentine's Day seharusnya menjadi hari yang bahagia dan dipenuhi dengan kasih sayang, namun bagi siswa dan siswi di SMA Marjory Stoneman Douglas di Florida, Amerika Serikat hari tersebut menyisakan duka dan trauma yang sangat mendalam.
14 Februari lalu, penembakan sadis yang menewaskan 17 orang (diantaranya 14 pelajar dan 3 guru/staff) memberikan luka yang dalam bagi para penduduk Parkland yaitu kota di mana pembantaian itu terjadi. Berikut rangkuman atas peristiwa mencekam yang terjadi pada bulan Februari lalu.
1. Awal Bencana Dimulai
Sekitar pukul 2 sore waktu setempat beberapa jam sebelum sekolah usai, alarm tanda bahaya menyala di salah satu gedung sekolah Marjory Stoneman.
Semua siswa dan guru yang berada di dalam gedung tersebut bergegas keluar dari kelas masing-masing sesuai prosedur evakuasi keadaan darurat yang sudah mereka peragakan sebelumnya. Namun, kali ini prosedur yang sudah dilakukan dengan baik dan benar mempermudah seorang pria bersenjata untuk melancarkan aksi pembantaian kejamnya.
2. Siswa dan Guru Menjalankan Prosedur 'Lockdown'
Setelah terdengar suara penembakan pertama, staff sekolah memperingatkan semua penghuni gedung untuk melakukan prosedur 'lockdown', prosedur di mana ketika terjadi peristiwa penembakan seperti ini semua penghuni sekolah masuk ke dalam kelas lalu mengunci pintu dan menutup semua jendela serta menjauhi pintu sehingga penembak tidak bisa masuk kedalam kelas.
Saat melakukan prosedur lockdown, para siswa mengirimkan pesan singkat kepada orang tua masing-masing untuk mengabarkan tentang keadaan mereka.
3. Korban Jiwa Mencapai Angka 17 Orang
Sebanyak 12 orang meninggal di dalam gedung, 2 di luar gedung, 1 orang meninggal di jalanan dan 2 orang meninggal di rumah sakit. Pelaku penembakan baru ditangkap pada pukul 3.41 sore waktu setempat di sisi jalan tidak jauh dari lokasi penembakan.
Sebelum pelaku ditangkap, sang penembak sempat pergi ke sebuah pusat perbelanjaan untuk membeli minuman dan pergi ke restoran cepat saji untuk singgah sementara sebelum akhirnya pergi.
4. Tindakan Buruk Sang Penembak Sebelum Tragedi Terjadi
Hingga kini belum ada penjelasan dan alasan kenapa pelaku penembakan melakukan aksi kejamnya tersebut. Sebelumnya, diketahui bahwa sang pelaku memang dikenal terobsesi dengan senjata seperti pisau maupun senjata api.
Pelaku juga dikenal sadis terhadap hewan dan sering mengancam teman-teman maupun orang terdekatnya, setahun sebelum penembakan terjadi sang pelaku yang masih berusia 19 tahun dikeluarkan dari Marjory Stoneman karena alasan ketidakdisiplinan.
5. FBI Gagal Melakukan Pencegahan
Pelaku diduga telah meninggalkan komentar yang mengkhawatirkan disalah satu video YouTube yang bertuliskan "I'm going to be a professional school shooter" yang berarti "Saya akan menjadi penembak sekolah yang profesional".
Pemilik video melaporkan komentar tersebut pada FBI dan YouTube pada bulan september 2017 lalu, yaitu 4 bulan sebelum penembakan terjadi. Sangat disayangkan pihak FBI mengaku gagal melacak lokasi maupun pihak yang menulis komentar tersebut yang seharusnya dapat mencegah tragedi Valentine's Day kemarin.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”